ASUHAN
KEBIDANAN
PADA
IBU BERSALIN DENGAN PERSALINAN NORMAL
DI
RSUD ULIN BANJARMASIN RUANG VK BERSALIN
LAPORAN
PENDAHULUAN
PERSALINAN
NORMAL
A. DEFINISI
Persalinan adalah suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang dapat hidup ke dunia luar,
dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.
(Mochtar
Rustam, 1998)
Persalinan adalah serangkaian kejadian
yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hamper cukup bulan,
disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. (Bagian
Obstetri Ginekologi FKUPB, 2005)
Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam
18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Bari Abdul Saifudin,
2002).
B. ETIOLOGI
Penyebab pasti persalinan belum
diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara
lain dikemukakan factor-faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim,
pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi.
Teori-teori
yang kompleks terdiri dari :
1. Teori
penurunan hormone
1-2
minggu sebelum persalinan mulai terjadi penurunan kadar hormone estrogen dan
progesterone. Progesterone bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan
akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar
progesterone turun.
2. Teori
plasenta menjadi tua
Akan
menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone.
3. Teori
distensi rahim
Rahim
yang membesar dan merenggang menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga
menganggu sirkulasi utero plasenter.
4. Teori
iritasi mekanik
Di
belakang servix terletak ganglion servikale (fleksus frankenhauser). Bila
ganglion di geser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi
uterus.
5. Induksi
partus
a.
Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis servikalis
dengan tujuan merangsang fleksus frankenhauser)
b.
Amniotomi : pemecahan ketuban
c.
Oksitosin drip :pemberian oksitosin menurut tetesan per infuse.
C. BENTUK
PERSALINAN
1. Persalinan
spontan
Bila
persalinan seuruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jlan
lahir.
2. Persalinan
buatan
Bila
perslinan dengan bantuan tenaga diluar misalnya ekstraksi dengan farceps atau
dilakukan operasi section caesarea.
3. Persalinan
anjuran
Bila kekuatan
yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari lur dengan rangsangan,
misalnya pemberian pitocin atau prostaglandin dan pemecahan ketuban.
D. ISTILAH
YANG BERKAITAN DENGAN UMUR KEHAMILAN
1. Abortus
Adalah
terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup, berat janin dibawah 1000 gram
dan tua kehamilan dibawah 28 minggu.
2. Partus
prematurus
Adalah
persalinan dari hasil konsepsi pada kehhamilan 28-36 minggu, janin dapat hidup
tetapi premature, berat janin antara 1000-2500 gram.
3. Partus
maturus atau aterm
Adalah
partus pada kehamilan 37-40 minggu, janin matur, berat badan diatas 2500 gram.
4. Partus
post maturus ( seratinus )
Adalah
persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan yang ditaksir
5. Partus
presipitatus
Adalah partus yang
berlangsung cepat, mungkin dikamar mandi, dsb.
6. Partus
percobaan
Adalah
suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang ada atau
tidaknya disproporsi sefalopelvik.
E. TANDA-TANDA
PERSALINAN
1. Tanda-tanda
permulaan persalinan
a. Lightening
atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida, pada multipara tidak begitu kentara.
b. Perut
kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
c. Perasaan
sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah
janin.
d. Perasaan
sakit perut dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus,
kadang-kadang disebut “ false labor pains”
e. Serviks
menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah (bloodyshow)
2. Tanda-tandaa
in-partu
a. Resiko
sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.
b. Keluar
lender bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil
pada serviks.
c. Kadang-kadang
ketuban pecah dengan sendirinya.
d. Pada
pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
Seperti yang telah dikemukakan.
Factor-faktor yang berperan dalam persalinan adalah:
1) Kekuatan
mendorong janin keluar (power)
a) His
(kontraksi uterus)
b) Kontraksi
otot-otot dinding perut
c) Kontraksi
diafragma
d) Ligamentous
action terutama ligamentum rotundum
2) Factor
janin (passanger)
3) Factor
jalan lahir (passage)
4) Psikologis
ibu
5) Penolong
F. MEKANISME
PERSALINAN
1. Kala
persalinan
Proses persalinan
terdiri dari 4 kala, yaitu:
a. Kala
I (kala pembukaan)
Inpartu
ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show), karena serviks
mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement).
Kala pembukaan dibagi
menjadi 2 fase, yaitu:
1) Fase
laten : dimana pembukaan serviks
berlangsung lambat, smapai
pembukaan 3 cm berlangsung 7-8 jam.
