LAPORAN PENDAHULUAN
I. Kasus ( Masalah
Utama )
Diagnosa Medis :
CRF (Cronik Renal Failure)
Masalah
Utama : Kelebihan volume cairan
II. Proses Terjadinya Masalah
Gangguan
fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan
uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). (Brunner &
Suddart, 2001).
Kelebihan
volume cairan adalah merupakan perluasan isotonik dari cairan ektraseluler yang
disebabkan oleh retensi air dan natrium yang abnormal dalam proporsi yang
kurang, lebih, sama, dimana mereka secara normal berada didalam cairan
ekstraseluler.
Pada
gagal ginjal terjadi penurunan fungsi filtrasi glumerolus yang akan
mengakibatkan metabolisme natrium terganggu, sehingga natrium dan cairan
tertahan pada ekstraseluler, meningkatkan resiko terjadinya oedema dan
mengakibatkan kelebihan volume cairan
III. Pohon Masalah
|
|
|
|
Intoleransi aktivitas
ñ
|
|
Nutrisi kurang dari
kebutuhan
ñ
|
|
Kelebihan volume cairan
|
Oksigenasi jaringan
tidak adequat
ñ
|
Gangguan proses pikir
ñ
|
Tidak nafsu makan
ñ
|
Kerusakan integritas
kulit
ñ
|
ñ
Oedema
ñ
|
Perubahan perfusi
jaringan perifer
|
Potensial komplikasi encefalopati
|
Mual, muntah, luka mukosa
mulut
|
Pruritus pada kulit
|
Retensi natrium
dan cairan CES
ñ
|
ñ
Anemia
ñ
|
|
ñ
Kadar ureum dalam darah
meningkat
|
|
Fungsi filtrasi
glumerolus menurun
ñ
|
Produksi eritropoetin
menurun
|
|
|
|
Gagal ginjal
|
|
IV. Masalah Keperawatan dan data penunjang
1.
kelebihan
volume cairan
DS :
§ Klien mengatakan badannya bengkak dibagian kaki dan tangan
DO :
§ Tampak oedema
§ Oliguri
§ Kadar ureum
& kreatinin meningkat
§ Intake dan
output tidak seimbang
2.
Perubahan
perfusi jaringan perifer
DS
:
§ Klien
mengatakan pusing dan lemas
DO :
§ Jumlah Hb
menurun
§ Klien tampak
lemas
§ Konjungtiva
anemis
§ Warna kulit
pucat
3.
Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan
DS
:
§ Klien mengatakan mual, tidak nafsu makan
DO :
§ Tampak muntah
§ Porsi makan
tidak dihabiskan
§ Kadar ureum
meningkat
§ Tampak lemah
4.
Intoleransi
aktivitas
DS
:
§ Klien
mengatakan badan lemas
DO :
§ Tampak lemah
§ ADL dibantu
5.
Kerusakan
integritas kulit
DS
:
§ Klien
mengatakan gatal-gatal
DO :
§ Tampak
kemerahan pada kulit
§ Klien tampak
sering menggaruk kulit
§ Tampak luka dekubitus pada area yang menonjol
V. Diagnosa Keperawatan
1.
Kelebihan volume cairan b.d penurunan
kemampuan ginjal untuk mengeluarkan urine dan menahan natrium
2.
Perubahan perfusi jaringan
perifer b.d berkurangnya komponen darah merah yang menghantarkan oksigen dan
nutrisi ke sel
3.
Intoleransi aktivitas b.d
suplai oksigen tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh
4.
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan b.d anoreksia
5.
Perubahan integritas kulit
b.d imobilisasi yang lama, uremia
VI. Rencana Tindakan
1.
Kelebihan volume cairan b.d
penurunan kemampuan ginjal untuk mengeluarkan urine dan menahan natrium
§ Kaji status
cairan :
-
Timbang BB setiap hari
-
Keseimbangan intake output
-
Observasi tanda-tanda vital
§ Batasi masukan
cairan
§ Identifikasi
sumber potensial cairan
-
Medikasi dan cairan yang
digunakan untuk pengobatan
-
Makanan
§ Jelaskan pada
klien rasional pembatasan
§ Bantu pasien dalam menghadapi ketidaknyamanan pembatasan cairan
2.
