ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Bapak. A
DENGAN HEMOROID
I Pengkajian
A. Data Umum
1.
Nama kepala keluarga :
Bpk. A
2.
Umur : 46 tahun
3.
Pendidikan : SMP
4.
Agama :
Islam
5.
Pekerjaan :
Wiraswasta
6.
Alamat :
Jampang Kulon RT 02/04
7.
Komposisi anggota keluarga :
No
|
Nama
|
Jk
|
Hubungan
Dengan KK
|
Umur
|
Pendi
dikan
|
Status imunisasi
|
Ket
|
||||||||||||||||
BCG
|
Polio
|
DPT
|
Hepatitis
|
Campak
|
|||||||||||||||||||
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
|
|
||||||||||||
1
2
|
Ny.W
Tn.A
|
P
L
|
Istri
Anak
|
35
20
|
SMA
SMA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
8. Genogram
|
Keterangan :
: Laki-laki
:
Perempuan
|
:
Laki-laki Meninggal
:
Perempuan Meninggal
:
Tinggal serumah
:
Garis keluarga
/ :
Mempunyai penyakit sama dengan klien
9.
Tipe keluarga
Tipe keluarga Bpk. A adalah keluarga
inti yang terdiri dari bapak,
ibu, dan anak.
10.
Suku bangsa
Keluarga Bpk. A berasal dari suku sunda dan bahasa yang digunakan adalah
bahasa sunda. Bpk. A mengatakan
di kehidupan sehari-hari tidak ada pantangan dari segi kesehatan dalam
kepercayaannya.
11.
Agama
Seluruh anggota keluarga Bpk. A beragama Islam, Ibu W mengatakan
suka mengikuti pengajian
mingguan.
12.
Status ekonomi keluarga
a). Penghasilan
Menurut keluarga Bpk.
A rata-rata penghasilan sebulan sebesar Rp. 400.000,- dari hasil
bekerja sebagai wirawasta
b). Pengeluaran perbulan
Biaya listrik : Rp 90.000
Biaya Transportasi : Rp 60.000
Biaya makan perbulan : Rp 400.000
Jumlah pengeluaran = Rp 420.000,-
Keluarga mengatakan
jika uang penghasilan bulanan kurang dari kebutuhan maka Bpk. A dan Ibu
W akan bekerja lebih keras untuk menutupi kekurangan ekonomi.
13. Aktivitas
rekreasi keluarga
Keluarga Bpk. A mengatakan jarang melakukan rekreasi ke objek wisata.
B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1.
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga
saat ini adalah
tahap perkembangan keluarga
mulai melepas anak sebagai dewasa. Anak
pertama sudah menikah, sedangkan
anak yang kedua
yang belum menikah.
2.
Tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai
Tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai adalah penataan kembali
peran orang tua dan kegiatan di rumah.
3.
Riwayat keluarga inti
Keluarga Bpk. A mengatakan
bahwa anggota keluarganya
tidak pernah mengalami penyakit yang
berat, yang biasa
dialami hanya panas,
batuk – batuk biasa bila
minum obat warung atau
ke puskesmas penyakitnya
suka sembuh. Namun 4 tahun yang
lalu Bpk. A pernah mengalami penyakit bronchitis dan berobat ke puskesmas.
4.
Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Bpk. A mengatakan
bahwa orang tua dari Ibu W telah lama
meninggal, namun mereka tidak mengetahui pasti penyebabnya.
C. Pengkajian Lingkungan
1.Karakteristik rumah
Keluarga Bpk. A memiliki rumah
sendiri dengan ukuran
luas 10 x 10 M, di
depan rumah berhadapan dengan rumah tetangga dengan jarak ±3m dipisahkan oleh
jalan setapak, sebelah kiri, kanan, dan belakang rumah berhimpitan dengan
rumah tetangga. Tipe rumah
permanen dengan memiliki
3 buah jendela yang bisa
dibuka, atap dari genteng, belum memiliki langit-langit rumah.
Memiliki ruangan yang
terdiri dari ruang
tamu yang biasa digunakan untuk menonton televisi, 2
ruangan tidur, satu dapur, dan satu
kamar mandi. Pembuangan
air limbah ke septic tank. Air minum
berasal dari PAM. Karakteristik air bersih, tidak
berwarna, dan tidak berbau.