2) Fase
aktif : berlangsung selama 6 jam dan
dibagi atas 3 subfase:
a) Periode
akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
b) Periode
dilatasi maksimal (steady): selama 2 jampembukaan berlangsung cepat menjadi 9
cm.
c) Periode
deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm atau
lengkap.
b. Kala
II (kala pengeluaran janin)
Pada
kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira
2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
terjadilan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektores
menimbulkan rsa mengedan, kare atekana pada rectum, ibu mersa seperti mau buang
air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin yang mulai
kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang
terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada
primi 1 dan pada multi 1 jam.
c. Kala
III (kala pengeluaran uri)
Setelah
bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus terba keras dengan
fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2x
sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri.
Dalam waktu 5-10 menit seluruuh plasenta terlepas. Terdorong ke dalam vagina
dan akan lahir spontan dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus
uteri, seluruh proses biasanya berlangsung 15-30 menit setelah bayi lahir.
Pengeluara plasenta biasanya disertai dengan darah kira-kira 100-200 cc.
d. Kala
IV (kala pengawasan)
Adalah
pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu
terutama terhadap bahaya perdarahan post partum.
Lamanya persalinan pada
primi dan multi adalah :
1) Kala
I : Primi (13 jam) dan multi (7
jam)
2) Kala
II : Primi (1 jam) dan multi ( jam)
3) Kala
II : Primi ( jam) dan multi ( jam)
2. Mekanisme
persalinan
Pada mingu-minggu terakhir kehamilan,
segmen bawah rahim meluas untuk menerima kepala jani, terutama pada primi dan
juga pada multi pada saat-saat partus mulai. Untunglah bahwa hampir 96% janin
adalah letak kepala.
Pada letak belakang kepala (LBK) dijumpai pula:
a. Ubun-ubun
kecil kiri depan = 58%
b. Ubun-ubun
kecil kanan depan = 23%
c. Ubun-ubun
kecil kanan belakang = 11%
d. Ubun-ubun
kecil kiri belakang = 8%
Referensi:
Mochtar
rustam, 1998. Synopsis obstetric.
Jakarta : EGC
Bagian
obstetric, Ginekologi, 2005. Obstetri
Fisiologis, Jakarta : EGC
Prawirohardjo
Sarwono, 2009. Ilmu Kebidanan.
Jakarta : Bina Pustaka
ASUHAN
KEBIDANAN IBU BERSALIN
Pada Ny. W G II PI A0
hamil 39 minggu dengan Persalinan Normal
Di Ruang VK Bersalin RSUD ULIN Banjarmasin
PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian :
8 Agustus 2012 Nama Mahasiswa : Silvia Astuty
Jam :
20.50 WITA NIM : 712403S10567
No RMK :
1-00-50-94
A.
SUBYEKTIF
1.
Identitas
a.
Identitas
Pasien
Nama : Ny. W
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Banjar/Indonesia
Pendidikan : Perguruan Tinggi
Pekerjaan : Guru
Alamat : Kelayan A
b.
Identitas
Penanggung Jawab/ Suami
Nama : Tn. A
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Banjar/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kelayan A
2.
Alasan Datang Kerumah sakit
Ibu mengatakan ingin
melahirkan.
3.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil
anak ke dua, hamil cukup bulan (9 bulan ), mengeluh merasakan mules-mules dari
pagi tadi jam 10.00 WITA, serta keluar lender bercampur darah sejak tanggal 6
agustus 2012
4.
Riwayat Kesehatan
a.
Riwayat
kesehatan dahulu
Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit
menular, menurun, menahun seperti jantung, asma, TBC, ginjal, DM, malaria,
HIV/AIDS.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan sekarang tidak menderita penyakit menular,
menurun, menahun seperti jantung, asma, TBC, hipertensi, ginjal, DM, malaria,
HIV/AIDS, cacat fisik psikologis.
c.
Riwayat
kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga baik dari pihak ibu maupun
suami, tidak ada menderita penyakit menular, menurun, menahun seperti jantung,
asma, hipertensi, TBC, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS, cacat fisik psikologis,
kembar.
5.
Riwayat
Obstetri
a.
Riwayat
menstruasi
Menarche :
13 tahun
Siklus :
28 hari
Lama :
7 hari
Banyaknya darah :
2-3x ganti pembalut
Bau :
amis
Warna :
merah pekat
Konsistensi :
cair
Dismenorhoe :
tidak ada
Flour Albus :
tidak ada
HPHT :
06-11-2011
TP :
13-08-2012
b.
