BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persalinan merupakan suatu hal
yang normal untuk mengakhiri kehamilan, tetapi bisa saat persalinan terjadi
penyulit yamg diantaranya persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam yang di
sebut sebagai persalinan yang panjang. Penyulit persalinan yang lama meliputi
keletihan maternal, infeksi dan perdarahan karena atonia uteri, ruptur uteri
atau laserasi jalan lahir, sehingga dalam kasus-kasus seperti ini untuk
menolong suatu persalinan sering dilakukan tindakan operatif .
Dengan memperhatikan resiko yang
membahayakan yang bisa terjadi pada masa intra natal maka perlu dilakukan
asuhan keperawatan yang komprehensif agar tidak menjadi masalah yang
membahayakan bagi keselamatan klien, untuk itu penulis mengangkat asuhan
keperawatan dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada Klien Ny.E G1P0A0 Intra
Partum Di ruang 5/6 Rumah Sakit Dustira Cimahi“.
B. Tujuan
- Tujuan Umum
Mampu
melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung dan komprehensif meliputi aspek
biopsikologis dan spiritual dengan pendekatan proses keperawatan kepada Ny.E
Intra partum di ruang 5/6 Rumah Sakit Dustira Cimahi.
- Tujuan Khusus
Setelah
melaksanakan Asuhan Keperawatan mampu :
a.
Melakukan
pengkajian.
b.
Membuat
rencana keperawatan.
c.
Melaksanakan
rencana keperawatan.
d.
Mengevaluasi
tindakan yang telah dilakukan.
e.
Mendokumentasikan
asuhan keperawatan.
C. Metode Penulisan Dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang penulis gunakan adalah Metode
Deskriftif yaitu dengan menjabarkan atau menjelaskan secara sistematik
sehingga pada akhirnya di dapat suatu gambaran secara jelas terhadap apa yang
di teliti tersebut. Adapau teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah
:
1.
Wawancara
Yaitu
pengumpulan data melalui tanya jawab dengan klien dan keluarga sebagai data
subjektif, yang berhubungan dengan masalah kesehatan.
2.
Observasi
Yaitu
mengamati keadaan klien untuk memperoleh data subjektif tentang masalah
kesehatan.
3.
Pemeriksaan
Fisik
Yaitu
untuk mendapatkan data objektif melalui cara infeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi.
4.
Studi
Dokumentasi
Yaitu
mengumpulkan data yang di dapat dari buku status perkembangan klien selama di
rawat di Rumah Sakit.
5.
Studi
Kepustakaan
Yaitu
melalui studi literatur dengan melihat dari buku-buku sumber yang berkaitan
dengan kasus yang di ambil sebagai bahan dalam pembuatan karya tulis.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan kasus
ini terdiri dari empat bab : Bab satu pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang masalah, tujuan penulisan, metoda dan teknik pengumpulan data serta
sistematika penulisan. Bab dua tinjauan teoritis yang terdiri dari konsep dasar
dan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, implementasi dan
evaluasi. Bab tiga yang terdiri dari tinjauan kasus. Bab empat yang terdiri
dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah serangkaian keadaan yang
berakhir dengan pengeluaran bayi selaput yang cukup bulan atau hampir cukup
bulan,disusul dengan lahirnya plasenta atau janin dari tubuh ibu. Macam-macam persalinan
ada 3 macam, yaitu : Persalinan spontan, Persalinan buatan dan Persalinan
anjuran.
B. Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Persalinan
Sebab-sebab
yang menimbulkan persalinan ada 5 macam,yaitu :
1.
Penurunan
kadar progesteron
2.
Teori
oxytocin
3.
Keregangan
otot-otot
4.
Pengaruh
janin
5.
Teori
prostagladin
C. Tanda-tanda Permulaan Persalinan
Sebelum
terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki
“bulannya” atau “minggunya” atau “harinya” yang disebut kala pendahuluan, memberikan
tanda-tanda sebagai berikut :
1.
Lightening atau
settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. Pada
multipara tidak begitu kelihatan.
2.
Perut
kelihatan seperti lebih melebar.
3.
Perasaan
sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih tertekan oleh
bagian bawah janin
4.
Perasaan
sakit di perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari
uterus,kadang-kadang disebut “false labor pains”
5.
Serviks
menjadi lembek,mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah
(blood show).
Tanda-tanda in-partu,
yaitu :
1.
Rasa
sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
2.
Keluar
lendir bercampur darah (blood show) yang lebih banyak karena robekan-robekan
kecil pada serviks
3.
Kadang-kadang
ketuban pecah dengan sendirinya
4.
Pada
pemeriksaan dalam serviks mendatar, pembukaan telah ada.
Faktor-faktor yang
berperan sekali dalam proses persalinan adalah :
1.
Kekuatan
mendorong janin keluar (power)
-
His
(kontraksi uterus)
-
Kontraksi
otot-otot dinding perut
-
Kontraksi
diafragma
2.
Faktor
janin
3.
Faktor
jalan lahir
D. Proses Persalinan
Proses
persalinan pada intinya terdiri dari 4 kala, yaitu :
1.
Kala
I (Kala Pembukaan)
Waktu
untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap 10 cm. Pada waktu
partus mulai ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (blood
show),karena serviks mulai membuka (dilatasi)dan mendatar (effacemant). Darah
berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis. Karena pergeseran ketika
serviks mendatar dan terbuka.
2.