Denah rumah :
|
Keterangan:
A: Kamar D: Kamar Mandi
B: Ruang Tamu E: Dapur
C: R.Makan
2.
Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga
Bpk. A berada pada komunitas suku sunda,
lingkungan, mayoritas tetangga berwiraswasta. Kehidupan dengan tetangga tampak
akrab. Namun Bpk. A mengatakan pernah bertengkar dengan tetangga sebelah kanan
rumahnya tapi bisa diselesaikan dengan damai.
3.
Mobilitas geografis keluarga
Keluarga
Bpk. A mengatakan bahwa
keluarganya dulu tinggal di
Jakarta lalu pindah ke Bogor untuk menempati rumah peninggalan orang tuanya.
4.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Bpk. A tinggal berkumpul
dengan istri dan anaknya. Sehari-hari dapat
bertemu dan hubungan
antar keluarga cukup
aktif dan harmonis,
juga dalam berinteraksi
dengan masyarakat. Bpk. A sering
bermain catur dengan tetangga dekat rumah.
Keluarga Bpk. A sering
bersosialisasi dengan keluarga
lainya dengan berbincang-bincang.
5. Sistem
pendukung keluarga
Rumah keluarga Bpk. A tidak jauh
dari puskesmas. Jarak dari rumah
ke puskesmas ±1 km dan dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum. Keluarga Bpk. A
memiliki kartu berobat (ASKESKIN).
D. Struktur Keluarga
1.
Pola komunikasi keluarga
Komunikasi sehari-hari keluarga Bpk. A menggunakan bahasa Indonesia.
Keluarga akan berunding bila mendapatkan suatu masalah.
2.
Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Bpk. A semua anggota keluarga sangat menghormati Bpk. A
yang selalu mengendalikan jalannya kehidupan dalam keluarga. Apabila ada kesulitan
dalam menyelesaikan masalah dalam keluarga Bpk. A selalu meminta bantuan kepada
kakaknya dan keputusan ada di tangan Bpk. A.
3.
Struktur Peran
·
Suami :
Bpk. A. Berperan sebagai kepala keluarga, sebagai suami dari Ibu W, pencari
nafkah bagi keluarga, pelindung, penyayang, dan yang memberikan teguran atau
sanksi di dalam keluarga apabila ada yang melakukan kesalahan baik itu dari
istri, maupun anak.
·
Istri :
Merawat rumah tangga, memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya dan membantu
mencari nafkah dengan menjadi buruh cuci baju tetangganya.
·
Anak :
Membantu orang tua dan belajar.
4.
Nilai dan norma keluarga
Anak-anak Bpk. A diajarkan sopan santun terhadap orang lain, diikutsertakan
dalam kegiatan keagamaan di lingkungannya, dianjurkan cuci tangan sebelum dan
sesudah makan.
E. Fungsi keluarga
1.
Fungsi afektif
Bpk. A mengatakan selalu mengajarkan anggota keluarganya untuk saling
menyayangi dan menghormati orang yang lebih tua.
2.
Fungsi sosialisasi
Bpk. A mengijinkan A bermain dengan teman-temannya, anggota keluarga
lainnya biasa berkumpul dengan tetangga untuk mengobrol. Sewaktu-waktu anggota
keluarga mengikuti acara pengajian.
3.
Fungsi perawatan kesehatan
a
Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga Bpk. A mengatakan bahwa penyakit ambeien adalah dubur yang
keluar dan bentuknya seperti buah jambu air. Keluarga mengatakan tidak tahu
penyebab dari ambeien. Keluarga juga mengatakan belum pernah mendapatkan
penyuluhan tentang penyakit yang
diderita Bpk. A.
b
Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan.
Keluarga Bpk. A merasa pasrah dengan keadaan penyakit yang diderita Bpk.
A. Bpk. A telah menderita penyakit wasir selama ±31 tahun. Beberapa tahun yang
lalu menurut dokter Bpk. A dianjurkan untuk dioperasi. Bpk. A kemudian meminta
bantuan saudaranya untuk masalah biaya operasi. Setelah uang terkumpul Bpk.A memutuskan
untuk menunda operasi dan uang untuk biaya operasi digunakan untuk merenovasi
atap rumah yang pada saat itu hampir runtuh. Bpk. A mengatakan kepentingan
keluarganya lebih penting dibandingkan kepentingannya sendiri.