Riwayat
kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Anak ke-
|
Th. Lahir
|
Umur Kehamilan
|
Jenis Persalinan
|
Penolong
|
Tempat
|
Penyulit Nifas
|
JK/PB/BB
|
Kead. Skrg
|
1
2
|
2005
Ini
|
40 minggu
|
Spt BK
|
Bidan
|
BPS
|
Tidak ada
|
Perempuan / 52cm/ 3200gram
|
Hidup
|
c.
Riwayat
kehamilan sekarang
1)
Hamil
yang kedua dengan usia kehamilan 39 minggu.
2)
HPL
: 13-08-2012
3)
Periksa
sebelumnya di BPS
TM I : 1 kali
keluhan mual muntah
terapi B6, B12
TM II : 2 kali
Keluhan pusing
terapi calk, etabion, caviplex.
TM III : 1 kali
tidak ada keluhan
terapi calk, verfital
4)
Status
TT
TT I : 24 minggu
TT II : 28 minggu
5)
Gerakan
janin pertama terasa
UK 20 minggu, gerakan sekarang kuat.
6)
Tidak
ada kebiasaan Ibu/keluarga yang berpengaruh negative terhadap kehamilannya
seperti merokok, narkoba, alcohol, minum jamu, dll.
7)
Rencana
persalinan di Bidan
8)
Penyuluhan yang pernah didapat yaitu pemenuhan
nutrisi dan cara mengkonsumsi tablet tambah darah, tanda-tanda persalinan.
6. Riwayat KB
Ibu
mengatakan pernah menggunakan Pil KB selama 6 tahun dan berhenti sejak 1 tahun
yang lalu karena ingin hamil.
7. Riwayat Perkawinan
Nikah
1 kali, umur 27 tahun, dengan suami umur 28 tahun, lama pernikahan 10 tahun.
8. Pola Kebutuhan Sehari-hari (sebelum hamil/sekarang)
a.
Pola Nutrisi
1) Sebelum hamil :
Ibu makan nasi, ikan, tempe dan sayur 1 porsi 3 kali sehari. Dan minum 7 – 8
gelas sehari
2) Sekarang :
Ibu makan nasi, ikan, tahu tempe dan sayur 1 porsi 2 kali sehari. Dengan lebih
banyak sayur dan ditambah susu. Minum 7 – 8 gelas sehari.
b.
Pola Eliminasi
1)
Sebelum hamil : Ibu BAK : 3 – 4 kali sehari, dengan warna urin kuning jernih, bau pesing dan tidak ada
masalah. BAB : 1 kali sehari dengan feses yang lembek dan warna kecoklatan.
2)
Sekarang :
Ibu BAK 4-6 kali sehari dengan warna urin kuning jernih, bau pesing dan tidak
ada masalah. BAB : kali sehari denan
feses yang lembek dan warna agak kehitaman.
c.
Pola Aktivitas
1)
Sebelum Hamil : Ibu melakukan aktivitas guru
2) Sekarang
: Ibu melakukan aktivitas seperti biasa tetapi banyak dibantu oleh orang
lain
d.
Pola Istirahat
1)
Sebelum hamil : Ibu tidur siang jarang paling 1 jam sehari. Dan tidur malam
5 – 6 jam sehari.
2) Sekarang
: Ibu tidur siang 1 – 2 jam sehari. Dan tidur malam 6 – 7 jam sehari.
e.
Personal Hygiene
1) Sebelum
Hamil : Ibu mandi 2 kali sehari dan
mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi.
2) Sekarang
: Ibu mandi 2 – 3 kali sehari
dan mengganti pakaian dalam jika merasa basah atau tidak nyaman.
f.
Pola seksual
1)
Sebelum hamil : 2x/ minggu
2)
Sekarang :
1x/ minggu
9. Psikososial Spiritual
a.
Tanggapan
dan Dukungan keluarga terhadap kehamilannya sangat baik.
b.
Pengambilan
keputusan dalam keluarga dilakukan secara bersama-sama.
c.
Ibu
mengatakan selalu sholat 5 waktu.
d.
Lingkungan
yang berpengaruh
1)
Ibu mengatakan dalam kehamilan ini
mengadakan selamatan.
2)
Ibu
mengatakan tinggal dengan suami.
3)
Ibu
mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan.
4)
Ibu
mengatakan memasak sayur/daging dengan benar
B.