Kala
II (Kala Pengeluaran Janin)
Pada kala
pengeluaran janin his terkoordini kuat, cepat,dan lebih lama,kira-kira 2-3
menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah
tekanan pada otot-otot dasar panggul
yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Ibu mersa seperti buang air
besar, karena tekanan pada rektum dengan tanda anus terbuka.Pada waktu his
kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang.
3.
Kala
III (Kala Pengeluaran Uri )
Setelah
bayi lahir kontraksi rahim beristirahat sebentar.Uterus teraba keras dengan
fundus uteri setinggi pusat,berisi plasenta yang menjadi tebal 2x lipat dari
sebelumnnya.Beerapa saat kemudian datang his pelepasan dan pengeluaran
uri.Dalam waktu 5-15 menit seluruh plasenta terlepas didorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau
dengan sedikit dorongan di atas simfisis pubis atau fundus uteri.Seluruh proses
biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.Pengeluaran plasenta
disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200cc.
4.
Kala
IV (Kala Pengawasan)
Kala
pengawasan ini terjadi setelah 1 jam bayi lahir dan uri, untuk mengamati
keadaan umum ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum.
E. Diagnosa Keperawatan
KALA I
1.
Gangguan
rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya kontraksi uterus, proses
persalinan,dan luka episiotomi.
2.
Gangguan
rasa nyaman cemas berhubungan dengan proses persalinan.
KALA II
1.
Kebutuhan
pimpinan persalinan berhubungan dengan ibu berada pada kala II.
2.
Resiko
perdarahan berhubungan dengan adanya luka episiotomi,tertinggalnya sisa
plasenta.
KALA III
Resiko
retensio plasenta berhubungan dengan adanya perlengketan plasenta
KALA IV
1.
Resiko
terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya luka episiotomi.
2.
Resiko
tinggi terjadinya perdarahan berhubungan dengan adanya luka episiotomi.
BAYI
Bayi baru
lahir dapat dibagi menjadi 2 bagian,yaitu :
Ø Bayi normal (sehat)
memerlukan perwatan biasa.
Ø Bayi gawat (high risk
baby) memerlukan penanggulangan khusus seperti adanya asfiksia dan perdarahan.
Pada
kelahiran abnormal yang memerlukan pertolongan spesialistis bayi baru lahir. Di
urus oleh bidan dan kalau di RS yang ada unit kesehatan anak bayi ini hendaknya
ditangani oleh dokter anak.
1.
Alat-alat
Untuk Perawatan Bayi
Ø Pengisap lendir (mukus
ekstrator aspirator)
Ø Tabung oksigen dan
alat pemberian pada bayi
Ø Alat resusitasi untuk
pernafasan
Ø Obat-obatan :glukosa
40%,larutan bikarbonas natrikus 7,5 %,nalorphin sbg anti dotum morfin dan
petidin.
Ø Alat pemotong pengikat
dan antiseptik tali pusat.
Ø Tanda pengenal bayi
Ø Tempat tidur bayi dan
inkubator bayi .
Ø Stop watch dan
termometer.
2.
Pertolongan
Pada Waktu Bayi Lahir
Ø Mulailah melakukan
pembersihan lendir pada saat kepala
keluar dengan pembersihan mulut,hidung
dan mata dengan kapas atau kasa.
Ø Jam lahir dicatat
dengan stop watch.
Ø Lendir dihisap
sebersih mungkin sambil bayi ditidurkan dengan kepala lebih rendah dari kaki
dalam posisi sedikit ekstensi,supaya lendir mudah keluar.
Ø Tali pusat diikat
dengan baik dan bekas luka diberi antiseptik.
Ø Segera setelah bayi
lahir sehat maka bayi akan menangis kuat,bernafas dan menggerakan ta ngan dan
kakinya dan kulit akan berwarna kemerahan.
Ø Bayi dimandikan dgn
dibersihkan dengan air hangat –hangat kuku dari lumuran darah.
Ø Jangan lupa menilai
bayi dengan APGAR
Klasifikasi klinik :
-
Nilai APGAR 7-10 bayi normal
-
Nilai APGAR 4-6
bayi asfiksi ringan-sedang
-
Nilai APGAR 0-3
bayi asfiksia berat
TABEL NILAI APGAR
SKOR
|
0
|
1
|
2
|
A :
Apperance color (warna kulit)
P :
Pulse (heart rate) frekuensi jantung
G :
Grimace (reaksi thd rangsangan)
A :
Activity (tonus otot)
R : Respirasi (usaha untuk bernafas )
|
Pucat
Tak ada
Tak ada
Lumpuh
Tak ada
|
Badan merah
ekstremitas biru
Dibawah 100
Sedikit
gerakan mimik
Ekstremitas dalam fleksi sedikit
Lemah tidak
teratur
|
Seluruh tubuh
kemerah-merahan
Diatas 100
Menangis
batuk/bersin
Gerakan aktif
Menangis kuat
|
JUMLAH
|
|
|
|
BAB III
TINJAUAN KASUS
I.
PENGKAJIAN
A.
Biodata
Nama istri :
Ny.E
Umur : 30 Thn
Suku Bangsa
: Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat : Leuwi Gajah Permai Cimahi
No. Register : 1987/IX/01
Tgl. Masuk : 12-12-2001
Tgl. Dikaji : 13-12-2001
Diagnosa : G1P0A0
B.
Anamnesa
1.