Bila ada anggota keluarga yang sakit segera dibawa ke puskesmas atau
dengan membeli obat warung.
c
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan bingung jika penyakit wasir Bpk. A kambuh. Jika
penyakit wasirnya kambuh keluarga menganjurkan Bpk. A untuk tidur telungkup di
kasur. Bpk. A mengatakan jika Bpk. A mengalami sakit dibagian anus maka
keluarga akan membuatkan obat tradisional yaitu campuran antara sagu dengan
gula merah.
d
Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat
Setiap ruangan dalam rumah Bpk. A tampak tidak rapih dan kurang terkena
sinar matahari langsung. Setiap hari jendela rumah jarang dibuka.
e
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan
kesehatan
Bila ada keluarga yang sakit keluarga Bpk. A menggunakan pelayanan di
puskesmas untuk mengobati penyakitnya.
4. Fungsi reproduksi
Keluarga
Bpk. A telah mempunyai 2 orang anak dan Ibu W menggunakan alat kontrasepsi
yaitu dalam bentuk pil.
5. Fungsi ekonomi
Bpk. A merupakan seorang buruh yang mengumpulkan kemasan air mineral
bekas yang kemudian dijual. Ibu W merupakan buruh cuci yang mencucikan baju
tetangganya.
F. ADL
1.
Makan/minum
Bpk. A mengatakan makan 2-3 kali sehari dengan porsi sedang ditambah dengan
jajanan. Bpk. A sering makan ikan asin dan kadang-kadang sayuran. Minum 5-6
gelas sehari.
2.
Personal Hygiene
Bpk. A mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari dan
keramas 2 kali seminggu.
3.
Pola Eliminasi
Bpk. A mengatakan BAB 1-2 kali sehari, terasa keras dan sakit saat BAB.
BAB kadang disertai darah dan cairan berwarna putih.
BAK 4-5 kali sehari lancar.
4.
Pola Istirahat
Bpk. A mengataklan tidur jam 10.00 malam dan bangun jam 05.00 pagi. Bpk.
A mengatakan jarang tidur siang.
G. Stress dan koping keluarga
1.
Stresor jangka panjang
Keluarga khawatir akan keadaan kesehatan Bpk. A. Ibu W takut jika suatu
saat penyakit suaminya mengganas dan sampai di operasi.
2.
Kemampuan keluarga berespon terhadap Masalah
Keluarga Bpk. A biasanya bila mendapatkan masalah keluarga bermusyawarah
dan bila merasa berat keluarga biasanya meminta bantuan kepada kakaknya maupun
RT atau RW setempat.
3.
Strategi koping yang digunakan
Keluarga Bpk. A bila mendapatkan masalah keluarga biasanya menggunakan
pendekatan religius dengan berdo’a, meminta bantuan keluarga atau ketua RT/RW
setempat.
4.
Strategi koping disfungsional
Bila mendapatkan masalah keluarga Bpk. A tidak ada anggota keluarga yang
mempunyai kebiasaan marah-marah, mengamuk dan sebagainya, karena selalu
dibicarakan/dimusyawarahkan dengan baik.
H. Harapan keluarga
Keluarga Bpk. A mengharapkan agar para petugas kesehatan lebih
meningkatkan kinerjanya secara profesional tanpa memandang golongan atau
kekayaan.
I. Pemeriksaan Fisik
No
|
Pemeriksaan
|
Tn. E
|
Ny. W
|
Tn. F
|
01.
|
Keadaan
Umum
TTV:
TD,nadi,respirasi,suhu
Berat
Badan
|
Kesadaran
Compos
Mentis
120/80mmHg,90x/menit,22x/menit,36,50C
65
Kg
|
Kesadaran
Compos
Mentis
110/70mmHg,79x/menit,20x/menit,370C
70
Kg
|
Kesadaran
Compos
Mentis
120/80mmHg,77x/menit,18x/menit,360C
59
Kg
|
02
|
Kepala
|
Bentuk
simetris, tidak beruban,pengelihatan tidak dibantu kaca mata, bentuk hidung
simetris, mulut bentuk simetris tidak ada kelainan,tidak mengalami gangguan
pendengaran
|
Bentuk
simetris, tidak beruban,pengelihatan tidak dibantu kaca mata, bentuk hidung
simetris, mulut bentuk simetris tidak ada kelainan,tidak mengalami gangguan
pendengaran
|
Bentuk
simetris, tidak beruban,pengelihatan tidak dibantu kaca mata, bentuk hidung
simetris, mulut bentuk simetris tidak ada kelainan, telinga tidak mengalami
gangguan pendengaran
|
02
|
Leher
dan Dada
|
Tidak
mengalami KGB,bentuk dada simetris,tidak ada kelainan pada pernafasan
|
Tidak
mengalami KGB,bentuk dada simetris,tidak ada kelainan pada pernafasan
|
Tidak
mengalami KGB,bentuk dada simetris,tidak ada kelainan pada pernafasan
|
03
|
Mata
|
Bentuk
simetris,konjungtiva an anemis,seklera anikterik, dan tidak menggunakan alat
bantu
|
Bentuk
simetris,konjungtiva an anemis,seklera anikterik, dan tidak menggunakan alat
bantu
|
Bentuk
simetris,konjungtiva an anemis,seklera anikterik, dan tidak menggunakan alat
bantu
|
04.
