BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A.
Tinjauan
Kasus
1.
Pengkajian
a. Biodata
Nama :
Ny. E
Umur :
49 tahun
Jenis kelamin :
Perempuan
Agama :
Islam
Pendidikan :
SMP
Pekerjaan :
Ibu rumah tangga
Alamat :
Jl. Ibu Ganirah Cibeber
DX Medis :
Iscemic Anterior Septal
No. Reg. :
040719-0720
Tanggal masuk :
19 Juli 2004
Tanggal dikaji :
20 Juli 2004
Penanggung Jawab
Nama :
Tn. N
Umur :
59 tahun
Agama :
Islam
Pekerjaan :
HI Sipil Kesdam
Hub. Dengan klien :
Suami klien
b.
Riwayat Kesehatan
1)
Riwayat Kesehatan Sekarang
a)
Alasan Masuk Rumah Sakit
Tiga hari sebelum masuk rumah sakit, klien mengeluh nyeri dada sebelah
kiri yang bertambah bila beraktivitas dan berkurang bila istirahat, nyeri
dirasakan seperti ditusuk-tusuk jarum dan menyebar ke bahu, keluhan disertai
pusing, sesak nafas sehingga mengganggu aktivitas klien, kemudian klien berobat
ke Poliklinik Jantung Rumah Sakit Dustira dan dokter menganjurkan untuk dirawat
di Ruang Perawatan VIII Rumah Sakit Dustira Cimahi.
b)
Keluhan Utama Saat Dikaji
Klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri yang bertambah saat beraktiftas
dan berkurang saat beristirahat, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk jarum di
daerah dada kiri dan menyebar ke bahu. Keluhan disertai pusing, lemas dan anoreksia,
skala nyeri 3 (1-5), nyeri dirasakan 15 menit sekali kemudian 10 menit sekali, terutama
malam hari sehingga mengganggu istirahat tidur klien.
2)
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien sudah 3 tahun mempunyai penyakit seperti sekarang ini dan pernah
dirawat + 5 kali dengan penyakit Iscemic Anterior Septal pada bulan
Januari 2003 di Ruang Perawatan VIII Rumah Sakit Dustira Cimahi dengan terapi :
·
ISDN 3
x 5 mg tablet
·
Farmasal 1
x 1 tablet
·
DZP 3
x 1 tablet
·
Tradyl 2
x 1 tablet
3)
Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga klien ada yang mempunyai penyakit jantung
yaitu bapaknya dan tidak ada yang mempunyai penyakit menular.
c.
Struktur Keluarga
Gambar
3.1.
Genogram Keluarga Ny. E
Keterangan :
:
Laki-laki
:
Perempuan
:
Klien
: Meninggal
:
Hubungan perkawinan
:
Keturunan
:
Tinggal serumah
Klien merupakan anak ketiga dari
tujuh bersaudara. Kedua orang tua klien sudah meninggal dunia. Klien sudah
menikah dan mempunyai dua orang anak yaitu satu laki-laki dan satu perempuan.
Klien tinggal bersama suami dan satu orang anaknya yang paling bungsu.
d. Data
Biologis
Tabel
3.1.
Data
Biologis Ny. E
NO
|
DATA
|
SEBELUM SAKIT
|
SAAT DIKAJI
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
1
|
Pola Nutrisi
a.
Makan
Ø
Frekuensi
Ø
Jenis
Ø
Porsi
Ø
Pantangan
Ø
Keluhan
b.
Minum
Ø
Frekuensi
Ø
Jenis
|
3
x/hari
Nasi,
sayur, lauk pauk
Habis
1 porsi
Makanan
berkolesterol
Tidak
ada
6-7
gelas/hari
Air
putih
|
3
x/hari
Bubur,
sayur, lauk pauk
Habis
3 sendok
Makanan
berkolesterol
Tidak
nafsu makan
4-5
gelas/hari
Air
putih
|
2
|
Pola Eliminasi
a.
BAB
Ø
Frekwensi
Ø
Konsistensi
Ø
Warna
Ø
Bau
b.
BAK
Ø
Frekwensi
Ø
Warna
Ø
Bau
|
2x/hari
Lembek
Kuning
tengguli
Khas
+
5-6 x/hari
Kuning
jernih
Khas
|
Belum
pernah
-
-
-
+
4-5 x/hari
Kuning
jernih
Khas
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
3
|
Pola Istirahat
dan Tidur
Ø
Tidur malam
Ø
Tidur siang
Ø
Keluhan
|
+
7-8 jam/hari
+
1 jam
Tidak
ada
|
+
4-5 jam/hari
+
1 jam
Tidak
bisa tidur
(nyeri
dada)
|
4
|
Personal
hygiene
Ø
Mandi
Ø
Gososk gigi
Ø
Keramas
Ø
Potong kuku
|
2-3
x/hari
2-3
x/hari
2
x/minggu
1x/minggu
|
Belum
pernah
Belum
pernah
Belum
Pernah
Belum
pernah
|
5
|
Aktifitas
|
Klien
dapat melaksanakan aktifitas di rumah secara mandiri
|
Klien
bedrest dan semua aktifitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat
|
e. Pemeriksaan
Fisik
1) Keadaan
umum : Sakit sedang (skala 3)
Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)
Tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg
R :
22 x/menit
N :
72 x/menit
S :
36OC
Antopometri : BB : 43 à BB ideal + 45
kg
TB :
155 cm
2) Sistem Panca
Indra
a) Sistem Penglihatan
Bentuk mata simetris kanan dan kiri, kondisi mata bersih, sklera
anikterik, pupil isokor, konjungtiva anemis, reflek pupil terhadap cahaya (+),
klien memakai kaca mata OD/OS (+¼) klien dapat membuka kelopak mata tanpa
hambatan, klien dapat menggerakkan bola mata tanpa hambatan, tidak terdapat
nyeri tekan pada bola mata, tampak lingkaran hitam di bawah palpebra kanan dan
kiri.
b) Sistem Pendengaran
Bentuk telinga simetris kanan dan kiri, posisi pinna sejajar dengan sudut
mata, tidak terdapat serumen, test rinne (+), test weber (+), dapat mendengar
detik jam tangan pada jarak 10 cm.
c) Penciuman
Hidung tidak ada septum deviasi, tidak ada massa atau polip, warna mukosa
hidung merah muda, tidak terdapat sekret, tidak ada nyeri tekan pada sinus
frontalis, sinus maxilaris, sinus etmoidalis dan spenoidalis, fungsi penciuman
baik dapat membedakan bau kayu putih dan bau kopi.
d) Pengecapan
Klien dapat membedakan rasa manis dan asin, lidah tampak bersih, warna
merah muda, lidah tidak ada beslah
e) Perabaan
Klien mampu membedakan terhadap rangsangan panas dan dingin, kasar dan
halus
3) Sistem Pernafasan
Hidung tidak terdapat septum deviasi, mukosa hidung lembab, septum nasal
tidak deviasi, tidak nampak pernafasan cuping hidung, tidak terdapat nyeri
tekan pada sinus frontalis dan maxilaris, tidak terdapat retraksi dinding dada,
bunyi resonan pada area paru-paru, tubular pada trachea, brocho vesikuler pada
percabangan bronchus dan vesikuler pada area paru-paru, frekuensi 22 x/menit.