Keluhan Utama
Klien mengatakan perutnya terasa sangat
mules. Rasa mulesnya dirasakan hilang timbul, selain perutnya mules ibu juga
mengatakan dari vaginanya keluar blood show, umur kehamilan 38 minggu lebih 4
hari.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien mengatakan tidak mempunyai
penyakit yang berat ataupun penyakit menular.
Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan di keluarganya tidak
ada yang mengidap penyakit berat, maupun penyakit menular.
2.
Riwayat Menstruasi
-
Menarche : 13 Th
-
Siklus : 21 Hari
-
Banyaknya : Biasa, 2-3 x ganti pembalut
-
Lamanya : 6-7 Hari
-
Disminorhoe : Kadang-kadang
-
Teratur : Teratur
-
Warna Darah : Merah
-
HPHT : 08-03-2001
-
RP : 15-12-2001
3.
Riwayat Kehamilan
Sekarang
-
G1P0A0 Gravida : 1
Para : 0 Abortus : 0
-
HPHT : 08-03-2001
-
RP : 15-12-2001
-
PNC : Teratur ke Rumah Sakit Sariningsih
-
Imunisasi : TT : 2 Kali
TT1 : 16 Minggu
TT2 : 20 Minggu
-
Pemeriksaan Panggul
Dalam
-
Keluhan Sekarang : Ibu mengatakan mules dan nyeri pada
daerah abdomen. Keluhan ini disertai panas dan keluar blood slim.
4.
Pola Kegiatan
Sehari-hari
a.
Pola Nutrisi pada Waktu
Hamil
-
Makan
Frekuensi : 3 x/Hari
Jenis : Makan Biasa (Nasi,sayur,lauk)
Jumlah : 1 Porsi habis
Keluhan : Tidak ada keluhan
- Minum
Jenis :
Air putih, teh dan susu
Jumlah :
9-10 Gelas/hari
b.
Personal Hygiene
-
Mandi : 3x / Hari
-
Gosok Gigi : 3x / Hari
-
Keramas : 3x / Hari
-
Kuku :
1x / Hari
-
Telinga : 1x / Minggu
-
Hidung :
Setiap kali mandi
-
Genetalia : Setiap habis BAB dan BAK
c.
Pola Eliminasi
-
BAB
Frekuensi : 1x / Hari
Warna :
Kuning Tengguli
Konsistensi : Agak keras
-
BAK
Frekuensi : 8-10 x / Hari
Warna :
Kuning jernih
d.
Pola Aktivitas dan
Olahraga
Selama hamil klien masih dapat melakukan
aktivitas ringan sebagai seorang ibu rumah tangga, pada waktu hamil juga ibu
mengatakan kadang-kadang melakukan senam hamil selama 3x / minggu.
C.
Pemeriksaan
Kala I
·
Vital Sign
a.
TD : 120/70 mmHg
b.
R : 20x/menit
c.
N : 80x/Menit
d.
S : 36,5 °
C
·
Antropometer
- BB : 60 KG
- TB : 165 Cm
·
Inspeksi
- Kulit
Warna : Sawo matang, tidak pucat, tidak
cyanosis.
- Mata
Bentuk mata kanan dan kiri simetris,
konjungtiva kanan dan kiri tidak anemis, sklera tampak putih, tidak ikterik,
tidak ada pengeluaran air mata dan sekret, reflek pupil kanan dan kiri positif
terhadap cahaya, bentuk dan ukuran pupil simetris, reflek kornea ( + / + )
isokor, gerakan bola mata tak terbatas.
- Hidung
Bentuk simetris, tidak ada pernafasan
cuving hidung, tidak ada polip maupun sumbatan.
- Telinga
Bentuk telinga luar simetris, posisi
spina sejajar dengan sudut mata, keadaan telinga bersih, warna coklat muda.
- Mulut dan Gigi
Bentuk bibir simetris, bibir agak
kering, warna merah, mukosa mulut lembab, pink, tidak terdapat lesi, gusi tidak
bengkak, tidak ada perdarahan ( scorbut ) jumlah gigi lengkap, gigi graham
tidak ada karies, gigi bersih, warna putih kekuningan. Lidah simetris dan dapat
digerakkan ke segala arah, lidah bersih, palatum durum dan palatum mole ada,
lidah simetris dan dapat digerakkan ke segala arah, tonsil terletak simetris,
ovula berada di tengah-tengah.
- Leher
Kulit leher coklat muda, tidak ada
gondok, JVP tidak tampak meningkat, tidak ada lesi.
- Axilla
Tampak bersih, berbulu sedikit, tidak
ada lesi, tidak terlihat pembesaran KGB.
- Kuku
Tidak cyanosis, tidak pucat, tidak ada
clumbing pinger.
- Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi
dada, tidak ada penggunaan otot-otot pernafasan tambahan, tidak ada lesi dan
luka parut.
- Mamae
Membesar dan tegang, bentuk simetris,
mamae tampak bersih.
- Putting Susu
Tampak menonjol keluar, terdapat
hyperpegmentasi pada aerola mamae.
- Strie
Terdapat pada mamae dan abdomen.
- Pergerakan
Pergerakan ibu selama hamil agak
terganggu, seperti gaya berjalan lordosis dan agak perlahan-lahan.
- Pernapasan
Ibu tidak mengalami sesak nafas
Frekuensi paru 20x/menit.
- Perut
1.
-Bentuk simetris
-Tampak membesar, memanjang.
-Tidak terdapat pelebaran vena.
-Tidak terdapat luka parut, tampak
terlihat linea nigra.
