BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Hepatitis merupakan suatu penyakit yang terjadi pada
hati yang merupakan salah satu organ terbesar dalam tubuh dan mempunyai fungsi
penting bagi metabolisme dalam tubuh.
Hepatitis virus akut merupakan penyakit infeksi yang
penyebarannya luas dalam tubuh, walaupun efek menyolok pada hati. Telah
ditemukan 5 (lima)
kategori virus yang menjadi agen penyebab, yaitu :
1.
Virus hepatitis A (HAV)
2.
Virus hepatitis B (HBV)
3.
Virus hepatitis C (HCV)
4.
Virus hepatitis D (HDV)
5.
Virus hepatitis E (HEV)
Hepatitis menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
penting, tidak hanya di suatu Negara tetapi juga di seluruh dunia. Penyakit ini
menduduki peringkat ketiga diantara semua penyakit menular yang dapat
dilaporkan di Amerika Serikat dan merupakan penyakit epidemic di kebanyakn Negara-negara dunia
ketiga. Sekitar 60.000 kasus telah
dilaporakan ke Centre For
Diserses Control di Amerika Serikat setiap tahun, tetapi jumlah yang
sebenarnya dari penyakit ini diduga beberapa kali lebih banyak. Walaupun
mortalitas akibat hepatitis virus ini rendah, tetapi penyakit ini sering
dikaitkan dengan angka morbiditas dan kerugian ekonomi yang beasar.
Penulis merasa tertarik untuk mengambil kasus ini,
karena pada akhir-akhir ini banyak ditemukan kasus hepatitis dan sebagian
keluarga kurang mengetahui cara penanganan dan perawatan penyakit tersebut.
1.2.
Maksud dan Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, penulis bermaksud agar
setelah makalah ini dibaca, pembaca dapat mengetahui dan mengerti cara
penanganan dan perawatan penyakit hepatitis. Adapun tujuannya adalah :
1.
Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran secara
umum tentang asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa hepatitis virus
akut.
2.
Tujuan Khusus
a.
Pengkajian
klien dengan hepatitis virus akut.
b.
Penegakan diagnosa perawatan
pada klien dengan hepatitis virus akut.
c.
Perencanaan tindakan pada klien
dengan hepatitis virus akut.
d.
Pelaksanaan tindakan
keperawatan dengan hepaititis virus akut.
e.
Evaluasi terhadap tindakan yang
dilakukan dengan hepatitis virus akut.
f.
Pendokmentasian asuhan
keperawatan klien pada hepaititis virus akut.
1.3.
Ruang Lingkup
Pencegahan dan penanganan hepatitis virus akut perlu
disosialisasikan disetiap lapisan masyarakat dengan tujuan untuk menhgurangi
angka mortalitas dan morbiditas di amsyarakat. Dalam makalah ini akan diuraikan
mengenai :
1.
Pengetian
hepatitis
2.
Penyebab
hepatitis
3.
Therapy
dari hepatitis
4.
Diagnosa
perawatan pada hepatitis
5.
Rencana
tindakan pada hepatitis
6.
Evaluasi
1.4.
Metode Penulisan
Makalah berupa asuhan keperawatan pada klien dengan hepatitis virus akut ini disusun berdasarkan pada buku literature, hasil wawancara dan hasil observasi langsung di lapangan.
BAB
II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Pengertian
Hepatitis
adalah suatu penyakit peradangan pada hepar yang disebabkan oleh suatu zat
(obat atau racun) dan virus.
·
Hepatitis
karena racun (toksin hepatitis)
Terjadi karena penyalahgunaan
zat-zat kimia yang meracuni hepar.
·
Hepatitis
karena virus
Virus A, virus B, virus non A non
B dan virus D.
1.
Hepatitis
A (hepatitis infektiosa, hepatitis epidemic)
a. Penyebab : Hepatitis A virus (HAV)
b. Penularan : Faecal, oral, parenteral (jarang)
c. Masa inkubasi : 2-3 minggu, rata-rata 30 hari
d. Virus : Ditemukan dalam darah, faeces, saliva
e. Prognosa : Baik, sembuh sempurna
f. Gejala : Muncul tiba-tiba, kuning hebat, muntah, demam
g. Laboratorium : HBsAg (+) dalam darah
h. Banyak menyerang anak-anak dan orang dewasa muda
2.
