LAPORAN PENDAHULUAN
DAN
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN CEDERA
KEPALA
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI SALA SATU TUGAS MATA
KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB) I
Disusum
oleh :
Yulis oprasiasi yusnita
Foa 05010
PROGRAM STUDY DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI (UMMI)
2006
Pendekatan patofisiologi
CEDERA KEPALA
1.
Definisi
Cedera kepala adalah merupakan sala
satu penyebab kematian atau kecacatan utama pada kelompok usia produktif dan
sebagian besar terjadi akibat kecelakan lalulintas. Disamping pertolongan di
tempat kejadian dan perjalanan menuju Rumah sakit, pertolongan dirung gawat
darurat sangat menentukan penatalaksanaan dan prognosis selanjutnya.
Klasifikasi cidera kepala
a.
Menurut
mekanisme berdasarkan adanya penetrasi durameter
·
Trauma
tumpul berdasarkan kecepatan tinggi atau kecepatan rendah
·
Trauma
tembus
b.
Menurut
keparahan cidera
·
Ringan
·
Sedang
·
Berat
c.
Menurut
morfologi
·
Fraktur
tengkorak
·
Lesi
intrakranial
2.
Etiologi
ü
Kecelakan
lalu lintas
ü
Benturan
ü
Tekanan
ü
Tertimbun
reruntuhan
ü
Kekerasan
tumpul (memar, lecet, robek, tertabrak dari belakang dll)
ü
Kekerasan
setengah tajam
ü
Kekerasan
tajam
ü
Tembakan
senjata api
ü
Trauma
fisika
ü
Trauma
kimia
3.
patifisiologi
Adanya sala satu atau sebagian
penyebab fraktur, etiologi diatas misalnya saat perjalanan lalulintas (di jalan
raya). Bila terjadi tubrukan atau benturan baik dalam kecepatan tinggi maupun
rendah dan terjadi penekanan khususnya pada kepala, jika benturan tersebut
terlalu keras mengenai kepala sehingga kerangka atau organ-organ pada kepala tidak mampu menahan tekanan tersebut
sehingga terjadi cidera pada kepala dan jika cidera terjadi terlalu parah maka
bisa terjadi cedera kepala berat bahkan bisa terjadi penurunan kesadara
4.
Manifestasi
klinis
ü
Klien
tidak sadar / adanya penurunan kesadaran
ü
Terdapat
cedera / luka
ü
Sesak
ü
Muntah
ü
Hipotensi
ü
Adanya
peradangan
ü
Kejang
ü
GCS
3 – 8
ü
Immobilisasi
ü
Cemas
ü
Kelemahan
pisik
ü
Pusing
ü
Lemah
ü
Demam
5.
komplikasi
1)
Kebocoran
cairan cerebrospinal
2)
Fistel
karotis – kaverosus dengan trias gejala : Eksoltalmus, Kemosis dan biurt orbita
3)
Diabetes
insipidus
4)
Kejang
pasca trauma
6.
penatalaksanan
ü
Menilai
ABC
ü
Obati
kejang
ü
Penilaian
ulang jalan napas dan ventilasi
ü
Monitor
tekanan darah
ü
Pemasangan
monitor tekanan intrakranial pada klien dengan <8
ü
Penatalaksanan
cairan : larutan isotonis
ü
Nutrisi
: enteral melalui NGT atau nasoduodenal pada hari kedua perawatan
ü
Temperatur
badan
ü
Anti
kejang
ü
Streoid
ü
Profilaksis
trobosis vena dalam
ü
Profilaksi
ulkus peptic
ü
Antibiotik
ü
CT
scan lanjutan
Pengkajian
v Identitas klien :
Nama :
Tn. U
Umur : 35 tahun
Agama :
Islam
Jenis kelamin :
Bencong
Pendidikan :
SPG
Suku bangsa :
Cokor
Pekerjaan : Jablai
Alamat :
Kolong jambatan
N0 Cm / medis :
119823
Tanggal masuk Rumah sakit : 121209
Ruang perawatan : RC 2 Ortho
Status :
Singel
Tanggal pengkajian : 23 09 3000
Diagnosa keperawatan : Cedera Kepala Berat
Penanggung jawab :
Nama :
Tn. O
Umur :
50 tahun
Agama :
Atheis
Jenis klamin :
Bencong
Pendidikan :
Jablai university
Pekerjaan : Jablai
senior
Hubungan
dengan klien : Pacar
Alamat :
Kolong risbang
Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarng
Keluhan utama :
Klien mengeluh nyeri kepala dan terasa
berat
Ø Keluhan saat dikaji
P = klien
mengatakan kepalanya terasa nyeri dan terasa berat
Q = klien mengatakan nyerinya seperti di tusuk-tusuk danterasa panas
R = klien mengatakan bagian belakang
kepalanya sangat nyeri dan menyebar ke semua bagian kepala
S = klien tampak meringis skala
nyerinya 4 dari rentang nyeri (0 – 5)
T
= klien mengatakan rasa nyerinya bertambah saat bergerak dan rasa
nyeri timbul lamanya sekitar 1 – 2
menit
Ø Riwayat kesehatan yang lalu
1)
Sebelum
masuk rumah sakit
Klien dan keluarga mengatakan dua hari yang lalu yaitu pada tanggal
21 Agustus 2006 klien mengalami kecelakaan terjatuh dari sepeda motor dan
bagian kepala klien membentur batu bata, kemudian klien dibawa ke puskesmas dan
dokter menyarankan untuk segera dirujuk ke rumah sakit, dan pada tanggal 23
agustus klien masuk rumah sakit untuk dirawat.