2.
Pergerakan
Gerakan anak (+), uterus mulai tampak
berkontraksi
3.
Strie
Ada strie di abdomen.
- Vulva
1.
Pengeluaran
Tampak terlihat adanya pergerakan blood
slim warna putih bening agak kemerahan, vulva tampak kotor.
2.
Oedem
Tidak terdapat oedema
3.
Perineum
Tidak ada lesi, tidak tampak kelainan,
tampak kotor.
4.
Lain-lain
Tidak terdapat varises, terdapat tanda
ched weick.
- Anus
Tidak tampak adanya haemorroid, tidak
ada varices.
- Ekstrimitas
Ekstremitas atas dan bawah:
ROM mampu fleksi, adduksi, abduksi dan
kotor, kekuatan otot pada derajat 5, tidak terlihat hypotoni dan hipertoni,
tidak tampak varices, tidak tampak oedema.
+5 +5
+5 +5
·
Palpasi
- Mata
Tekanan bola mata kanan dan kiri sama,
tak ada nyeri tekan pada kelopak mata.
- Leher
KGB tidak teraba membesar, JVP tidak
teraba meninggi, tidak teraba benjolan, kelenjar limfe tidak teraba membesar.
- Buah dada
Buah dada teraba tegang, colostrum
keluar, tidak teraba adanya tumor.
- Perut : Palpasi secara leopold
1.
Leopold I
TFU 3jari di bawah px teraba bokong
anak, umur kehamilan 38 minggu lebih 4 hari.
2.
Leopold II
Kanan teraba bagian kecil anak.
Kiri teraba punggung janin.
3.
Leopold III
Bagian terendah anak kepala sudah masuk
PAP.
4.
Leopold IV
Kepala anak sebagian besar sudah masuk
PAP, tangan pemeriksa divergen.
5.
His
Ada kuat
- Ekstremitas
Tidak ada odema.
·
Auskultasi Paru
- Bising usus
Terdengar pada ke IV kuadran, Frekuensi
12x/ menit.
- Bising aorta
Terdapat bising aorta : frekuensi
80x/menit.
- Bising tali pusat
-Terdengar seperti meniup.
-Kemudian hilang karena ibu berubah
posisi dan terlentang menjadi miring kiri.
- Gerakan anak
Gerakan anak ( + )
- DJJ = 11 12 12 = 140x/menit, Tempat : terdengar di sebelah kiri pusat perut ibu.
·
Perkusi
a. Reflek patella kiri : +
b. Reflek patella kanan :
+
·
Periksa Dalam
a. Uvula : Kotor
b. Portio : Tipis dan lembek
c. Pembukaan : 6-7 cm
d. Ketuban
e. Bagian terendah : Kepala
f.
Penurunan terendah : Kedudukan kepala : H II – H III
g. Lain-lain : -
·
Prosedur Diagnosis
- Laboratorium
NO
|
PEMERIKSAAN
|
HASIL
|
NILAI
NORMAL
|
INTERPRETASI
|
1
2
3
4
|
HB
Leukosit
HT
Golongan Darah
|
12,5
6
40
A
|
12,0 – 16 pr
4,0 – 10
3,0 – 47
|
Normal
Normal
Normal
|
- Kesimpulan
- Keadaan umum ibu : baik.
- Keadaan
bayi : Letak bayi tidak sungsang
dan tidak letak melintang.
- Data Psikologis
-
Data Interaksi
Ibu
dapat di ajak berkomunikasi dengan baik dan cepat menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya.
- Data
Emosional
Ibu tampak cemas, tampak bingung dan
tampak takut.
- Data
Kognitif
Ibu masih kurang pengetahuan tentang
kehamilan dan perdalinan.
- Data
penanggungan masalah
Dalam memecahkan masalah,
klien lebih suka berterus terang pada suaminya.
ANALISA DATA KALA I
Nama :
Ny. E
Ruang Perawatan : 5 / 6
NO
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1
2
3
|
Ds
:
-Klien
mengeluh nyeri.
Do :
-
Klien tampak sering meringis
-
Klien 0sering memegangi
perutnya
-
Adanya his yang kuat
-
Keluar keringat banyak
-
Skala nyeri 5 ( sangat nyeri )
Ds :
-
Klien mengeluh nyeri
Do :
-
Vulva tampak kotor
-
Tampak pengeluaran blood show
-
Ada his
Ds :
-
Klien mengatakan takut dan
cemas menghadapi persalinan
Do :
-
Ekspresi wajah klien tampak
cemas dan gelisah.
-
TTV :
TD : 120/90 mmHg
N : 90x/menit
S : 36 °C
R : 20x/menit
|
Ibu
intra partum
¯
His
yang kuat
¯
Dikeluarkan hormon histamin, brakinin,
dan sirotinin
¯
Diteruskan
melalui substansia glatinosa
¯
Spinothalamus lateralis thalamus
¯
cortex
cerebri
[B1]¯
Sensasi
nyeri
¯
Gangguan
rasa nyaman nyeri
Ibu
intra natal
¯
Kontraksi
uterus
¯
Dikeluarkan
hormon histamin, brakinin dan sirotinin
¯
Penurunan
kepala
¯
Keluar
cairan dan pembuluh darah putus
¯
Vulva
kotor
¯
Gangguan
rasa nyaman : vulva kotor
Ibu
melahirkan anak pertama
¯
Kurangnya pengetahuan ibu tentang
proses persalinan
¯
Merupakan
stresor pada klien
¯
Klien
merasa cemas dan takut
¯
gangguan
rasa cemas
|
Gangguan
rasa nyaman : nyeri
Gangguan
Rasa Nyaman kotor : vulva kotor (personal Hygiene)
Gangguan
rasa cemas
|
Prioritas
Masalah :
1.