Hepatitis
B (serum hepatitis)
a. Penyebab : Hepatitis B virus (HBV)
b. Penularan : Luka transfuse, parenteral, unit HD, mukosa,
kontak sexual, oral dan alat-alat suntikan.
c. Masa inkubasi : 50-150 hari, rata-rata 90 hari
d. Virus : Ditemukan dalam darah, saliva, cairan semen,
secret vagina
e. Prognosa : Buruk, 1% fulminate sebagai cirosis sebagai Ca
hepar
f. Gejala : Muncul samara-samar, makin lama makin hebat
g. Laboratorium : Hepatitis B akut, HBsAg (+), hepatitis B
kronik HBsAg (+)
h. Menyerang semua umur
3.
Hepatitis
non A, non B
a. Penyebab : Virus non A non B
b. Penularan : Peroral (belum jelas0, parenteral unit HD
c. Masa inkubasi : 15-160 hari
d. Virus : Ditemukan dalam darah, saliva, sperma dan
urine
e. Gejala : Muncul samara-samar
f. Laboratorium : Darah tidak reaktif terhadap antigen A dann B
g. Menyerang semua umur
4.
Hepatitis
D
a. Penyebab : Hepatitis D virus (HDV)
b. Prognosa : Buruk, kronik, cerosis, pulminant
c. Laboratorium : Dalam darah virus hepatitis D (+)
d. Menyerang orang yang pernah menderita
hepatitis B, lebih-lebih pada hepatitis kronik
2.2. Gejala Klinik Secara Umum
1. Fase Pre Icterik (+ 7 hari)
a. Mual, muntah, anoreksia
b. Demam ringan
c. Lemah, lelah, lemas
d. Nyeri kepala, nyeri tekan pada kuadran
kanan atas abdomen
e. Keinginan untuk merokok hilang
f. Urine berwarna lebih tua
g. Faeces pucat
h. Pada palpasi abdomen lien dan hepar
teraba
2. Fase Icterik (+ 6-8 hari)
a. Sclera mata, kulit, kuku tampak kuning
b. Puritus
c. Faces makin pucat (seperti dempul)
d. Warna urine lebih tua
e. Mual, muntah menghilang
f. Nafsu makan membaik
g. Limpa tetap teraba
h. Pembesaran hepa berkurang
i. Nyeri tekan daerah kuadran kanan atas
abdomen berkurang
j. Juka nekrose sel hati banyak, orang
mendekati keadaan precoma
3. Fase Post Icterik (2-24 minggu)
a. Icterus menghilang
b. Lelah berkurang
c. Ukuran hepar normal kembali
d. Mual muntah berkurang
e. Wana faeces dan urine mulai normal
kembali
f. Nafsu makan membaik
g. Splenomegali berkurang
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi timbulnya hepatitis, yaitu :
1.
Sosial
ekonomi rendah, kurang gizi dan malnutrisi
2.
Kurang
istirahat atau terlalu lelah
3.
Pengetahuan
yang minim tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan
2.3. Pengobatan
Bersifat
suppuratif :
1.
Bed
rest
2.
Diet
tinggi protein, cukup karbohidrat, rendah lemak
3.
Vitamin-vitamin
4.
Jika
perlu obat-obat anti emesis atau intruksi dokter
2.4. Pengkajian
2.4.1. Riwayat
Kesehatan/Penyakit Sekarang
Keluhan-keluhan
yang disrasakan :
1.
Fase Pre Icretus
a.
Pasien mengeluh nafsu makan
menurun
b.
Mual, muntah
c.
Demam
d.
Lemah
e.
Observasi suhu 360C
– 370C
f.
Palpasi hepar dan lien teraba
g.
Bilirubin urine meningkat
h.
Warna urine tua
i.
Warna faeces tua
2.
Fase Icterie
a.
Pasien mengeluh gatal-gatal
pada kulit
b.
Mual, muntah berkurang
c.
Nyeri kepala berkurang
d.
Nyeri tekan abdomen kanan atas
berkurang
e.
Warna urine merah tua
f.
Faeces pucat seperti dempul
g.
Icterus kulit dan sclera
h.
Suhu normal
i.
Pembesaran hepar
normal/berkurang
j.
Pembesaran lpmfe berkurang
k.
Keadaan mendekati precoma bila
nekrose sel hati banyak
3.
Fase Post Icterus
a.
Pasien mengatakan nafsu makan
berkurang
b.
Gatal-gatal menghilang
c.
Warna urine dan faeces mulai
normal
d.