|
Abdomen
|
Bentuk
simetris,palpasi lembut,tidak terdapat masa,BU: 7-8x/menit
|
Bentuk
simetris,palpasi lembut,tidak terdapat masa,BU: 7-9x/menit
|
Bentuk
simetris,palpasi lembut,tidak terdapat masa,BU: 6-8x/menit
|
05
|
Ektremitas
atas dan bawah
|
Bentuk
simetris tidak mengalami gangguan fungsi motorik
ROM
atas: 5/5
ROM
bawah:
5/5
|
Bentuk
simetris tidak mengalami gangguan fungsi motorik
ROM
atas: 5/5
ROM
bawah:
5/5
|
Bentuk
simetris tidak mengalami gangguan fungsi motorik
ROM
atas: 5/5
ROM
bawah:
5/5
|
06
|
Genetalia
dan rectum
|
Eliminasi
: Tampak bersih, anus tampak
kemerahan, hemoroid tidak terkaji karena saat dikaji Bpk. A mengatakan setelah BAB Bpk.
A memasukkan
kembali wasirnya kedalam pantatnya. BAK mengalami gangguan yaitu seringnya
melakukan Menurut penuturan subyektif dari
Bpk. A bentuk
wasirnya seperti buah jambu air dan terasa sakit jika duduk dan beraktivitas. Skala nyeri 9 (0-10).
|
Eliminasi
: BAB dan BAK tidak mengalami gangguan
|
Eliminasi
: BAB dan BAK tidak mengalami gangguan
|
II PRIORITAS MASALAH/SKORING
A. Analisa data
No
|
Data
|
Interpretasi
data
|
Masalah
|
||||||
1.
|
Subjektif :
· Keluarga mengatakan bahwa mereka belum pernah
mendapat penyuluhan mengenai penyakit yang diderita Bpk.A
· Bpk. A mengatakan terasa keras dan sakit saat
BAB
Objektif :
· Tekanan darah : 120/80 mmHg
· Suhu :36,5 oC
· Nadi : 90 x/menit
· RR : 22 x/menit
· Anus tampak kemerahan.
· Skala nyeri 9 (0-10)
|
Kurangnya informasi
Ketidakmampuan keluarga merawat klien dengan
Hemoroid
Nyeri akut
|
Nyeri akut
|
No
|
Data
|
Interpretasi
data
|
Masalah
|
|||
2.
|
Subjektif :
· Keluarga mengatakan bahwa mereka belum pernah
mendapat penyuluhan mengenai penyakit yang diderita anggota Bpk. A
· Keluarga mengatakan belum tahu tentang penyebab dari
wasir
· Kleuarga mengatakan bingung jika penyakit Bpk. A
kambuh
Objektif :
· Keluarga tampak sering bertanya tentang penyakit
yang diderita Bpk. A
· Bpk. A minum 5-6 gelas sehari
· Bpk. A kadang-kadang makan sayur-sayuran
|
Kurangnya informasi
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Risiko terjadi penyakit berulang
|
Risiko terjadi penyakit berulang
|
B. Skoring
1. Nyeri akut
No.
