ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN AKIBAT
STROKE
DI RUANG PERAWATAN XIII RS. DUSTIRA CIMAHI
TANGGAL 24 – 27 MEI 2004
I.
PENGKAJIAN
A.
Biodata
Nama :
Tn.S
Umur :
77 tahun
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Pendidikan :
SMA
Agama :
Islam
Pekerjaan :
HI PNS PINDAD
Alamat :
Jl. Halteu Cimahi Selatan
DX Medis : Stroke
No. Reg. :
040517 – 0793
Tanggal Masuk : 17
Mei 2004
Tanggal Dikaji : 24
Mei 2004
Penanggung Jawab
Nama :
Tn.A
Umur :
35 tahun
Pekerjaan :
TNI – AD
Alamat :
Karawang
Hub. Dengan klien : Anak
B.
Riwayat Kesehatan
1.
Riwayat Kesehatan Sekarang
a.
Alasan masuk rumah sakit
2
jam sebelum masuk Rumah Sakit klien di temukan tidak sadarkan diri. Sebelumnya
klien mengeluh kepala pusing, gatal-gatal seluruh badan, lalu klien kejang-kejang
dan tiba-tiba pingsan. Kemudian keluarga membawa klien berobat ke UGD Rumah
Sakit Dustira dan harus dirawat di Ruang Perawatan XIII.
b.
Keluhan utama saat
didata
Klien mengatakan badan terasa lemas, kepala pusing, batuk, badan
terasa gatal-gatal terutama pada tangan sebelah kiri, lemah dirasakan apabila
klien banyak beraktifitas dan banyak bergerak. Dan dirasakan berkurang apabila
klien beristirahat dan bedrest. Kelemahan dirasakan terutama pada ekstremitas
kiri yaitu lengan dan kaki sebelah kiri. Kekuatan otot klien +4 +5
+4
+5
2.
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien
mengatakan bahwa klien sudah 3x dirawat di Rumah Sakit Dustira. Yang pertama
klien dirawat di Ruang perawatan II denganb Dx. Tumor di punggung, yang kedua di
Ruang perawatan III dengan Dx. Hernia. Dan yang ketiga klien dirawat di Ruang
perawatan XIII dengan Dx. stroke.
3.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien
mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama
dengan klien dan tidak ada yang menderita penyakit turunan dan menular lainnya.
C.
Struktur Keluarga
Klien adalah
anak ke-2 dari 2 bersaudara, orang tua klien dan kakak klien telah meninggal.
Klien tinggal bersama istri dan anak yang ke-2.
Keterangan :
:
Laki-laki
: Perempuan
:
Meninggal
:
Klien
:
Serumah
: Garis
keluarga.
D.
Data Biologis
NO
|
POLA
KEBIASAAN
|
DI
RUMAH
|
DI
RUMAH SAKIT
|
1
|
Nutrisi
a. Makan
Ø Frekwensi
Ø Jumlah
Ø Jenis
Ø Keluhan
b. Minum
Ø Jumlah
Ø Jenis
Ø Keluhan
|
3x/hari
1 porsi habis
Nasi, lauk, sayur
Tidak ada keluhan
+ 1000-1500cc/hari
Air putih, teh manis
Tidak ada keluhan
|
3x/hari
3-4 sendok
Bubur, tahu, tempe
Tidak nafsu makan
+ 1000cc/hari
air putih
Tidak ada keluhan
|
2
|
Pola eliminasi
a. BAB
Ø Frekwensi
Ø Konsistensi
Ø Warna
Ø Bau
b. BAK
Ø Frekwensi
Ø Jumlah
Ø Warna
Ø Keluhan
|
2x/hari
Lembek
Kuning tengguli
Khas
4-5x/hari
+ 1000cc/hari
Kuning jernih
Tidak ada
|
Belum pernah BAB
Terpasang urine bag
+ 1000 cc/hari
Kuning jernih
Tidak ada
|
3
|
Pola Istirahat dan tidur
a.
Kuantitas
b.
Siang
c.
Malam
d.
Keluhan
|
7-8 jam/hari
1-2 jam/hari
+ 7-8 jam/hari
Tidak ada
|
6-7 jam/hari
kadang-kadang
5-6 jam/hari
sering terbangun
|
4
|
Personal hygiene
Ø Mandi
Ø Sikat
Ø Keramas
Ø Ganti pakaian
|
1x/hari
2x/hari
1x/minggu
1x/hari
|
1x/hari diseka
Belum pernah
Belum pernah
2 hari 1x
|
5
|
Aktivitas
|
Kilen adaalh seorang HI PNS dan
sehari-harinya lebih banyak beraktifitas di rumah dan sekitar rumah
|
Klien lebih banyak berbaring di tempat
tidur dan beraktifitas dengan dibantu.
|
E.
Pemeriksaan Fisik
1.
Keadaan umum : Lemah
Ø
Kesadaran : Compos mentis
Ø
Tanda-tanda vital :
TD
: 100/70 mmHg
R : 25x/menit
N : 80x/menit
S : 37,20C
2.
Sistem panca indra
Ø
Penglihatan
Posisi
mata simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, skera tidak ikhterik,
reflek pupil (+) pada cahaya, tidak terdapat nyeri tekan pada
bola mata, fungsi penglihatan baik, mampu membaca pada jarak 30 cm tanpa alat
bantu.