Icterus menghilang
e.
Pruritus menghilang
2.4.2. Riwayat Kesehatan Masa
Lalu
1. Kebiasaaan
minum obat-obatan atau minuman keras
2. Pernahkah
menerima transfusi darah, infus dan suntikan
3. Kebiasaan
makan sehari-hari
4. Penyakit
yang pernah diderita
5. Adanya
keluarga atau lingkungan yang menderita hepatitis
6. Kebersihan
perseorangan atau lingkungan
7. Usaha
yang sudah dilakukan dan hasilnya
2.4.3.
Pemeriksaaan Fisik
1. Inspeksi : Pasien tampak lemah, icterus sclera mata
dan kulit
2. Palpasi : Hepatomegali, splenomegali
3. Nyeri
tekan pada abdomen kanan atas
4. Tanda-tanda
vital
5. Kesadaran
2.4.4.
Tes Diagnostik
1.
Laboratorium
a.
Lever fungsi : bilirubin
meningkat, protein total meningkat, posfatase alkalis meningkat, SGOT atau SGPT
meningkat, LDH meningkat
b.
Darah lengkap
c.
MPPP
d.
Biopsi hati
2.
USG
2.5.
Diagnosa Keperawatan
1.
Perubahan pola nutrisi : Kurang
dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan mual, muntah, anoreksia.
2.
Perubahan rasa nyaman : sakit
kepala sehubungan dengan peningkatan suhu tubuh.
3.
Potensial gangguan integritas
kulit sehubungan dengan adanya presiyols
4.
Potensial terjadi kerusakan
hepar yang lebih berat sehubungan dengan proses penyakitnya
5.
Ketidakmampuan pasien memenuhi
kebutuhannya sehubungan dengan pasien bed rest
6.
Potensial terjadi penyebaran
infeksi
2.6.
Rencana Tindakan Keperawatan
1.
Dx : 1 : Perubahan Pola Nutrisi
Tujuan : Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi
Rencana tindakan :
a.
Beri makan dalam porsi kecil
tapi sering sesuai diet
b.
Sajikan makanan yang bervariasi
c.
Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan waktu klien makan
d.
Berikan cairan yang cukup
e.
Kontrol berat badan klien
f.
Amati dan catat makanan klien
yang masuk dan keluar
g.
Jika perlu berikan obat-obatan
atas instruksi dokter
h.
Berikan minuman yang
menyegarkan
i.
Jelasakan pentingnya makanan
untu kebutuhan tubuh
j.
Jaga kebersihan dan kesehatan
mulut
2.
Dx : 2 : Perubahan Rasa Nyaman
Tujuan : Kebutuhan rasa nyaman klien terpenuhi
Rencana tindakan :
a.
Berikan kompres es
b.
Kenakan pakaian yang tipis
c.
Ciptakan lingkungan yang segar
dan tenang
d.
Berikan banyak minuman
e.
Berikan kompres es kepala
f.
Observasi nadi setiap 4 jam
g.
Beri kompres pada lipatan paha
dan ketiak
h.
Jika perlu beri obat anti
piretika atas instruksi dokter
i.
Observasi keluahan klien
selanjutnya
3.
Dx : 3 : Potensial Terjadi
Gangguan Integritas Kulit
Tujuan : Tidak terjadi ganguan integritas kulit
Rencana tindakan :
a.
Berikan bedak pada kulit yang
gatal
b.
Kuku pasien dipotong pendek
c.
Berikan lotion sehabis pasien
mandi
d.
Hindari klien dari banyak
keringat
e.
Ganti pakaian tiap sehari
f.
Anjurkan pasien agar tidak
menggaruk kulitnya yang gatal
g.
Juga kebersihan alat-alat tidur
sekitar pasien
4.
Dx : 4 : Potensial Terjadi
Kerusakan Jaringan Hepar
Tujuan : Meringankan kerja hepar
Rencana tindakan :
a.
Bed rest, kurangi aktivitas
b.
Diet rendah lemak, tinggi
protein dan cukup karbohidrat
c.
Kompres air hangat pada perut
kanan atas sesudah makan
d.
Jemur dipanas matahari
e.
Observasi keadaan faeces dan
urine
f.
Observasi tanda-tanda vital
g.
Observasi kulit dan sclera mata
h.
Monitor hasil laboratorium
i.
Pendidikan kesehatan
j.
Jelasakan pada klien pentingnya
istirahat
k.