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. keadaan umum :
Baik
b. kesadaran : Compos mentis
c. Cara berjalan :
Normal
d. tanda-tanda Vital :
TD : 110/70mmHg
Nadi : 80x/mnt
RR :
20x/mnt
Suhu :
36 ºC
e. TB : 155cm
f. BB sebelum/skrg : 48 kg / 55 kg
g. LILA : 23,5 cm
2. Pemeriksaan Khusus/ Status Obstetri
a. Inspeksi
1)
Kepala : Persebaran
rambut merata, tidak ada ketombe, rambut rontok, kepala tidak ada lesi, tidak
ada odema
2)
Muka : Tampak
simetris, tidak ada oedema, tidak ada cloasma
gravidarum, tidak pucat.
3)
Mata : sclera
tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis.
4)
Hidung : Tampak
simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping
hidung.
5)
Mulut : Tampak
simetris, tidak pucat, bibir lembab, lidah bersih, ada caries pada gigi, gusi
tidak berdarah.
6)
Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada
gangguan pendengaran.
7)
Leher : tampak simetris, tidak tampak
pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
8)
Dada : Tampak
simetris, tidak ada retraksi dinding dada, payudara simetris, puting susu
menonjol, tampak hiperpigmentasi aerola mammae.
9)
Perut : Tampak
membesar ke depan, tidak tampak striae, tampak linea nigra, tidak ada bekas
luka operasi.
10)
Ekstremitas
atas : Tampak terpasang infus, tidak oedema, tidak cianosis.
11)
Ekstremitas
bawah :
Tidak terpasang infus, tidak ada oedema, tidak cianosis
12)
Genitalia : Tidak
ada varises, tampak lendir bercampur darah,
13)
Anus : Tidak ada hemoroid
b. Palpasi
1) Leher :
tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
2) Mammae :
tidak teraba benjolan, ASI belum Keluar
3) Abdomen :
a) Leopold I :
Tinggi Fundus Uteri 3 jari dibawah Prx (31cm)
(teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)).
b)
Leopold II :
Punggung kanan
(bagian kanan ibu teraba bagian memenjang dan keras
(punggung) dan bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin (ekstrimitas).)
c) Leopold III :
presentasi kepala
(teraba bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan sulit digerakkan).
d) Leopold IV :
3/5
(kepala sudah masuk PAP (divergen).
TFU : 3 jari di bawah
xypodeus (31 cm)
TBJ : 3100 gram
His : 2 x 10 menit /
25-30”
c. Auskultasi
DJJ :
140 x/menit
Puntum maximum :
terdengar jelas dan teratur pada perut
ibu di bawah pusat bagian kanan
d. Perkusi
Cek Ginjal :
normal, kiri kanan negative (-/-)
Reflek patella :
normal, kiri kana positif (+/+)
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb :
12,3 gr%
Reduksi : -
Albumin : -
b. Pemeriksaan dalam
VT ( pukul 22.40 WITA ) : Portio lunak tipis, pembukaan 4 cm, ketuban (+),
Kepala H I
C. ASSESMENT
G II PI A0 , hamil 39 minggu, in partu kala I fase aktif,
Janin Tunggal Hidup
Intra Uteri, punggung kanan, presentasi kepala
D. PLANNING
a. Beritahu
ibu hasil pemeriksaan, agar ibu mengetahui kondisi dirinya dan bayinya
b. Berikan
asuhan sayang ibu
c. Memantau
kemajuan persalinan dengan partograf
d. Lakukan
58 langkah APN
TINDAKAN
|
RASIONALISASI
|
EVALUASI
|
||||||||
1. memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarganya
2. memberikan
asuhan sayang ibu pada pasien, yaitu:
a. memberikan
makanan dan minman untuk menambah tenaga ibu.
b. memberikan
dukungan moril & motivasi pada ibu dalam menghadapi persalinan
3. Mengobservasi
kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf
|
Hak
–hak pasien untuk memperoleh informasi untuk kondisi dan keadaan apa yang dia
alami (Sarwono, 2008)
Makanan dan asupan cairan yang
cukup selama persalinan akan memberikan lebih banyak energy dan mencegah
dehidrasi. Dehidrasi mempelambat kontraksi
dan
membuat kontraksi menjadi tidak teratur sehingga kurang efektif.