Ø
Pendengaran
Bentuk
telinga simetris kiri dan kanan, ukuran kedua telinga sama, posisi spira
sejajar dengan sudut mata, terdapat serumen, daun telinga keras dan elastis,
tidak terdapat adanya nyeri tekan, kemampuan mendengar baik.
Ø
Pengecapan
Bentuk
lidah simetris, warna merah muda, tidak terdapat stomatitis, fungsi pengecapan
baik mampu membedakan rasa asin dan manis.
Ø
Penciuman
Bentuk
hidung simetris, septum nasal di tengah, fungsi penciuman baik, dapat
membedakan bau kopi dan bau kayu putih.
Ø
Perabaan
Turgor
kulit baik, fungsi perabaanbaik dapat berstimulus terhadap rangsangan panas dan
dingin, kasar atau halus.
3.
Sistem pernafasan
Hidung
simetris, mucosa hidung lembab, sekret tidak ada, septum nasal di tengah, tidak
nampak pernapasan cuping hidung, tidak terdapat nyeri tekan pada sinus
prontalis maupun maksilaris.
Pada
pemeriksaan leher posisi trachea simetris terdapat ditengah. Pada pemeriksaan
dada didapatkan bentuk simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada, nyeri
tekan, pada saat perkusi resonan pada area paru, pada saat auskultasi bunyi
napas tubulan pada trachea, bronchovesikuler pada paercabangan bronchus, dan
vesikuler pada permukaan paru, frekwensi napas 25x/menit.
4.
Sistem pencernaan
Bentuk
bibir simetris, mucosa bibir kering, gusi warna merah muda, tidak terdapat
stomatitis, jumlah gigi tidak lengkap yaitu 27 buah, tidak ada caries, lidah
warna merah muda, fungsi menelan baik tanpa rasa nyeri, reflek ovula baik,
tonsil tidak meradang, pada pemeriksaan abdomen didapatkan bentuk datar, kulit
lembut, terdapat nyeri tekan pada 4 kuadran, Lien dan hepar tidak membesar.
5.
Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva
tidak anemis, tidak terdapat sianosis dan Oedema, tidak terdapat peningkatan
JVP, bunyi jantung murni reguler (S1,S2), nadi 80X/menit irama teratur, tekanan darah 100/80
mmhg.
6.
Sistem perkemihan dan genetalia
Pada
pemeriksaan ginjal kiri dan kanan, tidak tedapat adanya massa dan nyeri tekan.
Vesika urinaria teraba penuh, terpasang catheter.
7.
Sistem persyarafan
GCS
= 15 E=4 M=6
V=5
a. Sistem saraf cranial
·
N I Oifaktorius : Klien
dapat membedakan bau kayu putih dan bau kopi.
·
N II Optikus : Klien
dapat membaca papan nama pemeriksaan pada jarak 30 cm.
·
N III Okulomotorius : Klien
dapat membuka kelopak mata dengan gerakan penuh.
·
N IV Traklearis : Bola
mata dapat mengikuti arah jari pemerika kebawah, kedalam.
·
N V Trigeminal : Pada
saat membuka mulut klien tidak merasakan adanya keluhan.
·
N VI Abdusen : Klien
dapat menggunakan bola mata ke kiri dan ke kanan.
·
N VII Facialis : Bentuk
simetris, pada saat meringis udah tidak deviasi.
·
N VIII Auskustikus : Klien
dapat mendengar dengan baik.
·
N IX Glasofaringeus : Klien
mengatakan tidak sakit saat menelan.
·
N X Spinal Aksesorius : Klien
dapat menolehkan leher ke kiri dan ke kanan, tidak nampak adanya penggunaan
otot tambahan pada saat berbapas.
·
N XI Hipoglosus : Klien
dapat mengatakan lidah secara terkontrol, dan dapat merasakan manis, asam, asin
dan pahit.
b.
Sistem Motorik
Posisi tubuh tegap, terdapat sedikit gerakan involunter
abnormal seperti tremor, kontur dan tonus otot baik mampu menahan tahanan,
mampu digerakkan, terdapat hentakan saat bejalan. Kontur dan terus otot sebelah
kiri agak lemah.
c.
Sistem Sensorik
Klien mampu berespon terhadap rangsangan (mengindentifikasi
angka dan gambar) pada sebelah kanan, pada sebelah kiri masih terasa
heminifestasi (baal).
d.
Sistem Cerebral
Klien tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi yaitu
menggunakan bahasa verbal,
e.
Reflek-reflek
Reflek Patella : +/+
Reflek Bisep : +/+
Reflek Trisep : +/+
Reflek Achiles : +/+
Reflek Babinsky : +/+
Reflek Pupil : +/+
8.
Sistem endokrin
Tidak
teraba adanya pembesara kelenjar thyroid, klien tidak memiliki riwayat DM
(kekurangan hormon insulin) tidak terdapat pembesaran kelenjar lymfe.
9.
Sistem Integumen
Warna
kulit sawo matang, tidak cyanosis, tunggu kulit baik, teraba hangat, suhu 37,2OC, tekstur kulit kasar
terdapat gatal-gatal di badan dan ekstremitas. Rambut berwarna putih, kulit
kepala bersih dan tidak berketombe, hyperpigmentasi pada kulit.
10.
Sistem musculokeletal
a.
Extremitas atas
Bentuk
simetris, mampu digerakkan balik secara ekstensi, fleksi, abdukasi, addukasi,
supinasi dan pronasi. Sedangkan pada tangan sebelah kiri masih agak lemah
kekuatan otot +4 | +5
b.