Perubahan perfusi jaringan
perifer b.d berkurangnya komponen darah merah yang menghantarkan oksigen dan
nutrisi ke sel
§ Monitor
tanda-tand vital
§ Monitor warna
kulit dan membran mukosa
§ Monitor hasil
laboratorium (pre dan post transfusi)
§ Pertahankan suhu lingkungan agar tetap hangat sesuai kebutuhan tubuh
§ Beri oksigen
sesuai kebutuhan
3. Intoleransi
aktivitas b.d suplai oksigen tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh
§ Kaji faktor
yang menimbulkan keletihan
§ Tingkatkan
kemandirian dalam aktivitas perawatan diri yang dapat ditoleransi
§ Bantu ADL
§ Anjurkan
aktivitas alternatif sambil istirahat
§ Monitor
tanda-tanda vital
§ Beri semangat untuk mencapai kemajuan aktivitas bertahap yang dapat
ditoleransi
4.
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan b.d anoreksia
§ Kaji status
nutrisi
§ Kaji pola diet dan nutrisi pasien
§ Kaji faktor yang berperan dalam merubah makanan nutrisi
§ Sediakan
makanan yang dianjurkan
§ Ciptakan lingkungan yang nyaman selama waktu makan
§ Timbang BB
setiap hari
5.
Perubahan integritas kulit
b.d imobilisasi yang lama, uremia
§ Kaji kulit dari kemerahan, kerusakan, turgor
§ Beri perawatan
kulit dengan lotion
§ Hindari penggunaan sabun yang keras/kasar
§ Bantu psien untuk mengubah posisi setiap 2 jam
§ Intruksikan dan
bantu psien untuk latihan rentang gerak
§ Lakukan perawatan luka dengan tehnik aseptik dan antiseptik
§ Pertahankan
nutrisi yang adequat
VII. Buku Sumber
-
Brunner & Suddart, 2001, buku ajar Keperawatan
Medikal Bedah volume 2, Edisi 8, EGC, Jakarta.
-
Aini Maryam SKM, Hand out Mata ajar KMB IV Gagal
Ginjal
-
Dr. Ardaya. Sp Nefrolog, Hand out Mata ajar KMB IV
Gagal Ginjal
-
Susan Martin Tucker, 1998, Standar Perawatan
Pasien, Volume 3, Edisi V, EGC, Jakarta
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. N DENGAN CRONIC RENAL FAILURE
DI RUANG CEMPAKA RS PMI
TAHUN 2005
PENGKAJIAN
A. Identitas klien
Nama : Ny. N
Umur : 47 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Agama :
Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jembatan Serong Rt
04/02 Kab. Bogor
Diagnose
medis : CRF
No medrek : 045830
Tgl masuk : 16 November 2005
Tgl pengkajian :
24 November 2005
Penanggung
Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 53 Tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat
: sda
B. Keluhan Utama
Mulut
terasa sakit dan sakit menelan
C. Riwayat Kesehatan
Sekarang
Tanggal 9 November 2005
klien mengkonsumsi jamu asam urat 3 hari berturut-turut dan pada tanggal 12
November 2005 klien merasa panas dingin dan minum obat warung tapi tidak ada
perbaikan dan pada tanggal 16 November 2005 sakit klien bertambah parah dan
sesak nafas ditambah bengkak pada wajah kemudian klien dibawa ke IGD RS PMI dan
dirawat di ICU dan pada tanggal 18 November 2005 klien dipindah ke R. Cempaka
dan pada saat pengkajian data yang ditemukan : mulut tampak sariawan, ADL
dibantu, klien mengatakan dirinya tidak bengkak lagi dan klien tampak
meneteskan air mata ketika berbicara tentang kondisi yang dialaminya, klien
tampak berbicara tidak jelas (pelo), keluarga bertanya kenapa istrinya harus
dicuci darah dan apakah nantinya akan ketagihan.
D. Riwayat
Kesehatan Masa Lalu
Klien pada
tahun 1990 pernah dirawat di RS Medan karena liver dan sejak saat itu klien
tidak pernah dirawat lagi, klien kadang mengalami sakit ringan seperti pilek
dan cukup minum obat dari warung dan sembuh.
E. Riwayat Kesehatan
Keluarga dan genogram.