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
|
Sifat masalah: tidak sehat
|
3/3 X 1
|
1
|
Masalah aktual karena perlu tindakan segera
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat
diubah: Sebagian
|
½ X 2
|
1
|
Keluarga memiliki kemauan dan kemampuan untuk
merawat anggota keluarga yang menderita wasir
|
3.
|
Kemungkinan masalah dapat
dicegah: Cukup
|
2/3 X 1
|
0.67
|
Keluarga mempunyai motivasi untuk mencegah masalah
yang diderita oleh Bpk. A
|
4.
|
Menonjolnya masalah:
Masalah berat harus segera ditangani
|
2/2 X 1
|
1
|
Masalah perlu segera ditangani untuk mencegah
komplikasi
|
Jumlah
|
3,67
|
|
2. Risiko terjadi penyakit
berulang
No.
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
|
Sifat masalah: Ancaman
|
2/3 X 1
|
0,67
|
Masalah risiko, namun dapat menjadi aktual jika
tidak ditangani.
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat
diubah : Sebagian
|
½ X 2
|
1
|
Kesulitan dalam BAB dapat diturunkan dengan
pemahaman keluarga akan pentingnya makanan yang mengandung serat yang
terkandung dalam buah-buahan dan sayuran
|
3.
|
Kemungkinan masalah untuk
di cegah : Cukup
|
2/3 X 1
|
0,67
|
Dapat diatasi dengan melibatkan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi kaya serat
|
4.
|
Menonjolnya masalah :
Masalah berat harus segera di tangani
|
2/2 X 1
|
1
|
Masalah berat, harus segera ditangani untuk
mencegah penyakit berulang
|
Jumlah
|
|
|
3,34
|
|
C. Diagnosa Keperawatan
Keluarga yang ditemukan.
a.
Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang menderita wasir.
b.
Risiko terjadi penyakit berulang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
III. RENCANA INTERVENSI
KEPERAWATAN
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria
|
standart
|
Intervensi
|
1.
|
Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang menderita wasir
|
Tujuan Umum : Nyeri hilang
Tujuan khusus : setelah dua kali pertemuan @ 30 menit
diharapkan keluarga dapat:
1. Mengenal masalah kesehatan tentang hemoroid
a. Menyebutkan pengertian hemoroid
b. Menyebutkan penyebab nyeri dari hemoroid
2. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah nyeri pada
hemoroid
3. Melakukan tindakan
keperawatan
5.
Memodifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah
kesehatan
6.
Menggunakan fasilitaskesehatan yang ada untuk mengatasi masalah nyeri pada hemoroid
a.
Menyebutkan manfaat kunjungan ke fasilitas pelayanan
kesehatan
b.
Menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah hemoroid
|
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
|
Hemoroid (Wasir) adalah pembengkakan jaringan yang
mengandung pembuluh darah vena dan terletak di dinding rektum dan anus.
Nyeri disebabkan karena kesulitan buang air besar dan
terlalu sering mengedan sehingga menyebabkan pembengkakan.
Hemoroid dapat menyebabkan terganggunya aktivitas karena
sakit pada bagian anus dan bila tidak ditindak lanjuti dapat kembali kambuh.
Bila nyeri terasa dapat dilakukan tindakan berikut ini :
·
Tempat duduk yang nyaman dan empuk
·
Tempat tidur yang nyaman dan empuk
·
Kehadiran anggota keluarga disaat Bpk. A
mengeluh nyeri
Manfaat kunjungan ke fasilitas
pelayanan kesehatan
1.
Mendapatkan pelayanan kesehatan
2.
Mendapatkan pendidikan keehatan
2-3 fasilitas kesehatan untuk
mengatasi masalah hemoroid
Puskesmas, Dokter Praktik, dan
Rumah Sakit
|
1.
Kaji pengetahuan keluarga tentang masalah hemoroid
2.
Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat
1.
Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab nyeri
2.
Evaluasi penjelasan yang telah diterima.
3.
Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat
1.
Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut
dari penyakit hemoroid
2.
Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang
dihadapi oleh klien
3.
Beri pujian atas ketertiban keluarga dalam diskusi
1. Jelaskan pada keluarga cara
yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri pada hemoroid
2. Beri pujian atas keterlibatan
aktif keluarga.
1.
Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang lingkungan
yang mempengaruhi status kesehatan klien dengan hemoroid
2.
Diskusikan dengan keluarga tentang lingkungan yang
dapat memperbaiki kondisi kesehatan klien dengan hemoroid
1.
Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang manfaat
fasilitas
2.