Ekstremitas bawah
Bentuk
simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya oedema, tidak ada varices, klien
mampu ekstensi, fleksi, abdukasi dan addukasi, klien melakukannya dengan
bantuan pemeriksa. Kekuatan otot +5
| +4 , tonus otot mampu
menahan tahanan.
F.
Data Sosial
1.
Pendidikan
Klien
mengatakan bahwa pendidikan terakhir klien adalah SMA.
2.
Hubungan Sosial
Klien dapat
melakukan hubungan baik dengan lingkungan maupun keluarga dan klien tampak
akrab dengan klien yang lainnya, dengan Dokter dan perawat.
3.
Gaya hidup
Gaya hidup
klien sederhana, terlihat dari segi penampilannya.
4.
Pola Interaksi
Klien
mampu berinteraksi dengan baik dengan pasien lainnya dan kooperatif dengan
segala tindakan yang dibelikan kepadanya.
G.
Data Psikologis
1.
Status emosi
Pada
saat di kaji satatus emosi klien baik dan klien terlihat tenang.
2.
Gaya komunikasi
Klien
cukup terbuka dalam menceritakan setiap masalahnya, dengan bahasa verbal dan
non verbal
3.
Konsep diri
a.
Body image : Klien mengatakan menerima keadaan dirinya saat
ini dan tidak merasa malu dengan penyakitnya.
b.
Harga diri : Klien tidak merasa hanya edirinya berkurang
akibat penyakit yang dideritanya.
c.
Ideal diri : Klien berharap penyakitnya dapat segera sembuh
dan bisa kembali kerumah berkumpul dengan keluarganya.
d.
Identitas diri : Klien mengatakan dirinya adalah seorang
laki-laki, seorang suami dan ayah bagi anak-anaknya serta kakek bagi
cucu-cucunya.
H.
Data Spiritual
Klien adalah
penganut agama Islam, yang selalu taat menjalankan ibadah, tetapi selama sakit
klien hanya mampu berdo’a untuk kesembuhan dirinya.
I.
Data Penunjang
Nama :
Tn. S
Ruang :
XIII
Tanggal :
17-05-2004
Haematologi
NO
|
PEMERIKSAAN
|
HASIL
|
SATUAN
|
NILAI NORMAL
|
INTERPETASI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1
|
Hemoglobin
|
13,6
|
gr %
|
P : 12,5 – 18,0
W : 12,0 – 16,0
|
Normal
|
2
|
Lekosit
|
21,2
|
Rb/mm3
|
4,0 – 10,0
|
Tinggi
|
3
|
Hematokrit
|
41
|
%
|
P : 48 – 51
W : 36 – 48
|
Normal
|
4
|
Trombosit
|
340
|
Rb/mm3
|
150-450
|
Normal
|
Kimia Darah
|
Glukosa sewaktu
|
213
|
mg/dl
|
140
|
Tinggi
|
J.
Therafi
- Neuroset 2x1
- Femion 3x1
- O2
- Vaseline
- OBH 3x1
ANALISA DATA
NO
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
DS
:
Ø
Klien
mengatakan tubuhnya masih lemah.
Ø
Klien mengatakan
tangan dan kaki kiri masih sedikit kaku
DO :
Ø
Klien bedrest
Ø
Keadaan tubuh
klien masih lemah
Ø
Terdapat
keterbatasan gerak ekstremitas atas dan bawah bagian kiri
|
Gangguan aliran darah di otak
¤
kerusakan neuromotorik
¤
Menyebabkan kelemahan otot secara progresif
¤
Kelemahan
¤
Mobilitas terganggu
|
Gangguan
mobilitas fisik
|
2
|
DS
:
Klien mengatakan tidak bisa beraktifitas sendiri
seperti mandi, BAK dan BAB
DO :
Ø
Pasien bedrest
Ø
Terpasang
catheter pada ureter
Ø
Klien tidak
bisa melakukan ADL
Ø
Personal
nhygiene kurang
|
Penurunan fungsi neuro motorik
¤
Kelumpuhan
¤
Kelemahan dan paralise otot
¤
Imobilisasi
¤
Pasien tidak mampu melakukan ADLnya sendiri
¤
Kebutuhan ADL terganggu
|
Perubahan pemenuhan
kebutuhan ADL
|
3
|
DS
:
Ø
Keluarga
menanyakan tentang keadaan klien dan kesembuhannya
DO :
Ø
Pasien dan
keluarga tampak cemas dan sedih
|
Kurangnya informasi dan pengetahuan keluarga tentang
penyakit yang di derita klien
¤
Merupakan stressor psikologis bagi keluarga
¤
Menimbulkan perasaan cemas
|
Gangguan rasa aman cemas
|
4
|
DS
:
Ø
Klien
mengatakan tidak nafsu makan
DO :
Ø
Klien tampak
lemah
Ø
Klien terpasang
NGT
Ø
Klien tidak
tidak menelan/lambat
|
Adanya kelemahan jaringan yang menekan area saraf di
korteks serebri
¤
Akan menyebabkan pada nervus cranialis yang mengenai
nervus trigeminus, glasofarigeus, Vagus
¤
Sehingga kelemahan pada otot-otot yang digunakan
untuk mengunyah dan menelan
¤
Intake nutrisi kurang
|
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
|
5
|
DS
:
Ø
Klien mengatakan
badan lemah.