4)
Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva anemis, terdapat sianosis pada kulit (integumen), tidak terdapat
oedema, tidak terdapat peningkatan JVP dan arteri karotis, tidak terdapat
pembesaran jantung, tidak terdapat retraksi dinding dada, bunyi jantung murni
reguler S1 dan S2 pada katup mitral terdengar mur-mur,
hate rate 72 x/menit, tekanan darah 110/80 mmHg. Keluhan : nyeri dada kiri
menyebar ke bahu disertai pusing dan lemas, skala nyeri 3 (1-5), hasil
laboratorium glukosa puasa 136, Kolesterol : 178, hemoglobin 11,0gr% dengan
therapi infus D5% 10 gtt/menit, nitromack 2,5 mg 2x1, farmasal 2 x 1, diazepam
3x2 mg (IV), diet 1500 kal (makanan lunak)
5)
Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, lembab, tidak ada stomatitis, jumlah gigi lengkap
32 buah, terdapat caries pada gigi, gusi warna merah muda, tidak bengkak, ovula
di tengah, tonsil tidak meradang, reflek menelan baik, bentuk abdomen datar dan
lembut, tidak teraba ada pembesaran pada hepar dan lien, tidak terdapat nyeri
tekan pada hepar, bising usus 8 x/menit.
6) Sistem Perkemihan
Simpisis pubis tidak tegang, tidak ada keluhan pada saat BAK
7)
Sistem persyarafan
a) Sistem
Syaraf Kranial
N I (Olfaktorius) : Klien dapat
membedakan bau kayu putih dan bau kopi
N II (Oftikus) : Klien mampu membaca papan nama perwat pada
jarak 30 cm harus dengan bantuan kaca mata + 1/4
N III (Okulomotorius) : Klien dapat membuka mata
berespon terhadap cahaya.
N IV (Troklearis) : Klien dapat mengikuti
arah jari pemeriksa ke bawah dan ke atas
N V (Trigeminal) : Klien dapat
membuka mulut
N VI (Abdusen) : Klien dapat menggerakan bola mata ke arah
pinggir
N VII (Facial) : Klien mampu tersenyum dan membuka mulut
N VIII (Akustik) : Klien dapat
mendengar dengan baik
N IX (Glosofaringeal) : Klien dapat menelan dengan
baik
N X (Vagus) : Klien dapat bernafas dengan normal, thorax
simetris, abdomen datar lembut
N XI (Spinal accesoris) : Klien
dapat menolehkan leher ke kanan dan ke kiri
N XII (Hipoglosus) : Klien
mampu menggerakkan lidah ke semua arah
b) Sistem
Motorik
Posisi
tubuh tegap, tidak terdapat gerakan involunter seperti tremor, tonus otot 4
(1-5) mampu menahan tahanan pemeriksa dan mampu menggerakkan ke semua arah
tanpa hambatan.
c) Sistem
Sensorik
Klien
mampu berespon terhadap rangsangan, mampu mengidentifikasi benda, angka, gambar
dan sentuhan.
d) Sistem
Cerebral
Klien
tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi yaitu menggunakan bahasa verbal
e)
Reflek-Reflek
Reflek Trisep :
+/+
Reflek Bisep :
+/+
Reflek Bronco Radialis :
+/+
Reflek Patella : +/+
Reflek Achiles : +/+
Reflek Babinssky :
-/-
Reflek Pupil : +/+
8)
Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran tyroid, kelenjar getah bening, tidak ada gangren,
tidak ada kelainan bentuk tubuh.
9)
Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, tekstur kulit lembut, tidak ada lesi, turgor
kulit baik dapat kembali dalam 1 detik.
10) Sistem
Muskuloskeletal
a)
Extremitas atas
Bentuk tangan simetris kanan dan kiri, klien dapat melakukan fleksi ekstensi,
abduksi, adduksi, rotasi, supinasi dan pronasi. Kekuatan otot pada ekstremitas
atas kanan 4 |
4 dan tangan kiri terpasang infus D5% (plabottle ke 2)
b)
Extremitas bawah
Bentuk kaki simetris, klien dapat melakukan fleksi. ekstensi, abduksi,
adduksi, rotasi, kekuatan otot pada ekstremitas bawah
4
| 4
f. Data Sosial
1) Pendidikan
: Klien mengatakan pendidikan terakhirnya adalah SMP
2) Hubungan
Sosial : Klien
dapat bersosialisasi dengan lingkungan keluarga, tetangganya, dokter, perawat
dan klien lain
3) Gaya
Hidup : Penampilan klien sederhana, terlihat dari cara berpakaian dan
berbicara
4) Pola
Interaksi : Klien dapat berinteraksi dengan dokter, perawat dan klien lain
g. Data
Psikologis
1)
Status emosi
Pada saat dikaji, klien tampak tenang
2)
Gaya komunikasi
Pada saat dikaji menggunakan bahasa verbal yaitu bahasa Sunda dan
Indonesia, pembicaraan klien terarah dan dapat menjawab dengan tepat
3)
Konsep diri
a)
Body image
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya
b)
Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang ke rumahnya
c)
Identitas diri
Klien adalah anak ke-3 dari tujuh bersaudara, klien telah menikah dan
mempunyai seorang suami dan 2 orang anak
d)
Harga diri
Klien mengatakan dengan kondisinya sekarang tidak mempengaruhi harga
dirinya
e)
Peran diri
Klien mengatakan sejak dirawat tidak bisa menjalankan perannya sebagai
ibu rumah tangga sebagaimana mestinya
4) Koping
Mekanisme
Dalam menghadapi masalahnya klien selalu berdo’a dan memecahkan masalah
tersebut dengan bermusyawarah dengan keluarga.
h. Data
Spiritual
Klien beragama Islam, klien selalu berusaha untuk mengerjakan ibadahnya
dan sejak dirawat klien hanya berdo’a untuk kesembuhannya
i. Therapy
·
O2 1-2
l/menit
·
Infus D5% 10 gtt/menit
·
Nitromach 2,5 mg 2x1/1
– 0 – 1
·
Farmasal 2x1/
1 – 0 – 1
·
Diazepam 3x2 mg (IV)/1
– 1 – 1
·
Diet 1500
kal (makanan lunak)
j.