Menurut
keterangan keluarga didalam anggota keluarganya tidak ada yang mempunyai
penyakit yang menular seperti TBC
Keterangan :
: Perempuan :
Menikah
: Laki-laki :
Hubungan saudara
|
: Klien dengan klien
F. Pemeriksaan
Fisik
1. Tingkat
kesadaran :
•
Kualitatif : Compos mentis
•
Kuantitatif :
NO
|
Reflek
|
Nilai
|
Keterangan
|
1.
|
Motorik
(sebelah kiri)
|
6
|
Mampu
Mengikuti Perintah
|
2.
|
Verbal
|
pelo
|
Tidak bisa
dikaji
|
3.
|
Membuka Mata
|
4
|
Spontan
|
GCS = Jumlah
|
10 V
|
Tingkat
kesadaran normal
|
E4 M6 VT
2. Tanda-tanda
vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 92 kali /menit
Respirasi : 18 kali/menit
Suhu : 37 oC
Berat Badan : 50 kg
G. Pemeriksaan
Sistematis
1. Kepala :
Kulit kepal bersih, rambut
tidak rontok, hidrasi kulit lembab
•
Mata :
Palpebra
sedikit odema, konjuingtiva anemis, sclera tidak ikterik
•
Telinga :
Daun telinga
bentuk simetris, liang telinga bersih, klien dapat mendengar dan menjawab
pertanyaan perawat
•
Hidung :
Bentuk
simetris, keadaan liang hidung bersih
•
Mulut :
Tampak
sariawan, lidah kotor, gigi tampak kotor
•
Leher :
Tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan bendungan JVP
2. Thorax dan
Fungsi Pernafasan
•
Inspeksi :
bentuk simetris,
•
Palpasi : tidak ada benjolan atau massa
•
Perkusi :
sonor
•
Auskultasi :
vesikuler
3. Pemeriksaan
Jantung
•
Inspeksi :
terlihat ictus cordis di ICS V
•
Palpasi :
teraba ictus cordis di ICS V
•
Perkusi :
redup
•
Auskultasi :
Bj. Normal teratur
4. Pemeriksaan
Abdomen
•
Inspeksi :
datar
•
Auskultasi :
bising usus 10 kali permenit
•
Palpasi : nyeri tekan negatif, masa
negatif
•
Perkusi :
timpani
5. Kulit dan
gerakan ekstremitas
•
|
•
Ektremitas pada kekuatan otot :
•
Kuku :
tidak terdapat clubbing finger
H. Pola kebiasaan
sehari-hari
No
|
Kegiatan
|
Di Rumah |
Di
RS
|
1
|
Pola
makan /nutrisi
|
Klien makan 3 x
sehari dengan menu : nasi, lauk pauk, sayuran dan lalapan dan klien tidak
berpantang
|
Diet lunak DRP 40 gram
dan 1500 kalori
|
2
|
¢
Malam
¢
Siang
|
Jam
20.00 s/d 02.00 WIB
Jam
08.00 s/d 10.00 WIB
|
Jam 20.00 s/d 03.00 WIB
Tidur sebentar-sebentar +
3 jam
|
3
|
Eliminasi Bab
|
BAB
lancar 1 x sehari
|
BAB setiap hari 1 x
|
4
|
Eliminasi
Bak
|
BAK
lancar + 5 – 6 x/hari
|
Terpasang poli catheter
urine 24 jam 2500 cc
|
5
|
Aktivitas
/ ADL
Personal
hygiene
-
Mandi
-
Gosok gigi
-
Cuci rambut
|
Mandiri
2
x setiap hari
2
x setiap hari
2
hari 1 kali
|
Dibantu
2
x setiap hari dilap
1
x setiap hari
belum
pernah
|
I. Data Sosial
Menurut
keluarga hubungan klien dengan anggota keluarga lain, masyarakat sangat baik
J. Data Spiritual
Klien beragama
Islam, selama dirawat klien tidak dapat melakukan ibadah solat karena kondisi
yang lemah
K. Data Psikologis
-
Pola interaksi :
Klien
selama pengkajian selalu ingin menjawab pertanyaan yang diajukan perawat
sekalipun klien terlihat susah untuk mengucapkan kata-kata dengan jelas, klien
dapat mempertahankan kontak mata
-
Kognitif :
Klien tahu
dirinya mempunyai penyakit ginjal tetapi secara detil klien tidak tahu Keluarga