Ø
Klien sulit
untuk miring kiri dan kanan
DO :
Ø
Klien bedrest
Ø
Klien selalu
tidur terlentang
|
Kelemahan
¤
Klien bedrest
¤
Imobilitas kurang
¤
Penekanan pada kulit yang terlalu lama
¤
Potensial terjadinya dekubitus
|
Potensial terjadinya
dekubitus
|
6
|
DS
:
Ø
Klien
mengatakan sakit dada
DO :
Ø
Frekwensi nafas
32x/menit
Ø
Pengeluaran
sekret (–)
Ø
Leukosit 21,2
rb/mm3
Ø
Retraksi
dinding dada (+)
Ø
Pasien
batuk-batuk
|
Inhalasi microorganisme di udara atau aspirasi dari
microorganisme nasofharing dari penyebaran rematogen infeksi dari saluran
pernapasan
¤
reaksi peradangan
¤
Merangsang sel-sel epithel untuk memproduksi mukus
¤
inhalasi udara kering meningkatkan vaskasitas mukus
sehingga terjadi pengentalan
¤
suplai nutrisi dan O2 ke daerah tertekan berkurang
¤
menimbulkan luka pada daerah tertekan
|
Tidak efektifnya jalan
napas
|
7
|
DS
:
Ø
Klien
mengatakan badan gatal-gatal
DO :
Ø
Tekstur kulit
kasar
Ø
Klien tampak
menggaruk-garuk
|
Infeksi kulit oleh bakteri
¤
Peradangan
¤
Mengeluarkan zat-zat histamin, bradikinin,
serotinin, prostat glandin
¤
Gatal-gatal
¤
Kerusakan integritas jaringan kulit
|
Kerusakan integritas
jaringan kulit berhubungan dengan peradangan
|
8
|
DS
:
Ø
Klien
mengatakan badan lemah
DO :
Ø
Klien bedrest
|
Kelemahan otot
¤
Klien lemah
¤
Resiko tinggi cedera
|
Resiko tinggi cedera
berhubungan dengan defisit motorik
|
9
|
DS
:
Ø
Klien mengeluh
BAK menetes
DO :
Ø
Klien terpasang
catheter
|
Obstruksi pada uretra
¤
Pengeluaran urine terhahambat
¤
Terpasang kateter
¤
inhalasi udara kering meningkatkan vaskasitas mukus
sehingga terjadi pengentalan
¤
suplai nutrisi dan O2 ke daerah tertekan berkurang
¤
menimbulkan luka pada daerah tertekan
|
Perubahan pola eliminasi :
BAK
|
10
|
DS
:
DO :
Ø
Klien dirawat
di RS
Ø
Klien bedrest
Ø
Klien tidak
bisa berperan sebagai sebagai Rumah tangga
|
Klien dirawat
¤
Klien tidak dapat melaksanakan perannya
¤
Sebagai kepala keluarga, suami dan ayah dari
anak-anaknya
¤
gangguan konsep diri : perubahan fungsi peran
|
Gangguan konsep diri :
perubahan fungsi peran.
|
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama :
Tn. S
Umur :
77 tahun
Reg :
040517-0793
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TANGGAL
DITEMUKAN
|
TANGGAL
TERATASI
|
TT/NAMA
PERAWAT
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Gangguan
mobilitas fisik berhubungan dengan adanya penurunan fungsi neuromotorik
akibat adanya kerusakan area motorik pada otak
|
24 Mei 2004
|
26 Mei 2004
|
RINA
|
2
|
Perubahan
pemenuhan kebutuhan ADL berhubungan dengan ketidakmampuan klien dalam
memenuhi ADLnya secara mandiri akibat kekauan/kelumpuhan otot
|
24 Mei 2004
|
26 Mei 2004
|
RINA
|
3
|
Gangguan
rasa aman cemas keluarga sehubungan dengan kurangnya informasi dan
pengetahuan keluarga terhadap penyakit yang diderita klien.
|
24 Mei 2004
|
25 Mei 2004
|
RINA
|
4
|
Gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan tidak ada motivasi untuk
makan.
|
24 Mei 2004
|
26 Mei 2004
|
RINA
|
5
|
Potensial
terjadinya dekubitas berhubungan dengan penekanan area punggung dan bokong
terus-menerus
|
25 Mei 2004
|
26 Mei 2004
|
RINA
|
6
|
Tidak
efektifnya kebersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan sekresi
mukus yang lengeket di jalan napas.
|
25 Mei 2004
|
26 Mei 2004
|
RINA
|
7
|
Kerusakan
integritas jaringan kulit berhubungan
dengan peradangan
|
24 Mei 2004
|
25 Mei 2004
|
RINA
|
8
|
Resiko
tinggi cedera berhubungan dengan defisit motorik
|
24 Mei 2004
|
26 Mei 2004
|
RINA
|
9
|
Perubahan
pola eliminasi : BAK berhubungan dengan terpasang catheter
|
24 Mei 2004
|
26 Mei 2004
|
RINA
|
10
|
Gangguan
konsep diri perubahan fungsi peran berhubungan dengan klien tak dapat
melaksanakan perannya
|
24 Mei 2004
|
25 Mei 2004
|
RINA
|
III.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama :
Tn. S
Umur :
77 tahun
Reg :
040517-0793
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
PERENCANAAN
|
TT/NAMA
PERAWAT
|
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1
|
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya
penurunan fungsi neuromotorik akibat adanya kerusakan area motorik pada otak
yang ditandai dengan :
DO :
Ø
Klien bedrest
Ø
Keadaan tubuh
klien masih lemah
Ø
Terdapat
keterbatasan gerak ekstremitas atas dan bawah bagian kiri
DS
:
Ø
Klien
mengatakan tubuhnya masih lemah.