Berikan obat-oabatan sesuai
instruksi dokter
5.
Dx : 5 : Ketidakmampuan Klien
Memenuhi Kebutuhannya
Tujuan : Kebutuhan klien sehari-hari terpenuhi
Rencana tindakan :
a.
Bantu klien mandi
b.
Bantu klien BAK dan BAB
c.
Bantu klien dalam memelihara
kesehatannya
d.
Bantu klien dalam memenuhi
kebersihan mulut dan giginya
6.
Dx : 6 : Potensial Terjadi
Penyebaran Infeksi
Tujuan : Mencegah terjadinya penyebaran infeksi
Rencana tindakan :
a.
Cuci tangan sesudah dan sebelum
menolong klien
b.
Gunakan sehort
c.
Gunakan sarung tangan bila
harus berkenaan dengan darah, faeces, urine penderita dll.
d.
Alat tenun, alat mandi, alat
perawatan, di desinfeksi setelah digunakan
e.
Jika perlu isolasi klien
f.
Jelaskan pentingnya menjaga
diri dan lingkungan untuk mencegah penyebaran infeksi
g.
Adakan pendekatan yang baik dan
berikan support
2.7. Evaluasi
Kriteria yang dinilai :
a.
Kemampuan klien untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya
b.
Temperatur tubuh klien
c.
Kadar hepar
d.
Kebutuhan integritas klien
e.
Kemampuan klien memenuhi
kebutuhannhya sehari-hari dan merawat dirinya.
BAB
III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
PENCERNAAN DIAGNOSA SUSP. HEPATITIS VIRUS AKUT DI RUANG X
Tanggal masuk : 24 Desember 2003 Jam : 21.00
wib
Tanggal dikaji : 26 Desember 2003 Jam : 09.00
wib
3.1. Pengkajian
3.1.1. Biodata
Nama : Tn.
J
Umur : 21
tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : TNI
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
Status : Tidak kawin
Alamat :
Pura Baya Padalarang
Diagnosa : Susps.
Hepatitis virus akut
3.2. Riwayat Kesehatan Sekarang
3.2.1. Alasan Masuk Rumah Sakit
Sejak
1 (satu) minggu sebelum masuk rumah sakit, mata (sclera) klien tampak kuning,
BAK seperti air teh, BAB agak kecoklatan (seperti tanah liat), kepala pusing
dan badan lemas. Kemudian 4 (empat) hari sebelum masuk rumah sakit klien demam,
mual muntah dan nyeri pada ulu hati.
Selanjutnya klien berobat ke rumah sakit Dustira dan di rawat di ruang
X.
3.2.2.
Keluhan
Utama Saat Didata
Klien
mengatakan nyeri pada daerah ulu hati (epigastrium kanan) seperti ditisuk-tusuk
dengan skala 4 (nyeri berat) yang berkurang apabila tidur terlentang dan semi
fowled an bertambah jika melakukan aktivitas dan makan terlalu banyak. Nyeri
dirasakan menyebar kea rah daerah epigastrium kiri dan perut, nyeri terasa
secara tiba-tiba dan waktu terjadinya tidak menentu.
3.2.3 Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien
mengatakan bahwa sebelumnya tidak pernah menderita penyakit seperti yang
dirasakan saat ini. Klien tidak pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya.
3.3.
Riwayat Kesehatan
Keluarga
Klien
mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama
dengannya, serta tidak menderita penyakit yang berat maupun penyakit menular
lainnya, hanya klien bergaul dengan teman yang menderita hepatitis selama +
1 tahun.
3.4.
Struktur Keluarga
Klien
merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara. Ayah klien anak ke 1 dari 4 bersaudara
dan ibu klien anak ke2 dari 5 bersaudara. Klien belum menikah dan tinggal
bersama orang tua.
GAMBAR 3.1
STRUKTUR KELUARGA
Keterangan :
|
:
Perempuan
: Hubungan perkawinan
:
Tinggal serumah
3.5.
Data Biologis
3.6.
Pemeriksaan Fisik
1.
Keadaan
Umum
Kesadaran : Kompos metis, klien tampak lemah
TTV : TD : 120/70 mmhg S
: 370C BB : 58 kg
N :
80 x/mnt R : 20 x/mnt TB : 167 cm
2.
Sistem
Integumen
a.
Warna
kulit tampak kekuning-kuningan/ikretik
b.