tidak tahu kenapa istrinya harus dicuci darah apakah nantinya akan ketagihan
-
Keadaan emosi :
labil
-
Kecemasan klien :
Klien tampak
sedih ketika pengkaji memberikan pertanyaan tentang bagaimana keadaan kondisi
klien yang dirasakan sekarang, klien tampak susah untuk menggungkapkan
kata-kata dengan jelas (berbicara pelo) Klien menangis karena kondisi yang
dialaminya, akankah kondisi yang dialami sekarang pulih seperti semula, klien
kadang tampak kesal bila lawan bicara tidak mengerti tentang apa yang
dibicarakannya
L. Data Penunjang
Laboratorium : Tanggal 16
November 2005
Nama Tindakan
|
Hasil
|
Nilai normal
|
Satuan
|
Hb
|
6,1
|
L=13-16,
P=12-14
|
‘g/dL
|
Leuko
|
10,500
|
4
– 10
|
ribu/uL
|
LED
(ESR)
|
135
|
L=<10,
P=<20
|
mm/1
jam
|
GDN
|
138
|
70
– 110
|
mg/dL
|
GDNPP
|
174
|
100
– 140
|
mg/dL
|
Ureum
|
167 Duplo
|
20
– 40
|
mg/dL
|
Kreatinin
|
9,1 Duplo
|
0,5
– 1,5
|
mg/dL
|
Kolesterol
total
|
106
|
<200
|
mg/dL
|
Asam
urat
|
9,8
|
3
– 7
|
mg/dL
|
Bill
tot
|
0,7
|
<1,5
|
mg/dL
|
Bill
dir
|
0,4
|
<0,5
|
mg/dL
|
Prot
tot
|
6,5
|
6,4
– 83
|
‘g/dL
|
Albumin
|
3,0
|
3,6
– 5,5
|
‘g/dL
|
SGOT
|
25
|
9
– 40
|
U/L
|
SGPT
|
14
|
13
– 48
|
U/L
|
Na
+
|
145
|
135
– 150
|
meq/L
|
Ka
+
|
6,9
|
3,5
– 5,0
|
meq/L
|
Gas darah (Astrup)
|
|
|
|
PH
|
7,478
|
7,35
– 7,45
|
|
PCO2
|
25,4
|
35
– 45
|
mmHg
|
PO2
|
42,9
|
85
– 95
|
mmHg
|
HCO3
|
18,7
|
21
– 25
|
meq/L
|
Total
CO2
|
19,5
|
22
– 30
|
meq/L
|
Base
Exccess
|
-4,3
|
-2,5
- +2,5
|
meq/L
|
Hb
|
5,2
|
12
– 16
|
g/dL
|
Temp.
B
|
36,6
|
37
|
C
|
Saturasi
O2
|
83,5
|
|
|
Laboratorium : Tanggal 17
November 2005
Nama Tindakan
|
Hasil
|
Nilai normal
|
Satuan
|
Hb
|
6,4
|
L=13-16,
P=12-14
|
‘g/dL
|
Ureum
|
175 Duplo
|
20
– 40
|
mg/dL
|
Kreatinin
|
8,6 Duplo
|
0,5
– 1,5
|
mg/dL
|
Na
+
|
146
|
135
– 150
|
meq/L
|
Ka
+
|
4,4
|
3,5
– 5,0
|
meq/L
|
Laboratorium : Tanggal 20
November 2005
Nama Tindakan
|
Hasil
|
Nilai normal
|
Satuan
|
Hb
|
7,3
|
L=13-16,
P=12-14
|
‘g/dL
|
Laboratorium : Tanggal 21
November 2005
Nama Tindakan
|
Hasil
|
Nilai normal
|
Satuan
|
Hb
|
7,3
|
L=13-16,
P=12-14
|
‘g/dL
|
Ureum
|
121 Duplo
|
20
– 40
|
mg/dL
|
Kreatinin
|
7,2 Duplo
|
0,5
– 1,5
|
mg/dL
|
EKG : Tanggal 16 November
2005
Kesan : T tinggi dan
lancip à sesuai dengan
hiperkalemia
Rontgen : Tanggal 17
November 2005
Kesan : tak tampak
kelainan pada Cor dan pulmo
USG : Tanggal 17 November
2005
Kesan : Susp Poli Kistik
renal discase b. lateral, organ lain tak tampak ada kelainan
Balance cairan tanggal 23
November 2005 :
Intake
|
:
1600
|
Output
|
:
2500
|
IWL
|
: 500
|
Jumlah
|
:
- 1400 cc
|
Untuk mengetahui fungsi
ginjal pengkaji mencoba menampung urine dari jam 9.00 s/d jam 10.00 WIB dan
urine yang dihasilkan adalah : 100 cc
M. Program
Pengobatan dan Penatalaksanaan
Pengobatan tanggal 22
november 2005
-
Infus RL 1 kolf/24 jam
-
Cefotaxim inj 1 X 1 gram
-
B12 3 X 1 tab
-
CaCo3 3 X 1 tab
-
Asam folat 2 X 1 tab
-
Lasix 1 X 1 tab
-
Anjuran dokter untuk melakukan Hemodialisa
VIII.ANALISA DATA