Ø
Klien
mengatakan tangan dan kaki kiri masih sedikit kaku
|
Kebutuhan
mobilisasi fisik klien terpenuhi dengan kriteria :
Jangka Pendek
Dalam 1x24 jam setelah dilakukan perawatan kekuatan
otot klien meningkat, torus otot baik.
Jangka
Panjang
3x24 jam setelah dilakukan perawatan ekstremitas
dapat digerakkan
|
1. Bantu klien melakukan gerakan sendi secara pasif
2. Lakukan latihan penggerakkan pada ekstremitas atas
dan bawah
3. Motivasi klien untuk melakukan aktifitas dan beri
pujian bila pasien dapat melakukannya dengan baik
4. Libatkan keluarga dalam melaksanakan tindakan
|
1. Membiasakan melatih pergerakkan sendi secara pasif
supaya tidak kaku
2. Dengan melakukan latihan menggerakkan ekstremitas
yang mengalami kelumpuhan untuk mencegah terjadinya kelumpuhan dan kekakuan
sendi
3. Dapat memotivasi klien untuk terus berlatih dalam
beraktivitas
4. Untuk memotivasi klien dan memberikan rasa tenang
pada klien.
|
RINA
|
2
|
Perubahan
pemenuhan kebutuhan ADL berhubungan dengan ketidakmampuan klien dalam
memenuhi ADLnya secara mandiri akibat kekauan/kelumpuhan otot
DO :
Ø
Pasien bedrest
Ø
Terpasang
catheter pada ureter
Ø
Klien tidak
bisa melakukan ADL
Ø
Personal
hygiene kurang
DS
:
Klien mengatakan tidak bisa beraktifitas sendiri
seperti mandi, BAK dan BAB
|
Kebutuhan
ADL klien terpenuhi dengan kriteria
Jangka Pendek
Setelah
1x24 jam klien dapat melakukan aktifitas ringan di tempat tidur.
Jangka Panjang
3x24
jam dilakuakan perawatan klien dapat
melaksanakan aktifitas sehari-hari
|
1. Kaji sejauh mana kemampuan klien untuk melakukan
aktifitas
2. Bantu klien dalam melaksanakan personal hygiene
3. Motivasi klien untuk melakuakan aktivitas sendiri
4. Lakukan pemeriksaan TTV
|
1. Untuk mengetahui sejauh mana bisa melakukan
aktifitasnya/membiasakan melakukan aktifitasnya
2. Memenuhi kebutuhan personal hygiene
3. Memberikan motovasi pada klien untuk mau melakukan
aktifitas
|
RINA
|
3
|
Gangguan
rasa aman cemas keluarga sehubungan dengan kurangnya informasi dan
pengetahuan keluarga terhadap penyakit yang diderita klien.
DS
:
Ø
Keluarga menanyakan
tentang keadaan klien dan kesembuhannya
DO :
Ø
Pasien dan
keluarga tampak cemas dan sedih
|
Gangguan
rasa aman cemas teratasi dengan kriteria :
Jangka Pendek
Setelah 1x24 jam klien dapat melakukan aktifitas
ringan di tempat tidur
Jangka Panjang
4x24 jam
-
kondisi klien
membaik
-
Keluarga tenang
|
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit pasien
2. Beri penjelasan pada keluarga mengenai kondisi klien
3. Libatkan keluarga dalam pengambilan keputusan dan
perencanaan program yang dilaksanakan
4. Berikan support kepada klien untuk membantu
kesembuhan
|
1. Untuk mengetahui sejauh mana keluarga klien tahu
tentang penyakit stroke
2. Supaya keluarga mengetahui kondisi klien.
3. Supaya klien bisa membantu dalam pengambilan
keputusan dan program yang dilaksanakan.
4. Supaya klien mempunyai semangat untuk hidup dan
sembuh lebih tinggi
|
RINA
|
4.
|
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan
dengan tidak ada motivasi untuk makan ditandai dengan :
DS
:
Ø
Klien
mengatakan tidak nafsu makan
DO :
Ø
Klien tampak
lemah
Ø
Klien terpasang
NGT
Ø
Klien tidak
tidak menelan/lambat
Ø
BB 48 Kg dari
58 Kg
|
Kebutuhan
nutrisi terpenuhi dengan kriteria :
Jangka Pendek
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan : 1x24 jam
Ø Klien mau makan
Ø Klien dapat menelan secara bertahap
Jangka Panjang
4x24 jam
Ø Klien bisa menelan dengan baik
Ø BB klien normal
|
1. Rencanakan waktu makan saat klien makan, hentikan
peberian makan bila klien lelah.
2. Atuh bagian kepala tempat tidur di dalam posisi semi
fowler tinggi dengan leher klien agak fleksi ke depan dan dagu menunduk.
3. Tetapkan tujuan untuk masukan cairan.
4. Berikan makan lewat sonde berupa makan cair.
|
1. Keletihan dapat meningkatkan resiko aspirasi.
2. Posisi ini menggunakan kebutuhan gravitasi untuk
membantu perpindahan makanan ke bawah dan menurunkan resiko aspirasi.