Tekstur
kulit teraba lembab
c.
Suhu
teraba hangat, turgor kulit pada abdomen dan tangan tidak menurun
d.
Tidak
terdapat lesi maupun petekhie
3.
Sistem
Penglihatan
a. Mata : Simetris kiri dan kanan
b. Konjungtiva : Tidak anemis, warna pink, tidak terdapat nyeri
tekan pada kelopak mata
c. Sklera : Tampak ikretik
d. Pupil : Refrlex terhadap cahaya, isokor
e. Bola mata : Dapat digerakkam ke atas, bawah, kiri dan
kanan
f. Penglihatan : Klien dapat melihat pada batas normal dan
tidak menggunakan kaca mata saat membaca
4.
Sistem
Pendengaran
a. Telinga : Simetris kiri dan kanan, posisi spina sejajar
dengan sudut mata
b. Daun telinga : Keras, kulit lembut, tidak terdapat serumen
c. Pendengaran : Pada test fisik klien dapat mendengar detik
jarum jam
5.
Sistem
Pencernaan
Mulut dan Oseophagus
a.
Bentuk
bibir simetris, bibir kering dan warna kemerahan dan agak kuning.
b.
Lidah
berwarna putih, terletak simetris, dapat digerakkan kesemua arah.
c.
Gigi
berwarna putih kekuningan, tidak tampak kotor, jumlah 32 buah, tidak ada
caries.
d.
Palatum
durum keras, berugas, tidak terdapat lesi
e.
Palatum
mole tampak berwarna agak kekuningan
f.
Uvula
terletak di tengah, tonsil tidak membengkak
Abdomen
a. Bentuk datar, lembut, tupar teraba membesar,
nyeri tekan pada daerah epigastrik, limpa tidak teraba membesar
b. Terdapat bising usus pada tiap kuadran
6.
Sistem
Pernafasan
a.
Hidung
Bentuk : Simetris dan
tampak kokoh, tidak terdapat secret, tidak terdapat pernafasan cuving hidung,
tidak terdapat nodul.
b.
Sinus
: Tidak terdapat nyeri tekan baik pada sinus frontalis maupun pada sinus
maxilaris.
c.
Trakhea
Bentuk dan ukuran
simetris, posisi di tengah, bunyi nafas turbuler.
d.
Trioid
tidak teraba membesar dan tidak nyeri tekan.
e.
Dada
Bentuk simetris, tidak
terdapat retraksi, tidak nyeri tekan pada dinding dada.
f.
Paru-paru
Auskultasi proncus :
Broncho vesikuler, tidak ada ronchi, tidak ada weezing.
Perkusi permukaan paru
: Resonan, Akskutasi : Vesikuler, tidak ronchi dan wizeeng.
Ekspansi paru :
Simetris pada kedua paru, pola nafas reguler.
7.
Sistem
Kardiovaskuler
a.
Leher
JUP tidak meninggi,
KGB tidak teraba membesar
b.
Bunyi
jantung
Bunyi jantung murni
reguler S1 dan S2
Heart rate 86x /menit
Batas kanan : line
strenal dextra
Batas kiri : Mid
clarikula KS V
c.
Perifer
Akral teraba hangat,
capillary resil time : 1-2 detik, tidak ad avarices dan flebitis
8.
Sistem
Genito – Urinaria
a.
Ginjal
Tidak teraba membesar
dan tidak ada nyeri tekan
b.
Bladder
Teraba kosong, tidak
ada nyeri tekan
9.
Sistem
Muskuloskeletas
a.
Ekstimitas
atas
ROM : mampu flexi,
ekstensi, abduksi dan rotasi
b.
Ekstremitas
bawl
ROM : mampu flexi,
ekstensi, abduksi dan rotasi
+4 +4
Kekuatan otot
+4 +4
3.7.
Data Psikologis
1.
Status
Emosi
Klien tidak nampak murung, klien
dapat menerima keadaannya sat ini dengan harapan klien cepat sembuh, hanya
klien tampak lemah.
2.
Konsep
Diri
a.
Body
Image
Klien mengatakan bahwa
penyakitnya tidak berpengaruh terhadap body image.
b.
Harga
Diri
Klien tidak merasa
minder dengan keadaannya saat ini dan dapat berinteraksi dengan baik dengan
orang-orang disekitarnya
c.
Ideal
Diri
Klien mengatakan bahwa
ingin cepat sembuh dari penyakitnya
d.