Data Penunjang
·
Hasil Thorax photo : COR dan pulmonal tidak ada kelainan
·
Hasil EKG :
Dalam batas normal
·
Pemeriksaan laboratorium :
Tabel 3.2
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Ny. E
Tanggal 20 Juli 2004
NO
|
PEMERIKSAAN
|
HASIL
|
SATUAN
|
NORMAL
|
INTER
PRETASI
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Kimia Darah
Glukosa puasa
Glukosa 2 jam
pp
SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin
Asam urat
Kolestrol
|
136
142
35
36
41
0,6
3,6
178
|
mg/dl
mg/dl
u/l
u/l
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
|
75-115
140
37
42
10-50
0,5-1,1
3,7-7
220
|
Meningkat
Meningkat
Normal
Normal
Nomal
Normal
Normal
Normal
|
NO
|
HEMATOLOGI
|
HASIL
|
SATUAN
|
NORMAL
|
INTER
PRETASI
|
1
|
Hemoglobin
|
11
|
Gr%
|
P : 12,6 – 18,0
L : 12,0 – 16,0
|
Menurun
|
NO
|
URINALISA
|
WARNA
|
NORMAL
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Warna
Protein
Reduksi
Bilirubin
Leukosit
Eritosit
Epitel
|
Kuning jernih
-
-
-
0-2
1-4
2-3
|
Negatif
Negatif
Negatif
|
ANALISA DATA
Tabel 3.3.
Analisa Data
Nama : Ny.E
Umur : 49 tahun
No. Reg. : 040719.0720
NO
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
1
|
DS :
Ø
Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri dan
menyebar kebahu
Ø
Klien mengatakan pusing
DO :
Ø
Wajah klien tampak kesakitan dengan tangan
sering memegang dada sebelah kiri
Ø
Skala nyeri 3 (1-5)
Ø
Terdengar suara mur-mur pada katup mitral
Ø
Hemoglobin 11,09gr%
Ø
TD : 110/80mmHg
R : 22x/menit
N : 72x/menit
|
Penyempitan
pembuluh darah
¤
penurunan suplai
darah ke miokardium
¤
Perfusi jaringan
tidak adekuat
¤
Jaringan ischemik
¤
Pemecahan lemak
¤
Reaksi anaerob
(penimbunan asam laktat)
¤
Respon saraf
simpatis
¤
Gangguan rasa
nyaman nyeri
|
Gangguan rasa nyaman nyeri
|
2
|
DS :
Ø
Klien mengatakan jika nyeri klien tidak bisa
tidur.
Ø
Klien mengatakan pusing
DO :
Ø
Klien tampak lemah
Ø
Klien tidur malam + 4 jam dan siang +
1 jam
Ø
Klien sering terbangun jam 03.00 WIB.
|
Saraf otonom
mengaktifasi norepineprin
¤
Saraf simpatis
terangsang
¤
Untuk mengaktifasi
RAS (reticulo activiting system) mengaktifkan kerja organ tubuh
¤
Rapid eye movemen
(REM) menurun
¤
Pasien terjaga
|
Gangguan kebutuhan istirahat tidur
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
|
Ø
Konjungtiva anemis
Ø
Emosi labil dan tidak merespon dengan baik
dalam berinteraksi dengan perawat
Ø
Terdapat lingkaran hitam di bawah palpebra
kiri dan kanan.
Ø
Hemoglobin 11 gr%
|
|
|
3
|
DS :
Ø
Klien mengatakan nafsu makan berkurang
DO :
Ø
Klien makan 3 sendok (2 hari perawatan)
Ø
BB : 43 kg
TB : 155 cm
Ø
Terpasang infus D5%, 10 gtt/menit (Plabbot
ke-2)
Ø
HB 11,0 gr%
Ø
Diet : 1500 kal (makanan lunak rendah karbohidrat
dan rendah kolesterol.
Ø
Glukosa puasa 136 mg/dl
Ø
Glukosa 2 jam PP 142 mg/dl.
|
Anoreksia
¤
Asupan makanan
berkurang
¤
Gangguan kebutuhan
nutrisi
|
Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
|
4
|
DS :
Ø
Klien mengatakan badan terasa lemas
DO :
Ø
Klien tirah baring (bedrest Partial)
Ø
Aktifitas klien terbatas (kekamar mandi).
Ø
Terpasang infus D5% pada tangan kiri
Ø
Hemoglobin 11,0 gr%
Ø
Kekuatan otot 4 4
4 4
|
Kontraksi jantung
menurun à
Cardiac output menurun
¤
Suplai darah ke jaringan
menurun
¤
Proses metabolisme
tidak adekuat
¤
Kekuatan otot
menurun
¤
Gangguan pemenuhan
kebutuhan aktifitas (ADL)
|
Gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas (ADL)
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
5
|
DS :
Ø
Klien mengatakan belum pernah mandi dan
keramas selama di rumah sakit
Ø
Klien mengatakan lemas
DO :
Ø
Rambut klien tampak lengket, berminyak dan
kotor (1 minggu belum keramas).
Ø
Kuku ditangan dan kaki kotor dan panjang.
Ø
HB : 11,0 g%
Ø
Klien bedrest partial
Ø
Kekuatan otot 4 4
4 4
|
Kontraksi jantung
menurun mengakibatkan cardiac output menurun
¤
Suplai darah ke
jaringan menurun
¤
Proses metabolisme
tidak adekuat
¤
Kekuatan otot
menurun
¤
Defisit pertawatan
diri
|
Defisit perawatan diri
|
2. Diagnosa
Keperawatan
Tabel
3.4.