3. Klien ini beresiko terhadap dehidrasi karena
pembatasan cairan yang tekanan sendiri karena rasa takut tersendak.
4. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi klien.
|
RINA
|
5
|
Potensial
terjadinya dekubitas berhubungan dengan penekanan area punggung dan bokong
terus-menerus akibat tirah baring yang lama ditandai dengan :
DS
:
Ø
Klien
mengatakan badan lemah.
Ø
Klien sulit
untuk miring kiri dan kanan
DO :
Ø
Klien bedrest
Ø
Klien selalu
tidur terlentang
|
Potensial
terjadinya dekubitus serpelihara dengan kriteria :
Jangka Pendek
setelah dilakukan tindakan 1x24 jam.
Ø Area punggung danbokong tidak teraba panas.
Ø Area punggung tidak merah.
Jangka Panjang
3x24
jam tidak terdapat tanda-tanda dekubitus
|
1. Atur posisi klien dan ubah secara teratur tiap 2 jam
sekali.
2. Massage daerah punggung dan bokong.
3. Pertahankan alat tenun dan pakaian agar tetap
kering, bersih dan teratur.
|
1. Mengurangi tekanan pada suatu daerah
2. Untuk mengurangi rasa sakit.
3. Untuk memberikan rasa nyaman.
|
RINA
|
6
|
Tidak
efektifnya kebersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan sekresi
mukus yang lengeket di jalan napas.
DS
:
Ø
Klien
mengatakan sakit dada
DO :
Ø
Frekwensi nafas
32x/menit
Ø
Pengeluaran
sekret (–)
Ø
Leukosit 21,2
rb/mm3
Ø
Retraksi
dinding dada (+)
Ø
Pasien
batuk-batuk
|
Bersihkan
jalan napas efektif dengan kriteria :
Jangka Pendek
1x24
jam setelah dilaksanakan perawatan klien dapat mengeluarkan sekret dan napas mendekati normal.
Jangka Panjang
3x24 jam setelah dilakukan perawatan klien dapat
bernapas normal.
|
1. Atur posisi pasien
2. Anjurkan agar pasien mendapat banyak minum
3. Berikan tekhik perkusi vebrasi area yang mengandung
banyak sekret.
4. Ajurkan teknik batuk efektif.
5. Observasi tanda-tanda vital.
|
1. Dengan posisi nyaman klien akan merasa tenang.
2. Dengan banyak minum akan membantu pengenceran dahak.
3. Untuk membantu pengeluaran sekret
4. Untuk membantu pengeluaran sekret
5. Untuk mengetahui keadaan umum klien.
|
RINA
|
7.
|
Kerusakan
integritas jaringan kulit berhubungan
dengan peradangan yang ditandai dengan :
DS
:
Ø
Klien
mengatakan badan gatal-gatal
DO :
Ø
Tekstur kulit
kasar
Ø
Klien tampak
menggaruk-garuk
|
Kerusakan
integritas jaringan teratasi dengan kriteria :
Jangka Pendek
2x24
jam setelah dilaksanakan perawatan gatal berkurang.
Jangka Panjang
4x24 jam setelah dilakukan perawatan gatal-gatal
hilang.
|
1. Hindarkan klien untuk banyak berkeringat.
2. Berikan vaselin
|
1. Karena dapat menimbulkan rasa gatal
2. Untuk mengurangi rasa gatal.
|
RINA
|
8
|
Resiko
tinggi cedera berhubungan dengan defisit motorik yang ditandai dengan :
DS
:
Ø
Klien
mengatakan badan lemah
DO :
Ø
Klien bedrest
|
Resiko
tinggi cedera terhindari dengan kriteria :
Jangka Pendek
1x24
jam klien dapat beraktifitas dengan bantuan keluarga.
Jangka Panjang
4x24 jam klien dapat mengetahui tindakan untuk
mencegah cedera
|
1. Lakukan tindakan untuk mengurangi bahaya lingkungan.
2. Lakukan tindakan untuk mengurangi resiko yang
berkenaan dengan penggunaan alat bantu.
|
1. Dengan menekankan keamanan dapat menurunkan cedera.
2. penggunaan alat bantu yang tak tepat atau tak pas
dapat menyebabkan regangan atau jatuh.
|
RINA
|
9
|
Perubahan
pola eliminasi : BAK berhubungan dengan terpasang catheter
DS
:
Ø
Klien mengeluh
BAK menetes
DO :
Klien
terpasang catheter
|
Perubahan
pola eliminasi kembali normal dengan kriteria:
Jangka Pendek
Setelah
1x24 tindakan perawatan BAK lancar.
Jangka Panjang
Setelah 4x24 jam tidak terpasang catheter.
|
1. Catat output urine, jumlah, warna dan fiksasi
catheter dalam posisi tenang
2. Pertahankan cateter 3-5 hari.
3. Anjurkan klien BAK tiap 3-5 jam
|
1. Untuk mengetahui output urine
2. Kateterisasi dapat membantu pengosongan kandung
kemih.