Gangguan rasa nyaman
nyeri sehubungan dengan adanya kontraksi uterus yang kuat
2.
Gangguan rasa nyaman
kotor vulva (personal Hygiene) sehubungan dengan adanya pengeluaran blood show
(darah lendir) dari vagina.
3.
Gangguan rasa cemas
sehubungan dengan anak pertama
DAFTAR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama :
Ny. E
Ruang Perawatan : 5 / 6
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
DITEMUKAN
|
DIATASI
|
PARAF
|
1
2
3
|
Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan
adanya kontraksi uterus yang kuat.
Gangguan rasa nyaman: kotor vulva sehubungan
dengan
adanya
pengeluaran blood show dari vagina.
Gangguan rasa cemas sehubungan dengan anak
pertama.
|
13-12-01
13-12-01
13-12-01
|
14-12-01
14-12-01
14-12-01
|
|
NURSING CARE PLANING KALA
I
Nama :
Ny. E
Ruang Perawatan : 5 / 6
NO
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
PARAF
|
1
2
3
|
Gangguan rasa
nyaman nyeri b.d adanya kontraksi uterus yang ditandai dengan:
Ds :
-
Klien mengeluh nyeri
Do
:
-
Klien tampak sering meringis
-
Klien sering memegangi perutnya
-
Adanya his yang kuat
-
Keluar keringat banyak
-
Skala nyeri 5
Gangguan rasa
nyaman kotor b.d adanya pengeluaran blood show dari vagina yang ditandai
dengan:
Ds:
-
Klien mengeluh tidak nyaman.
Do :
-
Vulva tampak kotor.
-
Tampak pengeluaran blood show.
-
Adanya his
Gangguan rasa
cemas b.d kelahiran anak pertama di tandai dengan :
Ds :
-
Klien mengatakan takut dan cemas
menghadapi persalinan.
Do :
-
Ekspresi wajah klien tampak cemas dan
gelisah.
-
TTV :
TD
= 120/70 mmHg
N =
90x/ menit
S = 36 °C
R = 20x/menit
|
Gangguan rasa
nyaman nyeri teratasi dengan kriteria :
Jangka pendek
-Klien tidak
mengeluh nyeri
-Klien tidak
meringis lagi
Jangka panjang
-Klien tampak tenang.
Gangg. Rasa
nyaman vulva kotor teratasi dengan kriteria:
Jangka pendek
-Vulva tidak kotor.
-HIS berkurang.
Jangka panjang :
Klien merasa nyaman.
Cemas teratasi dengan kriteria :
Jangka pendek
-Ibu tenang
Jangka panjang
-Rasa cemas ibu hilang.
|
1.
Kaji tanda-tanda vital
2.
Anjurkan ibu untuk nafas panjang jika
nyeri timbul.
3.
Bantu klien untuk mengurangi rasa
nyeri dan mules jika HIS dengan cara mengusap- ngusap perut ibu.
1.
Lakukan vulva hygiene.
2.
Ganti seprai yang kotor.
3.
Pasang perlak.
1.
Beri penjelasan tentang mekanisme
persalinan.
2.
Beri dukungan moral pada klien.
3.
Jalin hubungan yang baik antara klien
dan perawat
|
1.Dengan
mengkaji tanda-tanda vital dapat mengetahui keadaan ibu
2.
Dengan nafas panjang dapat membuat ibu lebih rileks.
3
Dengan mengusap-ngusap perut ibu rasa
nyeri akan sedikit berkurang.
1.
Dengan vulva hygiene, klien akan
tampak nyaman.
2.
Sprei yang bersih akan membuat nyaman.
3.
Dengan di pasang perlak kotoran tidak
tembus ke kasur.
1.
Dengan menjelaskan diharapkan klien
mengerti dan punya persiapan mental.
2.
Dengan dukungan moral diharapkan klien
mempunyai semangat dan tidak cemas lagi.
3.
Dengan menjalin hubungan yang baik di
harapkan klien dapat percaya pada perawat.
|
|
IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI KALA I
Nama : Ny. E
Ruang
Perawatan : 5 / 6
NO. DX
|
TANGGAL
|
JAM
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
1.
2
3.
|
11-01-02
11-01-02
11-01-02
|
19.00
WIB
19.30
WIB
19.45
WIB
20.00
WIB
20.15
WIB
20.30
WIB
20.45
WIB
|
1.
Mengkaji tanda-tanda
vital.
2.
Menganjurkan ibu
untuk menarik nafas panjang.
3.
Membantu ibu mengurangi
rasa nyeri pada saat mules dan his timbul dengan cara mengusap-ngusap perut
ibu.
1.
Melakukan vulva
hygiene
2.
Ganti seprai yang
kotor dan memasang perlak
1.
Memberi penjelasan
tentang mekanisme persalinan.
2.
Memberi dukungan
moral pada klien
3.
Menjalin hubungan
yang baik dengan klien
|
1.
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R: 20x/menit
S :36,5 °C
2.
Ibu menarik nafas
panjang pada saat nyeri timbul.
3.
Ibu tidak tampak
meringis menahan nyeri karena rasa mulesnya agak berkurang.