Daftar
Diagnosa Keperawatann
Nama : Ny.E
Umur : 49 tahun
No. Reg. : 040719-0720
NO
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
TANGGAL DITEMUKAN
|
TANGGAL TERATASI
|
TT/NAMA PERAWAT
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
1
|
Gangguan rasa
nyaman nyeri berhubungan dengan penurunan aliran darah ke miokardium
|
20
Juli 2004
|
Teratasi
sebagian s.d. tanggal 24-07-2004
|
Iman
R.
|
2
|
Gangguan kebutuhan
istirahat tidur sehubungan dengan nyeri dada
|
20
Juli 2004
|
21
Juli 2004
|
Iman
R.
|
3
|
Gangguan kebutuhan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan anoreksia
|
20
Juli 2004
|
Teratasi
sebagian s.d. tanggal 24-07-2004
|
Iman
R.
|
4
|
Defisit perawatan diri sehubungan
dengan keterbatasan aktifitas.
|
20
Juli 2004
|
21
Juli 2004
|
Iman
R.
|
5
|
Gangguan pemenuhan kebutuhan
aktifitas (ADL) sehubungan dengan kelemahan muskuloskeletal
|
20
Juli 2004
|
Teratasi
sebagian s.d. tanggal 24-07-2004
|
Iman
R.
|
3. Rencana Tindakan Keperawatan
Tabel 3.5.
Rencana Tindakan Keperawatann
Nama : Ny.E
Umur : 49 tahun
No. Reg. : 040719-0720
NO
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
PERENCANAAN
|
TT/NAMA PERAWAT
|
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
||||
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
1
|
Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan penurunan aliran darah kemiokardium
DS :
-
Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri menyebar ke
bahu
DO :
-
Skala nyeri 3 (1-5)
-
Terdengar mur-mur pada katup mitral
-
Klien tampak kesakitan pada saat nyeri dada dengan
tangan sering memegang dada sebelah kiri.
-
TD : 110/80
mmHg
N : 72 x/menit
R : 22 x/menit
S : 36OC
Hb : 11,0 gr%
|
Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan kriteria :
1. Jangka Pendek
1 x 24 jam
nyeri berkurang dari skala 3 menjadi 2
2. Jangka
Panjang
5 x 24 jam
nyeri hilang dan ekspresi wajah klien rileks
-
TD : 120/80
mmHg
-
N : 80
x/menit
-
R : 20
x/menit
-
Tidak terdengar mur-mur pada katup mitral
-
Hb :
12,5-18,0 gr%
|
1.
Observasi rasa nyeri yang dirasakan klien
2.
Anjurkan klien atau keluarga memberitahu perawat bila
terjadi nyeri dada
3.
Bantu klien untuk tidur posisi semi fowler
4.
Monitor fungsi jantung (EKG) apabila terjadi gangguan
nyeri dada.
5.
Observasi tanda-tanda vital setiap 8 jam sekali
6.
Kolaborasi untuk pemberian obat analgetik
|
1.
Skala nyeri dapat menentukan intervensi yang
diberikan
2.
Mengetahui frekuensi skala dan kualitas nyeri yang
dirasakan klien
3.
Posisi semi fowler dapat memaksimalkan pergerakan complains
dan recoil paru sehingga meningkatkan suplai O2
4.
Mengetahui perkembangan kondisi jantung klien
5.
Mengetahui perkembangan penyakit klien
6.
Obat analgetik dapat mengurangi rasa nyeri
|
Iman R.
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
2
|
Gangguan kebutuhan istirahat
tidur sehubungan dengan nyeri dada sebelah
kiri ditandai dengan :
DS :
-
Klien mengatakan jika nyeri dada timbul, klien tidak
bisa tidur
-
Klien mengatakan pusing
DO :
-
Klien tampak lemah
-
Klien tidur malam + 4 jam dan siang + 1
jam
-
Klien sering terbangun
-
Konjungtiva anemis
-
Terdapat lingkaran hitam di bawah palpebra kiri dan
kanan
-
Hb : 11,0
gr%
-
Emosi labil dan tidak merespon dengan baik dalam
berinteraksi dengan perawat.
|
Gangguan pola istirahat tidur
teratasi setelah diberikan tindakan keperawatan dengan kriteria :
1. Jangka Pendek
1 x 24 jam
klien mampu beristirahat, malam + 5 jam dan siang + 1,5 jam
2. Jangka Pendek
5 x 24 jam
pola istirahat tidur klien kembali normal 8 jam/hari
-
Malam + 8 jam/hari
-
Siang + 1-2 jam/hari
-
Klien tidur nyenyak
-
Konjungtiva ananemis
-
Tidak terdapat lingkaran hitam di bawah palpebra kiri
dan kanan
-
Hb : 12,5-18,0
gr%
-
Emosi stabil
|
1.
Observasi sejauh mana gangguan tidur klien
2.
Anjurkan klien istirahat disaat tidak terjadi nyeri
3.
Latih klien teknik relaksasi dan distraksi (seperti
membaca buku)
4.
Bantu klien mengatur posisi senyaman mungkin (semi
fowler)
5.
Mengatur pengunjung dan penunggu pasien secara
bergantian (Pengunjung 2 orang dan penunggu 1 orang).
|
1.
Gangguan tidur pada klien untuk menentukan intervensi
yang akan dilaksanakan
2.
Memenuhi kebutuhan tidur yang kurang
3.
Meengistirahatkan otot sehingga dapat mengurangi stress
psikis
4.
Merelaksasikan rongga thorax untuk melakukan
complains dan recoil secara maksimun sehingga suplai O2 maksimum.
5.
Dengan membatasi penunggu dan pengunjung dapat
memberi ketenangan dan klien dapat beristirahat
|
Iman R.
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
3
|
Gangguan kebutuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan sehubungan dengan anoreksia ditandai dengan :
DS :
-
Klien mengatakan nafsu makan berkurang
DO :
-
Klien makan 3 sendok
-
BB : 43 kg
TB : 155 cm
-
Terpasang infus D5% 10 gtt/menit.
-
Hb : 11,0 gr%
-
Glukosa puasa : 136 mg/dl
-
Glukosa 2 jam PP : 142 mg/dl
|
Gangguan nutrisi teratasi
setelah diberikan tindakan keperawatan dengan kriteria :
1. Jangka Pendek
1 x 24 jam
nafsu makan klien bertambah
2. Jangka Panjang
5 x 24 jam
-
Klien makan habis 1 porsi dan berat badan klien
bertambah (normal) sesuai dengan berat badan ideal
-
Infus D5% tidak terpasang
-
Hb : 12,5-18,0
gr%
|
1.
Observasi sejauh mana klien anoreksia
2.
Berikan penyuluhan tentang pentingnya nutrisi bagi
tubuh klien diet jantung
3.
Berikan makanan sedikit-sedikit dalam frekuensi sering
dan dalam keadaan hangat pada waktu pagi, siang dan sore
4.