3. Menghindari retensi urine lebih banyak.
|
RINA
|
10
|
Gangguan
konsep diri perubahan fungsi peran berhubungan dengan klien tak dapat
melaksanakan perannya yang ditandai dengan :
DS
:
DO :
Ø
Klien dirawat
di RS
Ø
Klien bedrest
Ø
Klien tidak
bisa berperan sebagai sebagai Rumah tangga
|
Perubahan
fungsi peran dapat teratasi dengan kriteria:
Jangka Pendek
Dalam
3x24 jam klien dapat melaksanakan perannya
Jangka Panjang
Dalam 4x24 jam klien dapat berperan sesuai dengan
perannya yaitu sebagai kepala keluarga
|
1. Libatkan anggota keluarga klien untuk berperan dalam
keberhasilan pengobatan.
2. Berikan motivasi pada klien bhwa jika klien sembuh
klien dapat melaksanakan perannya.
|
1. Untuk memberikan dukungan pada klien
2. Membangkitkan kepercayaan klien untuk cepat sembuh
dan dapat melaksanakan perannya.
|
RINA
|
IV.
IMPLEMENTASI
CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI
Nama :
Tn. S
Umur :
77 tahun
Reg :
040517-0793
NO DX
|
TANGGAL
|
JAM
|
TINDAKAN
|
EVALUASI
|
TT/
PERAWAT
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1
|
24 Mei 2004
24 Mei 2004
|
08.00 WIB
10.00WIB
|
Ø Mengobservasi TTV
Ø Menciptakan lingkungan yang nyaman
Ø Membantu klien melakukan gerakan sendi pada
tangan dan kaki sebelah kiri
Ø Memotivasi klien untuk melakukan aktivitas
di tempat tidur
Ø Melibatkan keluarga dalam melaksanakan
tindakan.
|
Ø TD : 100/70 mmHg
N :
80x/menit
R :
25x/menit
S :
36,50C
Ø Klien merasa nyaman
Ø Klien mau melakukan latihan gerakan pada tangan kiri dan dapat
digerakan dengan kekuatan otot +4
+4
Ø Klien mau melaksanakan aktivitas seperti
menggerak-gerakan tangan dan kaki.
Ø Keluarga tampak mau membantu dalam
pelaksanaan tindakan.
|
RINA
|
2
|
26 Mei 2004
|
09.30 WIB
|
Ø Membantu klien melaksanakan :
a. Menyeka badan klien
b. Mengunting kuku
|
Ø Klien tampak segar dan kuku tampak bersih.
|
RINA
|
3
|
26 Mei 2004
|
|
Ø Memberikan penjelasan kepada keluarga
tentang kondisi klien.
Ø Memberikan support kepada kliean untuk
membantu kesembuhannya.
|
Ø Keluarga mengerti tentang penyakit yang di
derita klien.
Ø Klien terlihat mau menerima segala tindakan
yang diberikan untuk pengobatan.
|
RINA
|
4
|
25 Mei 2004
|
|
Ø Membantu mengatur posisi klien dengan
bagian kepala dengan posisi semi fowler tinggi.
Ø Memberikan makanan cairan lewat NGT.
|
Ø Klien terlihat nyaman.
Ø Klien mau mdiberikan makan dan habis ½
porsi.
|
RINA
|
5
|
25 Mei 2004
|
08.30 WIB
|
Ø Mengatur posisi klien miring kanan dan
miring kiri.
Ø Memassage daerah puggung dan bokong
Ø Mempertahankan alat tenun dan pakaian agar
tetap kering, bersih dan teratur.
|
Ø Klien mau mandi walau dibantu oleh
keluarganya
Ø Klien tampak terlihat nyaman
Ø Klien terlihat nyaman
|
RINA
|
6
|
25 Mei 2004
26 Mei 2004
26 Mei 2004
|
|
Ø Mengatur posisi klien semifowler
Ø Memberikan O2
Ø Menganjurkan pasien untuk bayak minum
Ø Mengajarkan tekhnik batuk efektif
Ø Mengobservasi tanda-tanda vital
|
Ø Klien terlihat nyaman
Ø Klien terlihat tidak sesak atau sesak
berkurang
Ø Klien mau melaksanakan anjuran klien untuk
banyak minum
Ø Klien mau melaksanakan cara batuk efektif
Ø TD :
N :
76x/menit
S :
36,50C
R :
28x/menit
|
RINA
|
7
|
24 Mei 2004
|
|
Ø Memberikan vaselin
|
Ø Klien mengatakan gatal berkurang.
|
RINA
|
8
|
26 Mei 2004
|
|
Ø Melakukan tindakan untuk mengurangi bahaya
lingkungan
|
Ø Klien mengatakan akan selalu berhati-hati.
|
RINA
|
9
|
25 Mei 2004
|
|
Ø Mencatat output urine warna dan jumlah.
|
Ø Jumlah urine 1000/hari
Ø Warna : Kuning jernih
|
RINA
|
10
|
25 Mei 2004
|
|
Ø Memberikan motivasi pada klien bahwa klien
dapat melaksanakan perannya saat sembuh sakit.
|
Ø Klien tampak tenang dan klien berharap agar
cepat sembuh dan dapat melaksanakan peran dan fungsinya.
|
RINA
|
V.
EVALUASI
CATATAN
PERKEMBANGAN
Nama :
Tn. S
Umur :
77 tahun
Reg :
040517-0793
NO. DX
|
HARI/TANGGAL
|
PERKEMBANGAN
|
TT/NAMA PERAWAT
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
25 Mei 1004
|
S : Klien mengatakan tubuhnya
agak lemah dan dapat digerakan perlahan-lahan.
O : Klien terlihat
beraktifitas sederhana di tempat tidur
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : - Membantu klien melakukan gerakan sendi pada
tangan dan kaki sebelah kiri.