2)
Riwayat
penyakit yang pernah diderita
·
Penyakit
yang pernah dideritya : klien pernah menderita penyakit gastritis
·
Dirawat
karena : klien belum pernah dirawat di Rumah sakit sebelumnya
·
Riwat
oprasi : belum pernah
·
Riwayat
kecelakaan : klien juga sekitar setahun yang lalu pernah mengalami kecelakaan
serupa jatuh dari sepeda motor tapi tidak sampai dirawat di Rumah sakit.
·
Alergi
: Tidak ada alergi
Data pola kebiasan klien
No
|
Data biologis
|
Sebelum sakit
|
Sesudah sakit
|
1
|
Pola makan
Pola minum
Pola eliminasi BAB
Eliminsi BAK
Pola istirahat dan tidur
Pola keberesihan ( personal Hygine)
Pola aktifitas
|
§ 3x sehari
§ empat sehat lima
sempurna
§ tidak ada pantangan
§ Tidak ada
§ Tidak ada
§ 56 Kg
§ Nasi, sayuran, dan lauk pauk
§ Tidak ada
§ Tidak ada
§ 6-7 glas sehari
§ 1300 ml
§ Air putih
§ Tidak ada
§ Tidak ada
§ Tidak ada
§ 1 – 3x sehari
§ Kuning
§ Khas
§ Pekat
§ Tidk ada
§ 1 – 4x sehari
§ Kuning jernih
§ Khas
§ Tidak dihitung
§ Tidak ada
§ Tidak ada
§ 7-8 jam sehari
§ 3 jm
§ Jam 21 – 05. 00 wib
§ Tidak ada
§ Tidak ada
§ Tidak ada
§ Tidak ada
§ 2x sehari
§ 3x seminggu
§ 3x sehari
§ 2x sehari
§ karyawan pabrik
§ Main bola
§ Tidak ada
§ Berkumpul bersama keluarga
|
3x sehari
Nasi bubur
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
56 Kg
bubur
Tidak ada
Tidak ada
6 -7 glas sehari
1300 ml/hari
Air putih
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
1 x sehari
Kuning
Khas
Lembek
Tidak ada
2 – 3 x perhari
Kuning jernih
Amoniak
+ 500 cc
cateter
tidak ada
8-9 jam sehari
2 jam
7 jam
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
1 x sehari
1 x selama sakit
1 x sehari
2 x sehari
tidur / berbaring
tidak ada
lemas
tidak ada
|
Pemeriksaan
Fisik
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda vital
Tinggi badan / Breat badan
Pemeriksaan sistematis
- Sistem penapasan
- Sistem krdiovaskuler
- Sistem gastro intestinal
- Sistem persarafan
- Sistim integumen
- Sistem muskulo skeletal a
- Sistem urinaria
- Sistem pendengaran
- Sistem penglihatan
E.
Data psikososial
F.
Data spiritual
G.