Berikan diet makanan lunak sesuai instruksi dokter
(rendah karbohidrat dan rendah kolesterol)
5.
Timbang berat badan klien secara teratur setiap 1
minggu pada jam yang sama.
6.
Lakukan pemeriksaan gula darah 3 hari sekali apabila
ada keluhan.
|
1.
Dengan mengkaji sejauh mana anoreksianya dapat
menentukan intervensi selanjutnya
2.
Untuk menambah pengetahuan klien tentang pentingnya
nutrisi dan diet jantung.
3.
Makan sedikit-sedikit dalam frekwensi sering serta dalam
keadaan hangat dapat mengurangi anoreksia
4.
Makanan lunak dapat mengurangi daya kerja miokardium,
kadar gula seimbang dan kolesterol seimbang.
5.
Untuk mengetahui peningkatan berat badan secara
periodik.
6.
Untuk menjaga kadar gula darah menjadi seimbang dan
kolesterol seimbang.
|
Iman R.
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
4
|
Defisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan
aktifitas ditandai dengan :
|
Defisit perawatan diri teratasi
setelah diberikan tindakan keperawatan dengan kriteria :
|
1.
Bantu perawatan rambut klien dengan keramas
|
1.
Dengan keramas dapat membantu kebersihan rambut dan
memperlancar sirkulasi darah
|
Iman R.
|
|
DS :
-
Klien mengatakan badan terasa lemas
-
Klien mengatakan selama dirawat belum pernah keramas
(cuci rambut, potong kuku)
DO :
-
Klien tirah baring
-
Aktifitas klien terbatas
-
Terpasang infus D5% pada tangan kiri
-
Hb : 11,0 gr%
-
Rambut klien terlihat berminyak, lengket dan kotor
-
Kuku tangan dan kaki terlihat kotor dan agak panjang
|
1.
Jangka Pendek
1 x 24 jam
-
Rambut klien bersih, kuku pendek
-
Klien nampak segar dan nyaman
2.
Jangka Panjang
5 x 24 jam
-
Klien dapat memenuhi kebutuhan personal hygiene
sendiri
-
Klien tampak segar
-
Rambut dan kuku tampak bersih
-
Infus tidak terpasang
-
Hb : 12,5-18,0
gr%
|
2.
Bantu klien dengan cara memotong kuku.
3.
Libatkan keluarga atau motivasi klien agar melakukan
perawatan diri
|
2.
Kuku yang kotor dapat menjadi media berkembangnya
kuman penyakit.
3.
Keluarga dapat memahami pentingnya kebersihan untuk
peningkatan daya tahan tubuh klien
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
5
|
Gangguan pemenuhan kebutuhan
aktifitas (ADL) berhubungan dengan kelemahan muskuloskeletal ditandai
dengan DS :
-
Klien mengeluh badan terasa lemas
Do :
-
Klien tirah baring
-
Aktifitas klien terbatas
-
Terpasang infus D5% pada tangan kiri
-
Hb : 11,0 gr%
|
Gangguan
pemenuhan kebutuhan aktifitas teratasi setelah diberikan tindakan keperawatan
dengan kriteria :
1.
Jangka Pendek
1 x 24 jam
klien mampu beraktifitas ringan.
2. Jangka Panjang
5 x 24 jam
-
Klien dapat melakukan aktifitas mandiri
-
Klien tidak tirah baring lagi
-
Tidak terpasang infus.
-
Hb : 12,5-18,0 gr%
|
1.
Dekatkan alat-alat kebutuhan klien
2.
Anjurkan kepada klien untuk segera istirahat apabila
ada keluhan.
3.
Libatkan keluarga dalam membantu aktifitas klien
4.
ROM : gerak aktif dimulai dengan 10-30 menit
-
Sebelumnya diukur tekanan darah dan nadi sebelum
latihan dan sesudah latihan
-
Flexi, ekstensi pada kedua ekstremitas atas dan bawah
|
1. Memudahkan
klien untuk menjangkau alat-alat kebutuhannya
2. Mencegah
penggunaan O2 yang berlebihan
3. Membantu
mengurangi aktifitas klien
4. Dengan
latihan gerak aktif dapat melatih otot untuk beraktivitas secara bertahap dan
secara mandiri.
|
Iman R.
|
4. Implementasi dan Evaluasi
Tabel
3.6.
Impelentasi
dan Evaluasi
Nama : Ny.E
Umur : 49 tahun
No. Reg. : 040719-0720
NO
|
TGL
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
PARAF
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
1
|
20-07-‘04
10.00
13.00
|
1.
Mengatur posisi tidur klien semi fowler.
2.
Memberikan O2 sebanyak 1 - 2 liter
3.
Melaksanakan pemeriksaan fisik dan mengobservasi
tanda-tanda vital.
4.
Melaksanakan perekaman jantung (EKG)
|
1.
Klien tampak tenang dan nyaman.
2.
Klien tampak tenang.
3.
- TD : 110/80
mgHg
R : 22 x/menit
S :
360 C
N : 72 x/menit
- Hasil EKG dalam
batas normal
|
Iman R.
|
2
|
15.00
|
1.
Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
(merapikan tempat tidur).
2.
Mengatur pengunjung dan penunggu pasien secara
bergantian.
-
Pengunjung : 2 orang
-
Penunggu pasien : 1 orang
|
1.
Klien tampak tenang dan nyaman.
2.
Pengunjung pasien berkurang, klien dapat
beristirahat.
|
Iman R.
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
3
|
21-07-’04
07.30
11.00
12.00
|
1.
Mengobservasi tanda-tanda vital.
2.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi dan
diet makanan.
3.
Menyajikan makan bagi klien dan memantaunya. Jenis makanan lunak : bubur, sayur asam,
daging cincang, tempe rebus.
|
1.
TD : 100/70 mmHg
R : 22 x/menit
S : 360 C
N : 80 x/menit
2.
Klien mengerti ditandai dengan klien dapat menjawab
pertanyaan perawat dan dapat mengulangi lagi apa yang dijelaskan perawat
tentang :
-
Pengertian nutrisi
-
Fungsi utama nutrisi
-
Pengertian diet dan tujuan serta syarat-syarat diet,
serta makanan pantangan penyakit jantung.
3.
Klien makan 4 sendok.
|
Iman R.
|
(1)
|
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
4
|
21-07-‘04
10.00
|
1.
Membantu klien memenuhi kebutuhan kebersihan diri.
-
cuci rambut (keramas)
-
memotong kuku
|
1.