- Melibat keluarga dalam melakukan aktivitas.
E : Klien mau melakukan gerakan untuk melatih sendi
pada tangan dan kaki sebelah kiri.
R : Masalah teratasi sebagian, lanjutkan intervensi
|
RINA
|
2
|
25 Mei 1004
|
S :
Klien mengatakan belumbisa
berjalan ke WC.
O : Klien dibantu keluarga dalam beraktivitas.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : Membantu klien melakukan
aktivitas.
E : Aktivitas dibantu oleh keluarga
R : Masalah teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan
|
RINA
|
3
|
25 Mei 2004
|
S :
Keluarga
klien mengatakan tahu tentang keadaan klien
O : Keluarga tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
|
RINA
|
4
|
25 Mei 1004
|
S :
Klien
mengatakan makan habis ½ porsi
O : NGT masih terpasang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : -
Memberikan makan cairan lewat NGT
E : Klien makan habis ½ porsi
R : Masalah teratasi sebagian,
intervensi dilanjutkan
|
RINA
|
5
|
25 Mei 1004
|
S :
Klien mengatakan mau
miring kanan dan kiri secara bertahap
O : Klien tampak miring kanan dan kiri secara
bertahap.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : - Anjurkan klien untuk memasage daerah
punggung dan anjurkan untuk miring kanan dan miring kiri.
E : Klien mau melaksanakan anjuran perawat
R : Masalah teratasi sebagian, lanjutkan intervensi
|
RINA
|
6
|
25 Mei 1004
|
S :
Klien
mengatakan sesak napas
O : Terpasang O2
sebanyak 2 liter
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
I : - Memberikan O2
- Mengajarkan teknik napas
E : Sesak klien tampak berkurang
R : Masalah teratasi sebagian, lanjutkan intervensi
|
RINA
|
7
|
25 Mei 2004
|
S :
Klien
mengatakan akan selalu berhati-hati
O : Klien tampak berhati-hati
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
|
RINA
|
8
|
25 Mei 2004
|
S :
Klien
mengatakan badan gatal-gatal
O : Klien tampak
menggaruk-garuk badan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I : - Berikan
vaselin
- Konsultasi ke poly kulit
- Perhatikan personal hygiene
E : Klien tampak tenang dan
gatal berkurang
R : Masalah teratasi sebagian,
lanjutkan intervensi
|
RINA
|
9
|
25 Mei 2004
|
S :
Klien
mengatakan BAK tidak terasa
O : Terpasang cateter
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I : - Mencatat output urine, jumlah dan warna
E : BAK lancar, cateter
terpasang
R : Masalah teratasi sebagian,
lanjutkan intervensi
|
|
10
|
25 Mei 2004
|
S :
Klien
mengatakan Agar cepat sembuh
O : Klien tampak termotivasi
untuk sembuh dan berperan sesuai fungsinya.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : - Termotivasi
klien untuk dapat melaksanakan perannya saat sembuh nanti
- Melibat keluarga dalam melakukan aktivitas.
E : Klien tampak tenang
R : Masalah teratasi
|
|
CATATAN
PERKEMBANGAN
Nama : Tn. S
Umur : 77 tahun
Reg : 040517-0793
NO. DX
|
HARI/TANGGAL
|
PERKEMBANGAN
|
TT/NAMA PERAWAT
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
26 Mei 1004
|
S :
Klien
mengatakan tubuhnya agak lemah dan dapat digerakan perlahan-lahan.
O : Klien terlihat
beraktifitas sederhana di tempat tidur
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dipertahankan
dan dilanjutkan
|
RINA
|
2
|
26 Mei 1004
|
S :
Klien
mengatakan belumbisa berjalan ke WC.
O : Klien dibantu keluarga
dalam beraktivitas.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dipertahankan
dan dilanjutkan
|
RINA
|
3
|
26 Mei 2004
|
S :
Keluarga
klien mengatakan tahu tentang keadaan klien
O : Keluarga tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
|
RINA
|
4
|
26 Mei 1004
|
S :
Klien
mengatakan makan
O : NGT klien tidak terpasang
lagi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
|
RINA
|
5
|
26 Mei 1004
|
S :
Klien
mengatakan mau miring kanan dan kiri secara bertahap
O : Klien tampak miring kanan
dan kiri secara bertahap.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : - Anjurkan
klien untuk memasage daerah punggung dan anjurkan untuk miring kanan dan
miring kiri.
E : Klien mau melaksanakan
anjuran perawat
R : Masalah teratasi sebagian,
lanjutkan intervensi
|
RINA
|
6
|
25 Mei 1004
|
S :
Klien
mengatakan masih sesak napas dan batuk-batuk
O : Terdapat retraksi dinding
dada dan O2 terpasang
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I : - Mengajarkan teknik napas dalam dan batuk
efektif
- Memberikan O2
E : Sesak napas klien
berkurang
R : Masalah teratasi sebagian
|
RINA
|
7
|
25 Mei 2004
|
S :
Klien
mengatakan akan selalu berhati-hati
O : Klien tampak berhati-hati
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
|
RINA
|
8
|
26 Mei 2004
|
S :
Klien
mengatakan gatal-gatal berkurang
O : Klien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi pertahankan
|
RINA
|
9
|
26 Mei 2004
|
S :
Klien
mengatakan BAK lancar
O : Cateter tidak terpasang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
|
RINA
|
No comments :
Post a Comment