1.
Ibu kelihatan nyaman
dan segar.
2.
Tempat tidur ibu
kelihatan bersih dan enak dipandang, ibu merasa nyaman dan tidak cemas
kotoran akan menempel pada tempat tidur.
1.
Ibu tampak mengerti
apa yang di jelaskan oleh perawat.
2.
Klien tidak tampak
cemas.
3.
Ibu akrab dan ramah
dengan perawat sehingga apa-apa yang dijelaskan oleh perawat klien menerima
dengan baik dan senang hati.
|
PROSES
PERSALINAN KALA II
Jam
21.00 WIB : HIS
kuat 2 menit- 3 menit 1x lamanya 45 menit kuat dan teratur DJJ ( + ) frekuensi
136 x/menit.
Jam 22.00 WIB : HIS
kuat sekali 1 menit, 1 kali lamanya 90 menit DJJ (+) frekuensi 136x/menit teratur. Ibu ingin
mengedan PD U/U diameter belum lengkap, ketuban (+) kepala.
Jam
22.30 WIB : Ketuban di pecahkan warna hijau keruh kurang
lebih 500 cc, kemudian di pimpin mengedan dengan baik dan teratur tiap ada his
dengan cara kepala di angkat, mata melihat ke arah perut, mulut di tutup, dagu
di tekuk ke dada, kedua tangan memegang kedua lipatan lutut dan di tarik ke
belakang, tidak boleh bersuara. Ibu dianjurkan untuk mengedan seperti akan BAB
yang keras dan sukar. Tampak kepala maju sedikit, maju ke vulva, tangan kanan
menahan perineum dengan menggunakan doek steril, dan tangan kiri menahan kepala
anak agar tidak terlalu cepat berdefleksi sampai kuduk anak di bawah sympisis
sebagai hypomiconium, kepala anak mengadakan defleksi , lahir dengan ubun- ubun
besar. Dahi mata, hidung, mulut, dagu, maka lahirlah seluruh kepala anak. Muka
di bersihkan dengan gaas steril dan diperiksa apakah ada lilitan tali pusat di
leher anak dan ternyata tidak ada, kemudian kepala anak mengadakan fleksi luar
ke arah punggung yaitu :
Kekiri,
kemudian Kepala dipegang bilateral sedikit digerakan ke bawah untuk melahirkan
bahu depan di bawah sympisis dan di gerakkan ke atas untuk melahirkan bahu
belakang, kepala dan bahu anak di pegang di tarik lurus agak ke atas sesuai
dengan jalan lahir.
Jam
23.00 WIB : Anak lahir spontandengan letak belakang
kepala, jenis kelamin laki-laki . Segera menangis kuat, lendir mulut dan hidung
di hisap sampai bersih. Tali pusat di klem dengan dua arteri klem. Klem pertama
di antara kedua klem tersebut di beri betadine kemudian tali pusat di potong
dan di ikat, bekas klem pertama di lipat atau di tekuk ke arah perut lalu di
bungkus demgam gaas steril yang sudah di beri betadine, kemudian di lakukan
pemeriksaan fisik bayi dengan hasil : tidak ada kelainan/cacat, anus ada
lubangnya.
TABEL APGAR
SCORE
No
|
APGAR
|
1 menit
|
5 menit
|
10 menit
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Appearance
Pulse
Grimace
Activity
Respiratori
|
2
2
1
1
2
|
2
2
2
2
2
|
2
2
2
2
2
|
|
TOTAL SCORE
|
8
|
9
|
10
|
Pemeriksaan
Fisik
Jenis
Kelamin :
Laki-laki
BB/PB :
3300/50 cm
LK/LD
: 35/34 cm
Anus
: Ada
KALA III
Keadaan
umum ibu setelah anak lahir : kelelahan
-
Kesadaran : Compos mentis
-
TTV : TD 100/70
mmHg
N
90x/menit
R
22x/menit
S 37°C
Perut
-
TFU :
2 jari di bawah pusat
- Kontraksi
uterus : Baik
- Vesika
urinaria : Penuh
- Pada
perabaan perut : Placenta
sudah lepas
Vulva
- Keadaan
: Kotor oleh darah, perdarahan kurang lebih 50 cc.
- Tampak
tali pusat memanjang
- Pada
perabaan perut, ternyata placenta sudah lepas.
- Terdapat
ruptur perineum karena luka episiotomi 3 cm.
Pemeriksaan
placenta
- Colyledon
dan selaput janin : 16 chotyledon, diameter : 20 cm
- Panjang
pusat : ±50
cm
- Berat/tebal
:±
500 gram/2cm
- Insersi
: Centralis
- Warna
: Merah muda
- Bentuk
: Bulat ceper
- Reaksi
psikologis ibu merasa tenang setelah bayi lahir dengan sehat dan selamat.
Keadaan
bayi segera setelah lahir
-KU
bayi baik.
- Kepala
: Tidak ada kelainan, kotor oleh lendir dan darah.
- Mata
: Simetris, ikterus (_), anemis ( _ )
- Hidung
: Lubang (+), bersih
- Mulut
dan dagu: Simetris, palatum normal dan bersih
- Telinga
: Simetris, daun telinga (+), cairan (+)
- Leher
: Pendek, pergerakan normal
- Dada
: Simetris, suara nafas agak berbunyi, DJA (+)
- Perut
: Bulat,lembek, BU (+) , perdarahan tali pusat (-)
- Anus
: Lubang anus (+)
- Genetalia
: Bersih
- Ekstremitas
: Pergerakan baik jari tangan dan kaki lengkap.