- Kien tampak segar
- Klien tampak bersih
- Rambut tampak bersih
- Kuku tampak pendek dan bersih
|
Iman R.
|
5
|
13.00
|
1.
Mengobservasi tanda-tanda vital
|
1.
TD : 100/70 mmHg
R : 20 x/menit
S : 360
C
N : 80 x/menit
|
Iman R. |
5. Catatan Perkembangan
Tabel 3.7.
Catatan Perkembangan
Nama : Ny.E
Umur : 49 tahun
No. Reg. : 040719-0720
NO
|
TANGGAL
|
EVALUASI
|
PARAF
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
1
|
21-07-2004
|
S : Klien mengatakan nyeri masih ada skala 2
(1-5)
O : - Klien tampak
tenang
TD : 100/70 mmHg
R : 20 x/menit
S : 360 C
N : 80 x/menit
- Therapi :
Nitromach 2,5 mg (tab) 2x1 / 1-0-1
Farmasal (tab) 2x1 / 1-0-1
Infus D 5 % 10 gtt/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
I : - Berikan
latihan relaksasi (nafas dalam) selama 3 menit
- Anjurkan
kepada klien dan keluarga untuk memberi tahu perawat tentang nyeri
selanjutnya
- Observasi
tanda-tanda vital
E : Klien tampak
tenang
R : Masalah
teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan
|
Iman R.
|
2
|
21-07-‘04
|
S : Klien
mengatakan tidurnya nyenyak
O : Klien tampak segar
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan (pertahankan kondisi klien)
|
Iman R.
|
3
|
21-07-2004
|
S : Klien
mangatakan makan 4 sendok
O : Nafsu makan klien bertambah
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : - Berikan
makanan dalam keadaan hangat
- Berikan makanan porsi sedikit tapi sering
E : Nafsu makan bertambah, berat badan meningkat
R : Masalah teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan
|
Iman R.
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
4
|
21-07-2004
|
S : - Klien mengatakan sudah mandi (diseka)
- Klien mengatakan sudah keramas
-
Klien mengatakan kuku tangan dan kaki pendek dan bersih.
O : - Klien terlihat segar dan rapi, rambut klien
bersih dan kuku tangan dan kaki tampak pendek dan bersih
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan (pertahankan kondisi klien)
|
Iman R.
|
5
|
21-07-2004
|
S : Klien
mengatakan sudah agak segar dan dapat melakukan aktivitas ringan seperti makan,
minum sendiri.
O : Klien terlihat
agak segar.
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
I : Bantu aktivitas klien dalam aktivitas
ringan
E : Klien dapat
melakukan aktivitas ringan
R : Masalah teratasi sebagian, intervensi
dilanjutkan
|
Iman R.
|
1
|
22-07-2004
|
S : Klien mengatakan nyeri masih ada skala 2
(1-5)
O : - Klien
tampak tenang
TD : 100/70 mmHg
R : 20 x/menit
S : 360 C
N : 80 x/menit
- Therapi
:
Nitromach 2,5 mg (tab) 2x1 / 1-0-1
Farmasal (tab) 2x1 / 1-0-1
Infus D 5 % 10 gtt/menit
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I :
- Berikan latihan relaksasi
(nafas dalam) selama 3 menit
- Anjurkan
kepada klien dan keluarga untuk memberi tahu perawat tentang nyeri
selanjutnya
- Observasi
tanda-tanda vital setiap 8 jam sekali
E : Klien tampak
tenang
R : Masalah
teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan
|
Iman R.
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
3
|
22-07-2004
|
S : Klien
mengatakan makan 9 sendok
0 : Klien tampak
segar
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan.
I : - Berikan makanan dalam keadaan hangat
- Berikan makanan dalam porsi
sedikit-sedikit tapi sering dan modifikasi menu makanan.
E : Nafsu makan
bertambah
R : Masalah
teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan
|
Iman R.
|
5
|
22-07-2004
|
S : Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas
ringan makan, minum dan ganti baju.
O : Klien terlihat
segar
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
I : Bantu aktivitas klien kekamar mandi,
mencuci baju
E : Klien dapat melakukan aktivitas ringan sendiri
tanpa bantuan
R : Masalah teratasi sebagian, intervensi
dilanjutkan
|
Iman R.
|
1
|
22-07-2004
|
S : Klien mengatakan nyeri masih ada skala 2
(1-5)
O : - Klien
tampak tenang
TD : 100/70 mmHg
R : 20 x/menit
S : 360 C
N : 80 x/menit
- Therapi
:
Nitromach 2,5 mg (tab) 2x1 / 1-0-1
Farmasal (tab) 2x1 / 1-0-1
Infus D 5 % 10 gtt/menit
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I :
- Berikan latihan relaksasi
(nafas dalam) selama 3 menit
- Anjurkan
kepada klien dan keluarga untuk memberi tahu perawat tentang nyeri
selanjutnya
- Observasi
tanda-tanda vital setiap 8 jam sekali
E : Klien tampak
tenang
R : Masalah
teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan
|
Iman R.
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
3
|
23-07-2004
|
S : Klien mengatakan makan ¾ porsi
O : Klien tampak
segar
BB : 43 kg
TB : 155 cm
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
I : Sajikan
makanan dalam keadaan hangat porsi sedikit tapi sering, serta modifikasi menu
makanan serta timbang berat badan klien.
E : Makan ¾ porsi
R : Masalah
teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan
|
Iman R.
|
5
|
23-04-2004
|
S : Klien
mengatakan dapat melakukan aktivitas ringan
O : Klien tampak segar
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
I : Bantu
aktivitas klien seperti mencuci baju, kekamar mandi
E : Klien dapat
melakukan aktivitas ringan
R : Masalah
teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan
|
Iman R.
|
1
|
24-07-2004
|
S : Klien mengatakan nyeri masih ada skala 2
(1-5)
O : - Klien
tampak tenang
TD : 100/70 mmHg
R : 20 x/menit
S : 360 C
N : 80 x/menit
- Therapi
:
Nitromach 2,5 mg (tab) 2x1 / 1-0-1
Farmasal (tab) 2x1 / 1-0-1
Infus D 5 % 10 gtt/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I :
- Berikan latihan relaksasi
(nafas dalam) selama 3 menit
- Anjurkan
kepada klien dan keluarga untuk memberi tahu perawat tentang nyeri
selanjutnya
- Observasi
tanda-tanda vital setiap 8 jam sekali
E : Klien tampak
tenang
R : Masalah
teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan
|
Iman R.