Banyak
hasil menunjukan apabila ibu diperhatikan & diberikan dukungan selama
proses persalinan, ibu akan merasa aman, nyaman, & persalinan dapat
berlangsung lebih baik (Enkin, et all, 2000)
Mengobservasi
dengan menggunakan partograf bertujuan untuk: mencatat hasil observasi&
kemajuan persalinan, mendeteksi apakah proses persalinan berjalan normal,
data pelengkap (APN, 2007)
|
Informasi
telah disampaikan, ibu dan keluarga telah memahami apa yang disampaikan
yaitu:
1. Keadaan
umum: baik
2. Tanda-tanda
vital:
Ibu
sudah minum air teh hangat dan air putih
Ibu
nampak tenang
Pasien
sedang dalam observasi, meliputi:
a. Denyut
jantung janin setiap ½ jam
b. Frekuensi
dan lamanya kontraksi uterus setiap ½ jam
c. Nadi
setiap ½ jam
d. Pembukaan
servix setiap 4 jam
e. Penurunan
bagian terbawah
janin 4 jam
f. TD dan Suhu setiap 4 jam.
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Rabu, 8 agustus 2012
Jam : 22.40
S : ibu mengatakan merasakan mules yang
lebih sering
O :
TTV:
TD : 110/70
mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,5
ͦ c
RR : 23 x/menit
His :
4x10 lamanya 38-40”
DJJ :
140 x/menit
VT : Portio
lunak tipis, pembukaan 8 cm, ketuban (+), kepala
H1
A : GIIPIA0 Hamil
39 minggu Kala I Fase Aktif Janin Tunggal Hidup Intra Uteri
P :
1.
Bantu
ibu mengatur posisi yang nyaman
2.
Anjurkan
ibu agar istirahat
3.
Observasi
tanda-tanda inpartu
4.
Siapkan
alat-alat dan obat-obatan yang diperlukan dalam proses persalinan
No
|
Tindakan
|
Rasionalisasi
|
Evaluasi
|
1.
2
3.
4.
|
membantu
ibu untuk mengatur posisi yang nyaman
menganjurkan
ibu untuk istirahat
mengobservasi tanda-tanda inpartu, meliputi:
a.
rasa sakit karena adanya his yang datang lebih kuat,
sering, dan teratur
b.
keluar lendir bercampur darah
c.
kadang ketuban pecah sendiri
d.
pada pemeriksaan dalam servix mendatar& ada
pembukaan
Menyiapkan peralatan persalinan, yakni :
- Partus set
- Hetting set
- Karet tali pusat
- Betadine
- Oxytosin
- Lidocain
- Spuit 3cc dan 5cc
|
Ibu dianjurkan untuk tidur miring kiri untuk mencegah
tertekannya vena cava inferior & pembulug darah lain sehingga janin tidak
mengalami hipoksia (APN, 2008)
Istirahat bertujuan untuk menjaga keseimbanagn mental,
emosional, kesehatan, & menurunkan aktivitas kerja sistem organ tubuh sehingga dapat
segar kembali (KDPK untuk kebidanan, 2008)
Tanda tanda inpartu diawasi untuk meningkatkan
kesiagaan penolong bahwa ibu sedang mendekati waktu bersalin. Dengan
mengingat tanda tanda inpartu ini seorang penolong dapat memberikan
konseling& bimbingan antisispasi yang tepat (Varney, 2008)
Pastikan bahwa semua peralatan dan bahan-bahan tersedia
dan berfungsi dengan baik, semua peralatan dalam partus set harus steril.
(APN, 2008)
|
Ibu mengambil posisi tidur miring kiri
Ibu bersedia untuk istirahat meski perutnya terasa
semakin m
Ibu
berada dalam observasi
Peralatan persalinan sudah disiapkan
|
CATATAN
PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal :
Rabu, 8 agustus 2012
Jam :
23.20 WITA
S : ibu
mengatakan mulasnya bertambah sering
O :
Keadaan
umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 120/70
mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36,7 ͦ c
RR : 23
x/menit
His : 5 x 10 menit lamanya 40-45”
DJJ : 138 x/menit
VT : pembukaan 10 cm, ketuban (-), kepala
H3 (1/5)
A : GIIPIA0
Hamil 39 minggu, Inpartu Kala II Janin Tunggal Hidup Intra Uterin
P :
1.
Lakukan
58 langkah APN
2.
Ajarkan
ibu cara mengedan yang baik
TINDAKAN
|
RASIONALISASI
|
EVALUASI
|
1. memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarganya
2.
mendengar dan melihat adanya
tanda persalinan kala II
3.
pastikan perlengkapan peralatan,
bahan dan obat-obatan .