Diskusikan bersama keluarga tentang manfaat kunjungan
Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kesehatan
yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah TBC paru : Puskesmas, Rumah
Sakit, Dokter Praktek.
|
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria
|
standart
|
Intervensi
|
2.
|
Risiko terjadi penyakit
berulang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan.
|
Tujuan Umum : Tidak terjadi penyakit berulang
Tujuan khusus : setelah dua kali pertemuan @ 30 menit
diharapkan keluarga dapat :
1. Mengenal masalah kesehatan tentang hemoroid
a. Menyebutkan pengertian hemoroid
b. Menyebutkan penyebab hemoroid
c. Menyebutkan tanda dan gejala hemoroid
2. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah hemoroid
a.
Menyebutkan akibat lebih lanjut hemoroid yang
didsrita Bpk. A
b.
Memutuskan untuk mengatasi masalah
3. Melakukan Tindakan Keperawatan
a. Mencegah Hemoroid
b. Mengatasi Hemoroid
4. Modifikasi lingkungan untuk mengatasi hemoroid
5.
Menggunakan fasilitaskesehatan yang ada untuk mengatasi masalah hemoroid
c.
Menyebutkan kembali manfaat kunjungan ke fasilitas
pelayanan kesehatan
d.
Menyebutkan kembali fasilitas kesehatan yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah hemoroid
|
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
|
Hemoroid (Wasir) adalah pembengkakan jaringan yang
mengandung pembuluh darah vena dan terletak di dinding rektum dan anus.
Wasir bisa terjadi karena pengedanan berulang selama buang
air besar, dan sembelit (kesulitan buang air besar) bisa membuat pengedanan
bertambah buruk.
·
Wasir bisa mengeluarkan darah, terutama
setelah buang air besar, sehingga tinja mengandung darah
·
Wasir dapat membengkak dan menjadi nyeri bila
permukaannya terkena gesekan
·
Kadang wasir bisa mengeluarkan lendir dan
menimbulkan perasaan bahwa masih ada isi rektum yang belum dikeluarkan.
·
Gatal pada daerah anus. Rasa gatal bisa
terjadi karena sulit untuk menjaga kebersihan di daerah yang terasa nyeri
ini.
Hemoroid dapat menyebabkan terganggunya aktivitas karena
sakit pada bagian anus dan bila tidak ditindak lanjuti dapat kembali kambuh.
Keputusan keluarga untuk mengatasi masalah hemoroid dapat
melalui:
1.
Memotivasi untuk memeriksakan kesehatannya
kepuskesmas atau dokter maksimal satu bulan sekali
2.
Motivasi untuk tetap mengkonsumsi obat sampai habis
atau anjuran dokter
3.
Menjelaskan tentang pentingnya makanan tinggi serat
untuk melancarkan BAB
·
Menambah konsumsi buah-buahan dan sayuran
untuk melembekkan tinja.
·
Memperbanyak minum air putih ±8-9 gelas/hari
·
Mengurangi mengkonsumsi makanan yang pedas
·
Tidak sering mengedan terlalu kencang saat
buang air besar
·
Wasir yang menonjol keluar mungkin harus
dimasukkan kembali dengan tangan perlahan-lahan atau bisa juga masuk dengan
sendirinya.
·
Pembedahan
·
Meminum obat secara teratur sesuai nasehat
dokter
·
Bila wasir dengan bekuan darah menyebabkan
nyeri, maka bisa diobati dengan cara:
- duduk berendam dalam air hangat
- pengompresan dengan kemiri.
·
Tempat duduk yang nyaman dan empuk
·
Tempat tidur yang nyaman dan empuk
·
Tersedianya air bersih dan wc yang memadai
Manfaat kunjungan ke fasilitas
pelayanan kesehatan
3.
Mendapatkan pelayanan kesehatan
4.
Mendapatkan pendidikan keehatan
2-3 fasilitas kesehatan untuk
mengatasi masalah hemoroid
Puskesmas, Dokter Praktik, dan
Rumah Sakit
|
1.
Kaji pengetahuan keluarga tentang masalah hemoroid
2.
Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat
1.
Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab hemoroid
2.
Evaluasi penjelasan yang telah diterima.
3.
Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat
1.
Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala
hemoroid
2.
Evaluasi penjelasan yang telah diterima.
3.
Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat
4.
Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut
dari penyakit hemoroid
5.
Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang
dihadapi oleh klien
6.
Beri pujian atas ketertiban keluarga dalam diskusi
1.
Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan tentang
tindakan yang perlu diambil dalam mengatasi masalah
2.