- Antropometri
: BB 3300 gram
PB
50 cm
LK
35 cm
LD
34cm
ANALISA
DATA KALA III
Nama :
Ny. E
Ruang
Perawatan : 5 / 6
NO
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1.
2.
3.
|
Ds : Klien mengatakan tidak nyaman
Do : Klien tampak badannya kotor oleh
keringat, darah dan lendir.
Ds : Ibu merasa ada kontraksi uterus.
Do : Darah keluar, adanya pelepasan
placenta.
Ds : Klien mengatakan takut bayi cacat
sebelum bayinya lahir.
Do : Klien tampak gelisah, cemas dan
kesakitan.
|
Adanya proses
persalinan
¯
Badan
berkeringat dan vulva kotor
¯
Rasa
nyaman terganggu
Adanya
pelepasan placenta dari endometrium.
¯
Uterus
berkontraksi
¯
Darah
keluar
Bayi
telah lahir
¯
Takut
cacat
¯
Rasa
cemas
¯
Tidak
aman
|
Gangguan
rasa nyaman kotor
Potensial
terjadinya perdarahan
Gangguan
rasa aman
|
Prioritas
Masalah :
1.
Gangguan
rasa nyaman kotor b.d ibu post partum sehingga klien tidak mampu untuk mandi.
2.
Potensial
terjadinya perdarahan b.d adanya pelepasan placenta dari endometrium.
3.
Gangguan
rasa aman cemas b.d keadaan bayi lahir takut cacat.
RENCANA
ASUHAN KEPERAWATAN KALA III
Nama :
Ny. E
Ruang
Perawatan : 5 / 6
NO DX
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1.
2.
3.
|
Gangguan
rasa nyaman kotor b.d ibu post partum ditandai dengan:
-Badan
ibu kotor oleh keringat, darah
dan lendir.
-
Ibu mengatakan tidak nyaman.
Potensial
terjadinya perdarahan b.d pelepasan placenta di tandai dengan :
-
Ibu merasa ada kontraksi uterus
-
Darah keluar, adanya pelepasan placenta.
Gangguan
rasa nyaman cemas b.d perasaan cemas, takut bayi cacat, di tandai dengan :
-
Klien mengatakan takut bayi cacat.
-
Klien tampak gelisah, cemas dan ketakutan.
|
Rasa
nyaman terpenuhi dengan kriteria:
-
Jangka pendek
Badan
ibu bersih.
-
Jangka panjang
Ibu
terlihat segar
Perdarahan
tidak terjadi dengan kriteria :
Jangka pendek:
Perdarahan
normal tidak lebih dari 500cc.
Jangka panjang
:
Keadaan umum
ibu lebih baik.
Gangguan rasa
aman cemas teratasi dengan kriteria:
Jangka pendek
:
Ibu tidak
merasa cemas.
Jangka panjang
:
Ibu merasa
tenang.
|
1.
Bersihkan badan ibu dengan air hangat.
2.
Ganti pakaian ibu yang kotor dengan
yang bersih.
1.
Periksa kontraksi uterus.
2.
Berikan suntikan 1 amp metargin.
1.
Jelaskan bahwa persalinan berjalan
dengan lancar.
2.
Perlihatkan bayi pada ibunya.
|
1.
Dengan membersihkan badan ibu dengan
air hangat di harapkan ibu merasa lebih bersih.
2.
Dengan mengganti pakaian yang bersih
diharapkan ibu akan merasa nyaman.
1.
Dengan memeriksa kontraksi uterusw di
harapkan perawat mengetahui cepat atau tidaknya pengeluaran placenta.
2.
Dengan menyuntikan metargin agar
terjadi vaso kontriksi uterus.
1.
Dengan menjelaskan klien akan merasa
tenang.
2.
Dengan memperlihatkan bayi di harapkan
perasaan ibu menjadi tenang.
|
IMPLEMENTASI
DAN EVALUASI KALA III
Nama :
Ny. E
Ruang
Perawatan : 5 / 6
NO.
DX
|
TANGGAL
|
JAM
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
PARAF
|
1.
2.
|
11-01-02
11-01-02
|
23.30
05.00
05.30
06.00
|
-Melakukan
hecting
-
Observasi TTV
-
Memeriksa apakah
placenta sudah lepas atau belum
-
Melahirkan placenta
bila sudah ada pelepasan
-
menyuntikan 1 amp
metargin.
|
-
Perlukaan pada jalan lahir.
-
TD 100/70 mmHg
N 100x/menit
S 38 °C
R 28x/menit
-
Placenta sudah lepas
-
Placenta sudah dapat
keluar
-
Perdarahan agak
sedikit berkurang
|
|
KALA IV
Keadaan ibu sesudah
anak dan placenta lahir baik.
Kesadaran
: Compos
mentis
Tensi
darah : 120/80
mmHg
Nadi
:
80x/menit
Respirasi
:
22x/menit
Suhu
: 37
°C
TFU
:
2 jari di bawah pusat.
Kontraksi
uterus : Baik.
Perdarahan
kala IV : ± 100 cc
Keluhan : Lelah dan lemas.
Perineum : Hecting.