4. pakai
celemek
5.
melepas dan menyimpan semua
perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
kemudian keringkan dengan handuk yang bersih dan kering
6.
pakai sarung tangan DTT pada
tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam
7. masukkan
oksitosin kedalam tabung suntik
8.
periksa DJJ setelah kontrkasi
9.
membimbing dan mengajarkan ibu
cara mengedan yang baik :
a. membantu
ibu mencari posisi yang nyaman
b. menganjurkan
ibu untuk meneran mengikuti dorongan ilmiah
c. waktu
meneran pandangan keperut tangan dipaha kemudian tarik nafas terus ejankan
seperti orang BAB (kearah pantat)
10.
Ketika kepala berada
didiameter 5-6 cm didepan vulva, lindungi perineum dengan tangan kanan
dilapisi kain dan satu tangan menahan defleksi kepala. Anjurkan ibu meneran
hingga lahirlah berturut-turut kepala, dahi, hidung, mulut, dagu
-
Cek lilitan tali pusat dan tunggu
kepala melakukan putaran paksi luar
-
Memegang kepala bayi secara
biparental untuk melahirkan bahu, menarik lembut kearah bawah dan luar untuk
melahirkan bahu
-
Setelah bahu lahir, melakukan
sangga susur melahirkan badan dan tungkai
11.
Melakukan penilaian segera BBL
yaitu : apakah bayi segera menangis, bergerak aktif dan warna kulit kemerahan
12.
Melakukan palpasi abdomen
-
Menyuntikkan oxitosin secara IM 1/3
paha luar
-
Menjepit tali pusat dengan klem
minimal 2-3 cm dari pusat bayi
-
Memotong tali pusat
-
Mengganti handuk bayi yang basah
dengan yang kering
-
Segera menyusukan bayi kepada ibu
13. Pindahkan klem penjepit pada tali pusat sekitar 5-10 cm
dari vulva
-
Diletakkan satu tangan diatas
perut ibu, ditepi ujung sympisis untuk mendeteksi, tangan lain menegangkan
tali pusat
-
Setelah uterus berkontraksi
tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan lain dorso cranial secara
hati-hati
-
Lihat tanda-tanda plasenta lepas
seperti semburan darah, tali pusat memanjang, uterus membundar. Tunggu timbul
kontraksi lakukan peregangan tali pusat
14.
Setelah plasenta lahir berada
didepan vulva, melahirkan plasenta dengan kedua tangan mencekap plasenta
kemudian putar plasenta searah jarum jam hingga selaput ketuban terpilin
(simpun)
15. Melakukan
masasse uterus dengan cara mengelus perut
|
hak-hak
pasien untuk memperoleh informasi untuk kondisi dan keadaan apa yang di
alami.
Untuk
memastikan bahwa ibu sudah saatnya melahirkan
Pastikan
bahwa semua peralatan bahan dan obat-obatan berfungsi dengan baik, semua
peralatan dalam partus set harus steril
Untuk
menghindari terkontaminasi dengan darah dan untuk perlindungan diri
Untuk
mencegah terjadinya perlukaan pada pasien, cuci tangan untuk membersihkan dan
menghilangkan kuman
Untuk
menghindari langsung kontak darah dan perlindungan diri, menggunakan sarung
tangan DTT untuk mencegah terjadinya infeksi yang diakibatkan oleh kuman
Mempermudah
pekerjaan kita
Untuk
menilai dan mengambil tindakan yang sesuai, jika DJJ tidak normal, periksa
DJJ dilakukan pada saat relaksasi supaya hasilnya dalam batas normal (120-160
x/m)
Untuk
memperlancar persalinan
Ibu
dapat melahirkan bayinya pada posisi apapun kecuali pada posisi terlentang
Pembukaan
lengkap beritahukan pada ibu hanya dorongan ilmiah yang mengisyaratkan ia
untuk meneran dan istirahat diantara his
Untuk
mempermudah dan mempercepat kelahiran bayi
Pada
saat melakukan manajemen aktif kala II tujuan tangan kanan diletakkan
diperinium adalah untuk menahan agar tidak terjadi rupture yang spontan pada
perineum, dan tangan kiri menahan defleksi kepala terlalu cepat
Mencek
lilitan tali pusat sangat penting dilakukan karena pada bayi yang terdapat
lilitan tali pusat sulit untuk dilahirkan, sebab dapat mempengaruhi penurunan
janin dan kemungkinan terjadi asfiksia karena lilitan tali pusat yang erat
pada leher bayi dapat mempengaruhi pernafasan bayi.