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
3
|
24-07-2004
|
S : Klien mengatakan makan habis 1 porsi
O : Klien tampak
segar
BB : 43,5 kg,
naik 0,5 kg dari 43 kg
TB : 155 cm
A : Masalah
teratasi
P : Intervensi
dihentikan (pertahankan kondisi klien)
|
Iman R.
|
5
|
24-07-2004
|
S : Klien
mengatakan dapat melakukan aktivitas ringan
O : Klien terlihat segar
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
I : Bantu
aktivitas klien seperti mencuci baju, kekamar mandi
E : Klien dapat
melakukan aktivitas ringan
R : Masalah
teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan
|
Iman R.
|
B.
Pembahasan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada klien Ny. E
dengan gangguan sistem kardiovaskuler akibat iscemic anterior septal di ruang
perawatan VIII di Rumah Sakit TK. II Dustira Cimahi mulai tanggal 20 Juli
sampai 24 Juli 2004, penulis berusaha menerapkan proses keperawatan secara
teoritis dimulai dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi yang bertujuan untuk membantu mempercepat penyembuhan
penyakit, memotivasi dalam perawatan dan pengobatan serta membantu mencegah
komplikasi.
Dalan pembahasan karya tulis ini penulis membahas
teori tentang yang terjadi antara teori tentang iscemic anterior septal dan
praktek klinik pada Bab III (tiga) dengan membandingkan hasil asuhan keperawatan
Ny. E.
1.
Pengkajian
Menurut Hanafi
B. Trisnohadi (1996 : 1082), penderita iscemic anterior septal mempunyai
gejala khas yaitu klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri kadang-kadang menjalar
kelengan kiri, punggung, rahang, gigi, leher dan bahu. Sakit dada biasanya
seperti tertekan benda berat, diperas atau terasa panas. Pada gambaran hasil
EKG terdapat depresi segmen ST dan gelombang T dapat menjadi negatif.
Pemeriksaan laboratorium : enzim CPK, SGOT atau LDH tapi penanganan (iscemic)
dalam batas normal, pemeriksaan lipid darah : kolesterol, LDL, HDL dan
trigleserida untuk menemukan faktor resiko seperti hiperlipidemia dan
pemeriksaan darah perlu dilakukan untuk menentukan DM.
Sedangkan pada saat dikaji, klien Ny. E didapatkan
keluhan dada sebelah kiri seperti ditusuk-tusuk jarum, kemudian menyebar ke
bahu. Kaluhan disertai sesak nafas, pusing dan anoreksia serta lemas pada
pemeriksaan fisik di temukan konjungtiva anemis, sianosis pada kulit, pada
katup mitral terdengar mur-mur, heart rate 72 x/menit, hasil laboratorium :
kolesterol 178, HB : 11,09 gr%, glukosa puasa 136, glukosa 2 jam PP : 142. Pada
pemeriksaan photo thorax : COR dan pulmo tidak ada kelainan, hasil EKG dalam
batas normal
Pada keluhan riwayat awal penyakit, klien mengeluh :
nyeri dada kiri menjalar ke bahu, punggung dan lengan kiri dengan sakit daada
seperti ditekan benda berat, kemudian saat serangan terjadi depresi segmen ST
dan gelombang T negatif. Setelah empat kali perawatan di rumah sakit, keluhan
seperti tersebut di atas sudah tidak dirasakan oleh klien kecuali keluhan yang
ada pada saat ini.
2.
Diagnosa keperawatan
Menurut Maryllin Donges (1999 : 75), diagnosa yang
dapat timbul pada Ny. E adalah :
a.
Nyeri (akut) berhubungan dengan fokus menyempit
b.
Curah jantung menurun berhubungandengan perubahan inotropil
iscemia miokard transien (memanjang, efek obat)
c.
Ansietas sehubungan dengan krisis situasi
d.
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenal kondisi
kebutuhan pengobatan sehubungan dengan tidak mengenal informasi
Sedangkan diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny. E adalah :
a.
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penurunan
aliran darah ke miokardium, karena pada saat dikaji klien mengatkan nyeri dada
sebelah kiri dan menyebar ke bahu, wajah klien tampak kesakitan dengan tangan
sering memegang dada sebelah kiri, skala nyeri 3 (1-5), terdengar suara mur-mur
pada katup mitral, HB 11,0 gr%
b.
Gangguan kebutuhan istirahat tidur sehubungan dengan nyeri dada, dimunculkan karena pada
saat dikaji klien mengatakan pada malam hari tidak bisa tidur dengan nyenyak (+
4-5 jam) sering terbangun karena nyeri dada.
c.
Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
sehubungan dengan anoreksia dimunculkan karena saat dikaji klien makan 3 sendok
karena tidak nafsu makan, berat badan 43 kg, terpasang infus D5%, HB 11,0 gr%
d.
Defisit perawatan diri sehubungan dengan keterbatasan
aktifitas dimunculkan karena pada saat dikaji klien belum pernah keramas,
rambut tampak lengket dan berminyak, kuku tangan panjang dan kotor, tangan kiri
terpasang infus D5%.
e.
Gangguan pemenuhan kebutuhan antifitas (ADL) sehubungan
dengan kelemahan aktifitas dimunculkan karena pada saat dikaji klien mengatakan
lemas, klien tampak terbaring di tempat tidur (bedrest), aktifitas klien
dibantu oleh keluarga dan perawat.
Ketidaksesuaian dengan diagnosa keperawatan yang
muncul pada klien Ny. E dengan konsep dasar teori asuhan keperawatan tentang
iscemic anterior septal disebabkan karena setiap individu unik dan mempunyai
kebutuhan bio, psiko, sosial yang berbeda dan koping mekanisme yang berbeda.
3.
Perencanaan
Pada tahap perencanaan penulis menyusun tindakan
sesuai masalah yang muncul serta situasi dan kondisi klien yang mendukung guna
mencapai tujuan dan intervensi dalam tindakan pelaksanaan penulis mengambil
dari berbagai teori yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien saat itu, rencana
tindakan yang disusun pada Ny. E adalah :
a.
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penurunan
aliran darah ke miokarium
Intervensi :
1)
Observasi rasa nyeri yang dirasakan klien
2)
Anjurkan klien atau keluarga memberitahu perawat bila
terjadi nyeri dada
3)
Bantu klien untuk tidur semi fowler
4)
Monitor fungsi jantung (EKG) apabila terjadi gangguan
nyeri
5)
Observasi tanda-tanda vital tiap 8 jam sekali
6)
Kolaborasi untuk pemberian obat analgetik
b.