Peran
Sebelum sakit berperan
sebagai karyawan dan sebagai anggota keluarga (anak) dan saat ini klien hanya
dapat berbaring
e.
Identitas
Diri
Klien merupakan anak
ke 4 dari 4 bersaudara, klien belum mmenikah dank lien tingal bersama orang
tuanya.
3.
Koping
Masalah
Dalam mengatasi masalah klien
membicarakannya dengan keluarga maupun teman dekat (orang yang dipercayai)
3.8.
Aspek Sosial
1.
Gaya Komunikasi. Dalam
menjawab pertanyaan klien menggunakan bahasa verbal dank lien cukup terbuka
dalam mengemukakan perasaannya serta dapat berkomunikasi dengan lanear
2.
Pola
Interaksi. Klien dapat menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya
3.9.
Data Sosial
1. Pendidikan : SMU
2. Pekerjaan : Karyawan
3. Hubungan dengan keluarga : Dapat berinteraksi dengan baik
4. Sosiokultural : Sunda
5. Gaya
hidup :
Sederhana
3.10.
Data Spiritual
Kien
adalah penganut agama Islam, klien berusaha menjalankan ibadah sesuai dengan
ajarannya.
3.11.
Data Penunjang
Tanggal 26 Desember 2003
1. Kimia Darah Nilai
Normal
Alkali pospat : 128 mg/d 40
– 117 m/l
Billirubin total : 10,94 0 – 1,1, mg/dl
Billirubin direct : 5,30 0 – 0,25 mg/dl
SGOT/AST : 552 16
– 40 m/l
SGPT/ALT : 564 8
– 59 m/l
2. Urine
Warna : Jernih Kuning Tua Jernih kuning muda
Protein : + -
Leukosit : 8 – 12 4,0
– 10 rb/mm3
Eritrosit : 2 – 3 4,6
– 6,2 jt/mm3
Epitel : 2 – 4 1
– 2
Gl. Oxalat : 5 – 10 -
Kristal billirubin : + -
Billirubin : +++ -
3.12.
Therapi
a.
Istirahat
b.
Prochosil 3 x 1
c.
Stimuno 3 x 1
d.
Legesil
syrup 3 x 1
e.
Dometa 3 x 1
f.
Prochosil
capsul 3 x 1
g.
HP
pro capsul 2 x 2
h.
Makan
lunak
3.14. Analisa Data
Nama : Tn. J
Ruangan : X
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan Prioritas Masalah
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri sehubungan
dengan informasi hepar.
2.
Gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan mual/muntah.
3.
Intoleransi
aktivitas sehubungan dengan kelemahan
3.15. Daftar
Diagnosa Keperawatan
3.16. Rencana Asuhan Keperawatan
3.17. Tindakan dan Evaluasi
3.18. Catatan Perkembangan
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1.
Kesimpulan
Hepatitis virus akut merupakan penyakit infeksi yang
penyebarannya luas dalam tubuh, walaupun efek yang menyolok terjadi pada hati.
Bentuk hepatitis yang paling dikenal adalah HAV (hepatitia A virus) atau
disebut infeksiosa dan HBV (hepatitis B virus) atau hepatitis seru,. Sebab
kedua penyakit ini dapat ditularkan secara parenteral dan non parenteral.
Di masyarakat banyak yang menderita penyakit hepatitis
virus akut. Walaupun mortalitas akibat hepatitis ini rendah, tetapi penyakit
ini sering dikaitkan dengan angka morbiditas dan kerugian ekonomi yang besar.
4.2.
Saran
Langkah-langkah
dlam masyarakat adalah penting dalam mencegah hepatits, teramsuk penyediaan
makanan dan air bersih dan aman, serta system pembuangan sampah yang efektif,
hygiene umum, mencuci tangan dan pembuangan kemih dan faeses dari pasien yang
terinfeksi secara mana, penting untuk diperhatikan. Pemakaian kateter, jarum
suntik, dan spuit sekali pakai akan menghilangkan sumber infeksi yang penting.
Semua donor darah perlu disaring terhadap HAV, HBV dan Hcl sebelum diterima
menjadi panel donor.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
FKPP SPK Se-Jawa Barat , 1996, Perawatan Pasien V A, Bandung.
2.
Price, Sylvia, M. Wilson,
Lordine, 1995, Pathofisiologi, Edisi 4, Buku I.
No comments :
Post a Comment