Beri pujian bila keluarga sudah memutuskan untuk
mengatasi masalah
1.
Jelaskan pada keluarga cara yang bisa dilakukan untuk
mencegah hemoroid
2.
Anjurkan keluarga untuk selalu memberikan air minum
hangat 8-9 gelas sehari
3.
Beri pujian atas keterlibatan aktif keluarga.
1. Jelaskan pada keluarga cara
yang bisa dilakukan untuk mengatasi hemoroid
2. Beri pujian atas keterlibatan
aktif keluarga.
3.
Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang lingkungan
yang mempengaruhi status kesehatan klien dengan hemoroid
4.
Diskusikan dengan keluarga tentang lingkungan yang
dapat memperbaiki kondisi kesehatan klien dengan hemoroid
1.
Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang manfaat
fasilitas
2.
Diskusikan bersama keluarga tentang manfaat kunjungan
Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kesehatan
yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah TBC paru : Puskesmas, Rumah
Sakit, Dokter Praktek.
|
IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tanggal
|
No.
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
Paraf
|
|
1.
|
1.
Membina hubungan saling percaya
2.
Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pengertian
hemoroid
3. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai
penyebab nyeri hemoroid
4. Mendiskusikan dengan keluarga tentang
akibat lebih lanjut hemoroid yang diderita Bpk. A
5.
Mendiskusikan dengan keluarga tentang masalah yang
dihadapi oleh klien
6.
Beri pujian atas ketertiban keluarga dalam diskusi
7.
Menjelaskan pada keluarga cara yang bisa dilakukan
untuk mengatasi nyeri pada hemoroid
8.
Memberi pujian atas keterlibatan aktif keluarga.
9.
Mengkaji ulang pengetahuan keluarga tentang lingkungan
yang mempengaruhi status kesehatan klien dengan hemoroid
10. Mendiskusikan
dengan keluarga tentang lingkungan yang dapat memperbaiki kondisi kesehatan
klien dengan hemoroid
11. Mengkaji
ulang pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas
12. Mendiskusikan
bersama keluarga tentang manfaat kunjungan
13. Mendiskusikan
dengan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah TBC paru : Puskesmas, Rumah Sakit, Dokter Praktik.
|
S:
O:
·
Keluarga tampak memperhatikan penjelasan
petugas
·
Keluarga mencoba menjelaskan kembali yang
dijelaskan perawat.
A :
P :
·
Diskusikan
dengan keluarga tentang akibat lebih lanjut hemoroid yang diderita Bpk. A
S:
O:
·
Keluarga tampak memperhatikan penjelasan
petugas
·
Keluarga mencoba menjelaskan kembali yang
dijelaskan perawat.
A :
S:
·
Keluarga mengatakan manfaat kunjungan ke
fasilitas pelayanan kesehatan adalah mendapatkan pelayanan kesehatan dan mendapatkan
pendidikan keehatan
O:
·
Keluarga tampak memperhatikan penjelasan
petugas
·
Keluarga mencoba menjelaskan kembali yang
dijelaskan perawat.
A :
Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan hemoroid,
memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan
P :
|
|
|
2.
|
1.
Menjelaskan pada keluarga cara yang bisa dilakukan
untuk mencegah hemoroid
2.
Menganjurkan keluarga untuk selalu memberikan air
minum hangat 8-9 gelas sehari
3.
Menjelaskan pada keluarga cara yang bisa dilakukan
untuk mengatasi hemoroid
4.
Memberi pujian atas keterlibatan aktif keluarga.
|
S:
·
Keluarga mengatakan untuk mencegah wasir
dengan cara menambah konsumsi buah-buahan dan sayuran, memperbanyak minum air
putih ±8-9 gelas/hari, tidak sering
mengedan terlalu kencang saat buang air besar
·
Keluarga mengatakan cara mengatasi wasir
adalah melalui operasi, wasir yang menonjol keluar mungkin harus dimasukkan
kembali dengan tangan perlahan-lahan atau bisa juga masuk dengan sendirinya,
duduk berendam dalam air hangat
O:
·
Keluarga tampak memperhatikan penjelasan
petugas
·
Keluarga mencoba menjelaskan kembali yang
dijelaskan perawat.
A :
Keluarga mampu mengenal, merawat anggota keluarga dengan
hemoroid, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan
P :
|
|
No comments :
Post a Comment