ANALISA DATA KALA IV
NO
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1.
|
DS:
Ibu
mengeluh badanya terasa tidak nyaman dan sangat lengket
DO:
-
Badan ibu kotor
-
Daerah
bokong,kakipenuh darah dan lendir
-
Bau anyir
|
Proses
persalinan
¯
Banyak
mengeluarkan darah,keringat dan kotoran lainya
¯
Badan
ibu kotor
¯
Tidak
nyaman
|
Gangguan rasa nyaman :kotor
|
Prioritas
masalah
1.
Gangguan
rasa nyaman kotor berhubungan dengan badan ibu kotor setelah proses persalinan.
NURSING CARE PLANNING
KALA IV
Nama :
Ny. E
Ruang
Perawatan : 5 / 6
NO.
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1.
|
Gangguan
rasa nyaman kotor,berhubungan dengan badan ibunkotor sesudah proses
persalinan yang ditandai dengan:
DS:
Ibu
mengatakan badan terasa tidak nyaman dan sangat lengket
DO:
-
Badan ibu kotor
-
Daerah bokong penuh
darah dan lendir
-
Bau anyir
|
Gangguan
rasa nyaman:kotor berhubungan dengan badan ibu kotor sesudah proses
persalinan dapat teratasi dengan kriteria
-
Jangka pendek:
Badan
ibu tidak kotor
-
Jangka panjang:
Ibu
merasa nyaman dankelihatan segar dan bersih.
|
1. Mandikan
ibu dengan menyeka badanya dengan menggunakan air hangat
2. Ganti
pakaian ibu dengan yang bersih dan pasang gurita sampai bokong
3. Pindahkan
ibu dari ruang VK ke ruang Obs.
|
1.
Dengan memandikan
menggunakan air hangat,kotoran yang menemoel pada kulit gampang dibersihkan
2.
Merapatkan luka bekas
episiotomi dan ibu merasa nyaman
3.
Dengan memindahkan
ibu dari VK ke Obs ibu akan merasa tenang.
|
IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI KALA IV
Nama :
Ny. E
Ruang
Perawatan : 5 / 6
NO
DX
|
TANGGAL
|
JAM
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
1.
|
11 jan
02
|
24.30
wib
24.50
wib
01.15
wib
|
-
Mengelap badan ibu
dengan menggunakan air hangat
-
Memakaikan pakaian
yang bersih pada ibu dan memasangkan gurita sampai bokong
-
Memindahkan ibu dari
VK ke Obs
|
-
Kotoran yang lengket
dibadan ibu hilang
-
Ibu tampak nyaman
-
Ibu merasa tenang dan
nyaman
|
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan
keperawatan pada Ny.E, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1.
Dalam
tahap pengkajian disamping pemeriksaan fisik diperlukan hasil pemeriksaan
penunjang seperti laboratorium yang di anggap penting, untuk mendapatkan data
yang akurat dalam menentukan adanya gangguan fungsi tubuh pada klien setelah
intra partum.
2.
Dalam
menentukan diagnosa keperawatan tidak semua diagnosa dalam teori muncul pada
klien, hal ini tergantung pada kondisi fisik, lingkungan dan respon klienserta
keluarga.
3.
Pada
tahap perencanaan disesuaikan dengan konsep dasar yang ada dengan meningkatkan kemandirian klien untuk
berpartisipasi mengatasi masalahnya.
4.
Tahap
pelaksanaan merupakan realisasi dari perencanaan yang telah ditentukan yang
dikondisikan dengan keadaan dan kemampuan klien dalam mengatasi masalahnya.
Dalam tahap ini diperlukan kerjasama yang baik dengan perawat, klien, dan
keluarga agar perencanaan sesuai dengan yang diharapkan.
5.
Evaluasi
dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
dengan adanya kerjasama yang baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga
semua masalah bisa teratasi.
B. Saran
Dalam
upaaya meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan diruang 5/6 penulis
mengungkapkan beberapa saran diantaranya :
1.
Dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien intra partum hendaknya dilakukan
pemeriksaan laboratorium yang dianggap penting melalui kolaborasi perawat dan
dokter.
2.
Peningkatan
ilmu pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan terutama dalam pendokumentasian
hasil asuhan keperawatan agar terus ditingkatkan guna tercapainya kualitas
pelayanan yang lebih baik.
3.
Interaksi
dan komunikasi yang baik antara perawat dan klien serta keluarga harus lebih
dikembangkan oleh perawat agar terbina kerjasama yang baik sehingga diperoleh
hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bobak, M. Irene dan Jensen D Margaret. Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Yayasan
IAKP, Bandung, 2000
2. Cunningham, Mc Donald, Grant. Obsetri Williams, Edisi ke-18. EGC, Jakarta,1995
3. Doenges, E. Marilynn, Moorhouse, Mary
frances, Rencana Keperawatan Maternal
Bayi, Edisi 2. EGC, Jakarta, 2001
4. Farrer, Hellen, Perawatan Maternitas, Edisi
ke-2, EGC, Jakarta, 2001
5. Hamilton, Persis Mary, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, Edisi
6, EGC, Jakarta, 1995
6. Ibrahim, Cristina S, Perawatan Kebidanan, Edisi 3,1996
7. Manuaba, Ida Bagus Gede, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB,
Yayasan Bina Pustaka, Jakarta, 1998
8. Manuaba, Ida Bagus Gede, Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin
Obsetri Ginekologi dan KB, Cetakan 1,
Yayasan Bina Pustaka, Jakarta, 2001
9. Mochtar, Rustam, Sinopsis Obsetri, Jilid 1, Edisi 2, EGC, Jakarta, 1998
No comments :
Post a Comment