Melahirkan
bahu bayi secara berhati-hati secara biparental untuk dapat memudahkan
penolong untuk melahirkan bahu bayi
Melahirkan
badan dan tungkai dengan cara sanggah susur bertujuan untuk mengendalikan
kelahiran siku, tangan, badan dan tungkai bayi saat melewati perineum agar
tidak terjadi rupture yang berlebihan
Bertujuan
untuk mengetahui apakah terjadi kelainan dan dapat mengetahui tindakan segera
yang harus dilakukan untuk menyelamatkan bayi
Palpasi
abdominal segera setelah bayi lahir Untuk memastikan janin tunggal, tidak ada
bayi lain dalam uterus ( APN, 2008).
Oksitosin
merangsang fundus uteri untuk berkontraksi denagn kuat dan efektif sehingga
dapat memantu pelepasan plasenta dan mengurangi kehilangan darah (APN, 2008)
-
Menjepit dan memotongkan tali
pusat agar memutuskan hubungan bayi dengan plasenta kemudian mengganti handuk
bayi yang basah dengan yang kering dan baru agar dapat menjaga kehangatan
tubuh bayi
-
Melakukan IND agar dapat
memberikan sentuhan kulit dari ibu kebayi yang dapat menambah ikatan batin
antara ibu kebayi yang dapat mengurangi rasa kesakitan ibu serta dapat
mencegah hipotermi pada bayi
Memegang tali pusat lebih dekat ke vulva akan mencegah avulsi (APN, 2008)
Peregangan tali pusat secara
perlahan untuk mebantu lahirnya plasenta, dan satu tangan mendorong uterus ke
arah dorso kranial untuk mencegah terjadinya inversio uteri
Tanda plasenta lepas :
-
Abdomen membundar
-
Tali pusat memanjang
-
Keluar semburan darah
Melahirkan plasenta dengan cara
memutar searah bertujuan agar plasenta beserta selaput ketuban lahir lengkap,
sebab selaput ketuban mudah rapuh, yang dapat menyebabkan perdarahan, karena
sisa plasenta atau selaput ketuban yang tertinggal diuterus
Massase uterus untuk memastikan uterus
tetap berkontraksi sehingga tidak terjadi perdarahan
|
Ibu
dalam keadaan sehat, pembukaan sudah lengkap maka waktunya ibu untuk
melahirkan
Dor-an,
tek-nus, per-jol, vul-ka sudah ada
Semua
perlengkapan sudah lengkap
-
Menggelar kain diperut ibu
-
Menyiapkan oksitosin dan alat
suntik steril sekali pakai dalam partus set.
Celemek
sudah terpasang
Jam
tangan sudah terlepas, sudah cuci tangan dan mengeringkan dengan handuk
bersih
Pemeriksaan
:
Æ 10
cm ( lengkap ), ketuban (+)
Oksitosin
sudah dimasukkan dalam partus set
DJJ
baik 138 x/m
Ibu
mengerti dan nurut apa yang disuruh bidan.
Ibu
mengambil posisi miring kiri selama belum ada dorongan meneran
Ibu
mengedan dengan baik dengan posisi litotomi dan beristirahat diantara his
Ibu
mengedan sesuai yang diajarkan
Ibu
mengedan dengan baik hingga lahirlah kepala
Tidak
ada lilitan tali pusat
Bahu
depan, bahu belakang lahir dan tidak ada distosia bahu
Badan
lahir dengan terkendali
Segera
menangis pukul 23.35 WITA dengan apgar score 8,9,10 .Jenis kelamin perempuan,
BB 3000 gr, PB 51 cm, anus (+)
Palpasi
telah dilakukan, Janin tunggal dan Tidak ada janin ke-2
Oxytosin
sudah diberikan 1 menit sesudah bayi lahir
Tali
pusat telah dijepit, dipotong dan di ikat
Bayi
telah diberikan selimut yang baru dan kering
Bayi
segera di dekatkan pada ibu dan bayi dapat menyusu
Tali
pusat ditegangkan sambil tangan yang satunya dorso kranial
Plasenta lahir lengkap
beserta selaputnya pada pukul 23.45 wita
Kontraksi
uterus baik, fundus teraba keras
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal :
Rabu, 8 Agustus 2012
Jam :
23.50
S : Ibu
telah melahirkan 15 menit yang lalu dan masih merasakan mules.
O :
Keadaan Umum :
Baik
Kesadaran :composmentis
TTV :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu :36,5 ͦ c
TFU : 2 jari
dibawah pusat
Kontraksi :
Baik dan teraba keras
Blass : kosong
A : PIIA0
kala IV
P :
1.