Pemeriksaan
penunjangs
Analisa
Data
No
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1
2
3
|
DS:
ü Klien mengeluh nyeri
kepala dan terasa berat
DO:
ü Ekpresi wajah kliren
meringis
ü Klien tampak gelisah
ü Tampak ada cedera pada
kepala klien
ü Skala nyeri 4 ( 0 – 5)
DS :
ü Klien mengeluh nyeri
kepala bila bergerak
ü Klien mengeluh susah dan
kaku saat bergerak
DO :
ü Kklien tanpak kaku saat
bergerak
ü Aktifitas klien di bantu
(perawat dan keluarga)
ü Klien hanya tanpa
berbaring
DS :
ü Klien dan keluarga
mengeluh cemas tentang penyakitnya
ü Klien mengeluh nyeri
DO :
ü Klien nampak gelisah
ü Ekpresi wajah klien dan
keluarga nampak tegang
ü Klien dan keluarga sering
menanyakan tentang keadaan penyakitnya
|
Terjatuh
¯
Cedera kepala
¯
Inkontinuitas jaringan
¯
Merangsang reseptor nyeri untuk
mengeluarkan zat kimia (histamin, bradikinin, dan serotonin)
¯
Nyeri dipersepsikan
Nyeri saat bergerak
¯
Mobilisasi klien terbatas
¯
Pemenuhan ADL tergngu
Kurangnya pengetahuan klien dan
keluarga tentang penyakit klien
¯
Stresor psikologis bagi klien dan
keluarga
¯
Cemas
|
Gangguan rasa nyaman nyeri
Ganguan pemenuhan ADL
Gangguan rasa aman : cemas
|
Dignosa keperawatan
1)
Ganguan
rasa nyaman : Nyeri b.d Cedera kepala
2)
Gangguan
pemenuhan ADL b.d Nyeri
3)
Gangguan
rasa aman : cemas b.d kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tentang
penyakitnya
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN CEDERA KEPALA
NO
|
Dignosa
|
PERENCANAAN
|
||
tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
||
1
2
3
|
Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d
Cedera kepala
DS:
ü Klien mengeluh nyeri
kepala dan terasa berat
DO:
ü
Ekpresi
wajah kliren meringis
ü Klien tampak gelisah
ü Tampak ada cedera pada
kepala klien
ü Skala nyeri 4( 0 – 05)
Gangguan
pemenuhan ADL b.d nyeri
DS :
ü Klien mengeluh nyeri
kepala bila bergerak
ü Klien mengeluh susah dan
kaku saat bergerak
DO :
ü Kklien tanpak kaku saat
bergerak
ü Aktifitas klien di bantu
(perawat dan keluarga)
ü Klien hanya tanpa
berbaring
Gangguan
rasa aman : cemas b. d kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tentang
penyakit klien
DS :
ü Klien dan keluarga
mengeluh cemas tentang penyakitnya
ü Klien mengeluh nyeri
DO :
ü Klien nampak gelisah
ü Ekpresi wajah klien dan
keluarga nampak tegang
ü Klien dan keluarga sering
menanyakan tentang keadaan penyakitnya
|
§
Tupan
:
Setelah dilakukkan perawatan dalam
waktu 3x24 jam nyeri klien hilang
§
Tupen
:
Setelah dilakukan perawatan dalam
waktu 1x24 jam nyeri berkurang dengan kriteria :
ü
Nyeri
berkurang ( skala nyeri 03)
ü
Klien
tanpak tenang
§
Tupan
:
Setelah dilakukan
perawatan dalam waktu 3x24 jam Ganguan pemenuhan ADL dapat teratasi.
§
Tupen
:
Setelah dilakukan
perawatan dalam waktu 1x24 jam Klien sudah mulai bisa beraktipitas sendiri
dengan kriteria :
ü Klien tidak kaku dalam
bergerak
ü Klien sudah bisa duduk
dengan tanpa bantuan keluar
§
Tupan
:
Setelah dilakukan
perawatan dalam watu 2x24 jam gangguan rasa aman : cemas teratasi
§
Tupen
:
Setelah dilakukan perawatan dalam
waktu 1x24 jam rasa cemas klien dan keluarga berkurang dengan kriteria :
ü
Klien
tanpak tenang
ü
Klien
tidak tegang
|
1.
Kaji
Tanda-tanda Vital
2.
Dorong
kklien untuk melaporkan nyeri
3.
kaji
tingkat nyeri dengan skala 0-5
4.
Catat
petunjuk non verbal
5.
Atur
posisi dengan senyaman mungkin
6.
kolaborsi
dengan dokter dalam pemberian analgetik
1.
Lakukn
gerakan aktif pasif
2.
ganti
posisi senyaman mungkin
3.
supot
klien untuk melakukan ROM dengan secara perlahan
4.
sarankan
untuk tidak memaksakan pergerakan
1.
kaji
tingkat kecemasan klien
2.
Jelaskan
tentang penyakit yang di deritanya
3.
Jalin
/ ciptakan suasana lingkungan yang tenang
4.
Bimbing
klien secara spiritual
|
1.
Dapat
di ketahui keadaan umum klien dan menentukan tindakan selanjutnya
2.
memudahkan
dalam memberikan intervensi dalam menangani nyeri
3.
Dapat
mengetahui sejauh mana nyeri yang dirasakan klien bahasa tubuh dapat
mengidentifikasi luas ( berat nya masalah nyeri)
4.
posisi
yang nyaman dapat meningkatkan kontrol dan mengurangi ketegangan
5.
pemberian
analgetik dapat mengurangi / menghilangkan nyeri
1.
dapat
mengurangu kekakuan
2.
klien
merasa nyaman dan mengurangi nyeri dan kekakuan
3.
dapat
menambah semangat klien untuk bergerak
4.
jika
klien memaksa bergerak akan menambah nyeri dan menambah kekakuan
1.
Untuk
mengrtahui sejauh mana cemas yang dirasakan klien dan keluarga
2.
klien
dan keluarga dapat mengetahui tentang kondisinya dan dapat mengurangi cemas
3.
dengan
suasana yang aman dan tenang maka dapat mengurangi kecemasan dan meningkat kan kenyamanan klien
4.
dapat
mengurangi ketegangan dan memberi harapan pada klien dapat menambahkan
kepercyaan dirinya dan mengurangi kecemasan
|
No comments :
Post a Comment