-
Klien mengatakan dirinya
tidak bengkak lagi
DO:
-
Hasil lab : albumin rendah 3,0 g/dL, hasil
ureum : 121 mg/dL dan kreatinin : 7,2 mg/dL
-
Intake nutrisi kurang
-
Hasil urine tampung selama 1 jam : 100 cc
Data
|
Penyebab
|
Masalah
|
||||||
DS:
-
Klien mengeluh sakit bila
menelan makanan
DO:
-
Porsi makan klien tidak habis
-
Tampak mulut sariawan
-
Klien tampak lemah
|
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan
ñ
Nyeri menelan
ñ
terdapat
lesi pada mukosa mulut (sariawan)
ñ
Ureum & Kreatinin
meningkat
|
Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan
|
||||||
DS:
-
Klien mengeluh seluruh
badan terasa sakit dan lemas
DO:
-
Klien tampak lemah
-
-
Kekuatan otot
|
Defisit
perawatan diri
ñ
Kelemahan
ñ
ATP berkurang
ñ
Intake Nutrisi kurang
|
Defisit
perawatan diri
|
||||||
DS:
-
Keluarga bertanya kenapa istrinya harus dicuci
darah dan apakah nantinya akan ketagihan.
DO:
-
Keluarga banyak bertanya tentang kondisi klien
|
Kurang pengetahuan
ñ
Keterbatasan kognitif
ñ
Kurangnya informasi
|
Kurang
pengetahuan
|
||||||
DS: | ||||||||
Risiko
perubahan kelebihan volume cairan tubuh
ñ
Retensi Natrium dan
cairan CES
ñ
GFR menurun
|
Risiko
perubahan kelebihan volume cairan tubuh
|
IX. DIAGNOSA DAN PRIORITAS KEPERAWATAN
1.
Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake yang tidak adequat
2.
Defisit perawatan diri : personal hygiene b.d
kelemahan fisik
3.
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai
kondisi, aturan tindakan dan pencegahan b.d kurang informasi
4. Risti perubahan kelebihan volume cairan tubuh b.d gangguan filtrasi ginjal
RENCANA PERAWATAN |
||||||||||
Tanggal
|
No.DP
|
Diagnosa Keperawatan |
RENCANA |
Rasional
|
||||||
Tujuan
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
||||||||
24-11-05
|
DP. I
|
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan b.d intake yang tidak dequat
DS:
-
Klien mengeluh sakit bila
menelan makanan
DO:
-
Porsi makan klien tidak habis
-
Tampak mulut sariawan
-
Klien tampak lemah
|
Tupan :
Kebutuhan
nutrisi dapat terpenuhi
Tupen :
- Intake nutrisi
adequat
|
Setelah
dilakukan intervensi diharapkan :
-
Porsi makan habis
-
Klien mengatakan sakit
menelan berkurang atau hilang
|
- Kaji penyebab
kekurangan nutrisi
- Berikan diet
sesuai kebutuhan
-
Sajikan makanan dalam
keadaan hangat dan menarik
- Berikan
makanan sedikit tapi sering
- Pertahankan
kebersihan mulut dan gigi
-
Batasi kalium, natrium dan
pemasukan fospat
- Observasi
hasil pemeriksaan lab
|
-
Membantu dalam identifikasi penyebab dan
intervensi yang optimal
-
Menentukan kebutuhan
nutrisi dalam pembatasan dan mengidentifikasi rute paling efektif
-
Membantu dalam menarik
minat untuk makan
-
Meminimalkan rasa nyeri
akibat lesi dimukosa mulut
-
Kebersihan mulut akan
meningkatkan peminatan dan kenyamanan untuk makan
-
Pembatasan elektrolit ini
diperlukan untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut
-
Indikator kebutuhan
nutrisi, pembatasan dan kebutuhan terapi
|
||||
|
DP.