Gangguan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan
nyeri dada.
Intervensi :
1)
Observasi sejauh mana gangguan tidur klien
2)
Anjurkan klien istirahat disaat tidak terjadi nyeri
3)
Latih klien teknik relaksasi dan distraksi
4)
Bantu klien mengatur posisi senyaman mungkin (semi
fowler)
5)
Mengatur pengunjung dan penunggu pasien (pengunjung : 2
orang dan penunggu : 1 orang)
c.
Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Intervensi :
1)
Observasi sejauh mana klien anoreksia
2)
Berikan penyuluhan tentang pentingnya nutrisi bagi
tubuh klien dan diet penyakitnya
3)
Berikan makanan sedikit-sedikit dalam frekuensi sering
dan dalam keadaan hangat pada waktu pagi, siang dan sore.
4)
Berikan diet makanan lunak sesuai instruksi dokter.
5)
Timbang berat badan klien secara teratur setiap 1
minggu sekali pada jam yang sama
d.
Defisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan
aktifitas
Intervensi :
1)
Bantu perawatan rambut klien dengan keramas
2)
Bantu perawatan kuku klien dengan cara memotong kuku
yang panjang
3)
Libatkan keluarga atau motivasi klien agar melakukan
perawatan diri
e.
Gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas (ADL) berhubungan
kelemahan muskuloskeletal
Intervensi :
1)
Dekatkan alat-alat kebutuhan klien
2)
Anjurkan klien untuk segera istirahat jika
kelelahan/kelemahan.
3)
Libatkan keluarga dalam membantu aktifitas klien
4)
ROM : gerak aktif dimulai 10-30 menit sebelumnya diukur
TD dan nadi sebelum latihan dan sesudah latihan.
4.
Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penulis melaksanakan tindakan
yang sudah direncanakan pada intervensi dan disesuaikan dengan kebutuhan
kondisi klien saat dikaji.
a. Ganggaun
rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penurunan aliran darah ke miokardium.
1) Observasi
rasa nyeri yang dirasakan klien
2) Anjurkan
klien atau keluarga membaritahu perawat bila terjadi nyeri dada
3) membantu
klien untuk tidur semi fowler
4) Observasi
tanda-tanda vital tiap 8 jam sekali
5) Kolaborasi
untuk pemberian obat analgetik
Intervensi tidak dilaksanakan yaitu perekaman jantung
(EKG) yang kedua karena klien tidak ada
keluhan pada gangguan sistem kardiovaskuler dari hasil rekam EKG yang lalu
dalam batas normal.
b.
Gangguan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan
nyeri dada
Intervensi yang dilaksanakan :
1)
Mengobservasi sejauh mana gangguan tidur klien
2)
Melatih klien untuk teknik relaksasi dan distraksi
3)
Menganjurkan klien untuk istirahat disaat tidak terjadi
nyeri
4)
Membantu klien mengatur posisi semi fowler
5)
Mengatur penunjung dan penunggu pasien
- Pengunjung : 2 orang
- Penunggu : 1 orang
c.
Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Intervensi yang dilaksanakan :
1)
Mengobservasi sejauh mana klien anoreksia
2)
Memberikan penyuluhan tentang pentingnya nutrisi bagi
tubuh klien dan diet penyakitnya
3)
Memberikan makanan sedikit-sedikit dalam frekuensi
sering dan dalam keadaan hangat pada waktu pagi, siang dan sore.
4)
Memberikan diet
makanan lunak sesuai instruksi dokter.
5)
Menimbang berat badan klien secara teratur setiap 1
minggu sekali pada jam yang sama
d.
Defisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan
aktifitas
Intervensi yang dilaksanakan :
1)
Membantu perawatan rambut klien dengan keramas
2)
Membantu perawatan kuku klien dengan cara memotong kuku
yang panjang
3)
Libatkan keluarga atau motivasi klien agar melakukan
perawatan diri
e.
Gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas (ADL) berhubungan
kelemahan muskuloskeletal
Intervensi :
1)
Mendekatkan alat-alat kebutuhan klien
2)
Menganjurkan klien untuk segera istirahat jika
kelelahan/kelemahan
3)
Libatkan keluarga dalam membantu sktifitas klien
4)
ROM : gerak aktif dimulai 10-30 menit sebelumnya diukur
TD dan nadi sebelum latihan dan sesudah latihan. Fleksi, ekstensi pada kedua
4.
Evaluasi (catatan perkembangan)
Dalam evaluasi, penulis mendapatkan hasil evaluasi
pada Ny. E setelah dilakukan tindakan :
a.
Diagnosa Keperawatan I
Setelah dilakukan tindakan dari perencanaan NO. 1-6 melihat tujuan dari
diagnosa pertama dengan berkurang rasa nyeri dari skala 3 (1-5) menjadi skala 2
(1-5) sehingga intervsni dilanjutkan dengan memodifikasi :
-
Berikan WWZ untuk mengurangi rasa nyeri pada daerah
dada kiri
-
Ajak klien bercerita tentang pengalaman yang
menyenangkan
b.
Diagnosa Keperawatan II
Setelah dilakukan tindakan dari perencanaan no. 1-5 dengan melihat tujuan
dari diagnosa, tidur klien nyenyak, klien terlihat segar, frekwensi tidur +
7 jam/hari, konjungtiva ananemis, maka intervensi dihentikan (pertahankan)
c.
Diagnosa Keperawatan III
Setelah dilakukan tindakan dari intervensi no. 5 dengan melihat tujuan
dari diagnosa, nafsu makan bertambah, klien terlihat segar, porsi makan habis 1
porsi, maka intervensi dari diagnosa III dihentikan (pertahankan)
d.
Diagnosa Keperawatan IV
Setelah dilaksanakan tindakan keperawatan dari intervensi no. 1-3 dengan
melihat tujuan dari diagnosa, klien terlihat rambutnya bersih, kuku tangan dan
kaki pendek serta klien terlihat segar dan rapi, maka intervensi dari diagnosa
IV dihentikan (pertahankan)
e.
Diagnosa Keperawatan V
Setelah dilaksanakan tindakan kepearwatan dari intervensi no. 1-4 dengan
melihat tujuan dari diagnosa, klien terlihat dapat melakukan aktifitas ringan
seperti bangun dari tempat tidur, makan, minum. karena belum tertasi semua maka
intervensi dilanjutkan dengan memodifikasi
-
Bantu klien melakukan aktifitas sedang seperti berjalan
ke kamar mandi, berjemur dipagi hari.
No comments :
Post a Comment