Awasi
keadaan umum ibu
2.
Awasi
kontraksi uterus
3.
Awasi
perdarahan
4.
Awasi
luka perinium
5.
Menganjurkan
ibu melakukan massase
TINDAKAN
|
RASIONALISASI
|
PLANNING
|
a. Melakukan
penjahitan pada luka bekas rupture
b. Membersihkan
ibu dan tempat persalinan serta peralatan bekas pakai (dikontaminasi) dan
memberikan rasa nyaman
c. Menganjurkan
ibu cara masase yaitu dengan telapak tangan pada perut ibu dengan gerakan
melingkar hingga uterus berkontraksi(fundus menjadi keras)
d. Melakukan
pemantauan selama 2 jam post partum yaitu tiap 15 menit dalam 1 jam tiap 30
menit dalam 1 jam kedua pasca persalinan
|
Agar
dapat mempersatukan jaringan yang luka sehingga proses penyembuhan luka cepat
dan menhindari terjadinya infeksi
Untuk
menjaga kebersihan dan kenyamanan ibu adalah
-
Membersihkan ibu pada bagian yang
terkena kotor
-
Membantu ibu mengenakan popok dan
gurita serta baju ibu
-
Membersihkan tempat bersalin
dengan larutan klorin 50 o/o dan air bersih
-
Memberikan rasa nyaman pada ibu
untuk mobilisasi bertahap
-
Menganjurkan ibu untuk memberikan
ASI Ekslusif 6 bulan tanpa makanan tamabahan
Masase
uterus untuk memastikan uterus tetap berkontraksi sehingga tidak terjadi
perdarahan
Pemantauan
2 jam pasca persalinan sangat penting sebab sebagian besar kesakitan dan
kematian disebabkan oleh perdarahan dan eklamsia serta infeksi sehingga perlu
dipantau ketat
|
Heacting
sudah dilakukan pada mukosa vagina dengan jahitan jelujur
Ibu
sudah bersih dan rapi
Peralatan
sudah di dekontaminasi
Ibu
mengerti cara masase uterus dan fundus teraba keras
Hasil
pemantauan dimasukkan dalam tabel pemantauan kala IV
|
Tabel pemantauan kala IV
|
||||||||
Jam Ke
|
Waktu
|
Tekanan darah
|
Nadi
|
Suhu
|
Tinggi Fundus Uteri
|
Kontraksi uterus
|
Kandung kemih
|
Darah yang keluar
|
1
|
23.55
|
110/80
|
88
|
36,5
|
2 jari dibawah
pusat
|
Baik
|
Kosong
|
Normal
|
|
00.10
|
110/80
|
88
|
|
2 jari dibawah
pusat
|
Baik
|
Kosong
|
Normal
|
|
00.25
|
110/80
|
88
|
|
2 jari dibawah
pusat
|
Baik
|
Kosong
|
Normal
|
|
00.40
|
110/80
|
88
|
|
2 jari dibawah
pusat
|
Baik
|
Kosong
|
Normal
|
2
|
01.10
|
100/80
|
84
|
36,5
|
2 jari dibawah
pusat
|
Baik
|
Kosong
|
Normal
|
|
01.40
|
100/80
|
84
|
|
2 jari dibawah
pusat
|
Baik
|
Kosong
|
Normal
|
e. Memberikan
penyuluhan sekitar tentang hal-hal yang bisa dilakukan ibu terhadap dirinya
dan bayinya
-
Perawatan luka bekas melahirkan.
Agar ibu selalu menjaga personal hygine, cebok dengan air bersih dan
mengalir, mengganti celana dalam sesering mungkin
-
Selalu mengkonsumsi makanan yang
bergizi dan bervariasi setiap hari, agar dapat menjaga kualitas ASI
f. Merendam
alat bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 o/o selama 10
menit lalu dengan air sabun bilas dengan air bersih dan mengalir, setelah itu
sterilkan alat partus dalam aotuclap selama 20 menit
Melengkapi
partograf
|
Memberikan
pendidikan kesehatan pada ibu agar dapat menjadi pedoman ibu ketika ibu sudah
keluar dari rumah sakit
Mencegah
terjadinya infeksi
Mengumpulkan
informasi tentang kemajuan persalinan dengan mendeteksi adanya masalah dalam
persalinan
|
Ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan dan bersedia melakukannya
Semua
alat telah disterilkan
Partograf
telah dilengkapi
|
No comments :
Post a Comment