II
|
Defisit perawatan diri :
personal hygiene b.d kelemahan fisik
DS :
-
Klien mengeluh seluruh
badan terasa sakit dan lemas
DO:
-
Klien tampak lemah
-
ADL tampak dibantu
-
Kekuatan otot
|
Tupan :
- Perawatan diri
: personal hygiene terpenuhi
Tupen :
- Kelemahan
fisik teratasi
|
Setelah dilakukan intervensi diharapkan :
Klien dapat melakukan ADL dengan bantuan minimal, oral
hygiene secara mandiri ditempat tidur
|
-
Kaji kemampuan dan tingkat
kekurangan klien
-
Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan
- Berikan bantuan sesuai dengan tingkat kebutuhan klien
-
Sadari perilaku / aktivitas
impulsif karena gangguan dalam mengambil keputusan.
- Pertahankan dukungan, sikap yang tegas, beri waktu klien untuk
mengerjakan tugas
- Berikan umpan balik positif untuk setiap usaha yang dilakukan atau
keberhasilan dan bekerjasama dengan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan dasar
klien
|
-
Membantu dalam mengantisifasi dan merencanakan
pemenuhan kebutuhan secara individual.
-
Memudahkan klien untuk melakukan KDM yang dibutuhkan
-
Klien ini mungkin menjadi
sangat ketakutan dan sangat tergantung dan meskipun bantuan yang diberikan
bermanfaat dalam mencegah frustrasi.
-
Dapat menunjukkan kebutuhan
intervensi dan pengawasan tambahan untuk meningkatkan kemampuan klien.
-
Klien akan memerlukan
empati tetapi perlu untuk mengetahui pemberi asuhan yang akan membantu klien
secara konsisten.
-
Meningkatkan perasaan makna
diri, meningkatkan kemandirian, dan dorong klien untuk berusaha secara
kontinue. Sehingga
KDM klein dapat terpenuhi
|
||||
|
DP.
III
|
Kurang
pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, aturan tindakan dan
pencegahan b.d kurang informasi
DS:
- Keluarga
bertanya kenapa istrinya harus dicuci darah dan apakah nantinya akan
ketagihan.
DO:
- Keluarga
banyak bertanya tentang kondisi klien
|
Tupan :
-
Pengetahuan klien /keluarga bertambah
Tupen :
-
Keluarga /klien tahu
kondisi, aturan dan pencegahan
|
Setelah
dilakukan intervensi diharapkan :
-
Keluarga/klien menyatakan
pemahaman tentang pentingnya dilakukan HD
|
-
Kaji kemampuan klien/
keluarga untuk belajar
-
Beri penyuluhan tentang prosedur HD &
manfaatnya
-
Motivasi keluarga/klien
untuk melakukan HD
|
-
Identifikasi kebutuhan belajar sehingga
pembelajaran dapat efektif dan optimal
-
Peningkatan wawasan dan
pemahaman meningkatkan proses terjadinya peminatan
-
Anjuran /penekanan ringan akan menstimulasi
perubahan prilaku
|
||||
|
DP.
IV
|
Risti perubahan
kelebihan volume cairan tubuh b.d gangguan filtrasi ginjal
DS
:
-
Klien mengatakan dirinya
tidak bengkak lagi
DO:
-
Hasil lab : albumin rendah 3,0 g/dL, hasil ureum
: 121 mg/dL dan kreatini : 7,2 mg/dL
-
Intake nutrisi kurang
-
Hasil urine tampung selama 1 jam : 100 cc
|
Tupan :
-
Risiko kelebihan volume
cairan tidak terjadi
Tupen :
-
GFR meningkat
|
Setelah
dilakukan intervensi diharapkan :
-
Tanda-tanda vital normal
-
Hasil lab : albumin normal
-
Intake nutrisi adequat
-
Hasil output urine normal
-
Oedema tidak terjadi
|
-
observasi pemasukan dan pengeluaran cairan
-
Timbang BB setiap hari
-
Kaji tingkat kesadaran
-
Observasi hasil pemeriksaan lab
-
Berikan/batasi cairan sesuai indikasi
-
Motivasi untuk dialisi sesuai indikasi
-
Kolaborasi untuk pemberian terapi
|
-
Salah satu Indikator mengetahui tingkat
kegagalan ginjal
-
Peningkatan BB lebih dari 0,5 kg/hari diduga adanya retensi
-
Menunjukan perpindahan
cairan akumulasi toksik asidosis terjadi hipoxia
-
Mengetahui kelainan sedini
mungkin sehingga pemberian intervensi efektif
-
Managemen cairan diukur
untuk menggantikan pengeluaran dari semua sumber ditambah perkiraan
kehilangan yang tak tampak
-
Dilakukan untuk dapat
memperbaiki kadar ureum dan kreatinin yang tinggi
-
Pemberian terapi yang adeqaut mempercepat proses
penyembuhan
|
CATATAN
KEPERAWATAN
NAMA : Ny.N
UMUR
: 47 Thn
|
TGL
|
NO
DP
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
PARAF
|
|
24-11-05
|
I
|
-
Mengkaji keluhan klien
-
Mengobservasi tanda-tanda vital
-
Mengkaji penyebab kekurangan nutrisi
-
Melakukan kolaborasi dengan
bagian gizi untuk diet pasien
-
Menganjurkan keluarga untuk
memberikan makanan dalam keadaan hangat dan sedikit-sedikit tapi sering
-
Mengobservasi hasil lab
-
Memotivasi keluarga untuk
memperhatikan perawatan oral hygiene
|
S
:
O
:
A
:
P
:
|
Klien mengatakan
sakit bila menelan
Porsi makan klien
tidak habis
Hasil lab albumin
rendah 3.0
Klien diet DRP 40 g
dan kalori 1500 kal
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 92 X/menit
Respirasi : 18x/mnt
Suhu : 37 oC
Pemenuhan
nutrisi dalam pengawasan
Lanjutkan intervensi
:
Motivasi keluarga
untuk mempertahankan perawatan mulut
Menimbang BB
Kolaborasi dengan gizi
|
|
|
2
|
-
Monitor tanda-tanda vital dan keadaan umum
-
Mengkaji tingkat kebutuhan klien
-
Mendekatkan alat-alat yang
dibutuhkan klien
-
Bekerjasama dengan keluarga
dalam melakukan oral hygiene
|
S
:
O
:
A
:
P
:
|
Klien mengatakan
seluruh badan masih terasa sakit dan lemas
Klien tampak lemah
ADL dibantu
Perawatan diri
personal hygiene : oral hygiene sebagian teratasi
Lanjutkan intervensi
:
Libatkan keluarga
untuk membantu pemenuhan keb. Personal hygiene
Tingkatkan kemampuan
klien untuk perawatan diri
|
|
|
3
|
-
Mengkaji kemampuan keluarga/klien
untuk belajar
-
Mengkaji tingkat pengetahuan klien/keluarga
-
Memberikan penyuluhan tentang prosedur dan
pentingnya untuk melakukan HD
|
S
:
O
:
A
:
P
:
|
Keluarga mengatakan
mengerti tentang manfaat HD
Keluarga dapat menjawab
pertanyaan perawat tentang manfaat HD
Pengetahuan keluarga
bertambah
Lanjutkan intervensi
:
Motivasi keluarga untuk
melakukan HD
|
|
|
4
|
-
Mengobservasi balance cairan
-
Mengobservasi hasil pemeriksaan Lab
-
Membatasi/memberikan cairan sesuai indikasi
-
Memotivasi keluarga untuk melakukan HD
|
S :
O :
A :
P :
|
Klien mengatakan tidak
ada oedema
Balance cairan negatif
Intake : 1600 cc
Output : 2500 cc
IWL : 500 cc
Balance cairan – 1400 cc
Hasil output urine 1 jam
: 100 cc
Oedema tidak ada
IVFD Rl 1 kolf/24 jam
Kelebihan volume cairan
dalam pengawasan
Lanjutkan intervensi :
Monitor bsalance cairan
Obs. Keadaan umum
Monitor tanda-tanda
kelebihan cairan
|
|
No comments :
Post a Comment