BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke
merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang utama di Indonesia.
Serangan otak ini merupakan kegawatdaruratan medis yang harus ditangani secara
cepat, tepat dan cermat.
Stroke
adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresi epat berupa
defisit neurologis fokal / global yang berlangsung 24 jam/lebih/langsung
menimbulkan kematian dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah
otak non traumatik. Bila gangguan peredaran darah otak ini berlangsung
sementara. Beberapa detik hingga beberapa jam (1o-20 menit) tapi kurang dari 24
jam disebut sebagai serannga iskemia otak sepintas ( transient ischaemia attack
= TIA )
B. Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian stroke
2. untuk mengetahui etiologi stroke
3. untuk mengetahui patofisiologi
stroke
4. untuk mengetahui tanda dan gejala
stroke
5. untuk mengetahui masalah keperawatan
stroke
6. untuk mengetahui asuhan keperawatan
stroke
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
A Pengertian
·
Stroke
hemoragik adalah kondisi yang diakibatkan pecahnya pembuluh darah otak akibat
tekanan yang tinggi atau aneurisma yang pecah. (Arif Mansjoer, 2000)
·
Stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah
serebral dengan perdarahan kedalam jaringan otak atau ruang sekitar otak.
(Brunner dan Suddarth, 2002)
B Etiologi
1. Infark otak (80%)
ªemboli kardiogenik, emboli para
doksal, emboli arkus aorta
ªatero trombotik seperti penyakit
ekstrakranial, penyakit intrakranial
2. Perdarahan intraserebral
seperti : hipertensi, mal formasi arteri-vena, angiopati
amiloid
3. Perdarahan subaraknoid
4. Penyebab lain
Trombosis sinus dura, diseksi arteri
karotis/vertebralis, vaskulitis sistem saraf pusat, penyakit moya-moya, migren,
kondisi hiperkoagulasi, penyalahgunaan obat, kelainan hematologist, miksoma
atrium.
C Patofisiologi
Kondisi hipertensi dapat
menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah sehingga suplai dan kebutuhan O2
berkurang dan menyebabkan peningkatan tekanan intracranial. Sebagai akibatnya,
terjadi perubahan perfusi jaringan serebral yang akhirnya menyebabkan nekrosis
jaringan otak kemudian terjadi deficit kolateral motorikdan sensorik.
Selanjutnya terjadi kelemahan fisik dapat menyebabkan kerusakan mobilitas fisik
dan deficit perawatan diri. Nekrosis jaringan otak terjadi kerusakan sirkkulasi
serebral sehingga mengakibatkan kerusakan komunikasi verbal. Dari peningkatan
TIK akan terjadi pecah pembuluh darah sehingga terjadi rembesan darah diluar
durameter, dibawah durameter , di ruang sub arachnoid, dalam jaringan otak,
ventrikel otak kemudian terjadi penekanan pergeseran dan pemisahan jaringn otak
sehingga terjadi infark otak, edema dan herniasi otak. Keadaan seperti ini
disebut sebagai stroke hemoragik.
D Pohon Masalah
defisit
perawatan diri
Kerusakan
mobilitas fisik
infark otak, edema, herniasi otak
Kerusakan komunikasi verbal
kelemahan fisik
penekanan pergeseran
&pemisahan jaringan otak
Kerusakan sirkulasi serebral defisit kolateral motorik
&sensorik Rembesan darah di luar dandi bawah
durameter, di ruang sub araknoid, Nekrosis
jaringan otak dalam jaringan
otak dan
ventrikel otak
perubahan perfusi jaringan
serebral pecahnya pembuluh darah
peningkatan TIK
stroke
suplai dan kebutuhan O2 berkurang
vasokontriksi pembuluh darah
hipertensi
E Manifestasi Klinis
Stroke menyebabkan berbagai deficit
neurologis tergantung lokasi lesi (pembuluh darahmana yang terkena), luas area
perfusi yang tidak adekuat dan jumlah aliran darah kolateral sehingga fungsi
otak yang rusak tidak dapat sembuh sepenuhnya. Seperti kehilangan motorik,
kehilangan bahasa dan komunikasi, gangguan persepsi, ketidakmampuan
menginterpretasikan sensasi, kerusakan fungsi kognitif an efek psikologis
terutama pada lobus frontal disfungsi kandung kemih.
F
Pemeriksaan
Diagnostik
1. CT Scan : fungsi melihat daerah yang
terjadi infark dan dapat membandingkan serebrofaskuler dan lesi non vaskuler
2. MRI : Membantu membandingkan
diagnosa srtoke
3. Ultrasonografi atau Doppler membantu
mendiagnosa sumbatan arteri
4. EKG : Menentukan adanya distritmia
yang dapat menyebabkan srtoke
G Penatalaksanaan
Tindakan medis terhadap pasien
stroke meliputi diuretic untuk menurunkan edema serebral, yang mencapai tingkat
maksimum 3 sampai 5 hari setelah infark serebral. Antikoagualn dapat diresepkan
untuk menegah terjadinya atau memberatnya trombosis atau embolisasi dari tempat
lain dalam sistem kardiovaskuler. Medikasi anti trombosis dapat diresepkan
karena trombosit memainkan peran sangat penting dalam pembentukan thrombus dan
embolisasi.
H Komplikasi
Stroke meliputi hipoksia serebral,
penurunan aliran darah, dan luasnya area cedera, embolisme serebral.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. L DENGAN STROKE HEMORAGIK RUANG GARUDA ATAS RS
SALAK BOGOR
I. PENGKAJIAN
A Identitas Klien
Nama :
Ny. L
Umur :
79 th
Jenis Kelamin : Permpuan
Agama : Kristen
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl Padajaya 60 RT01/05 Bogor 16141
No. RM : 352068
Dx Medis : Stroke Hemoragik
Tgl Masuk : 28 0ktober 2006
Tgl Pengkajian : 02 November 2006
Pengkajian Jawab
Nama :
Ny. K
Umur :
42 tn
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl Padajaya 60 RT01/05 Bogor 16141
Hub. Dengan klien : Anak
B Keluhan Utama
Klien
tampak gelisah
C Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 28 Oktober
2006 keluarga klien mengatakan klien tiba-tibna saja mengalami kelemahan pada
anggota tubuh bagian kanan. Pada saat dikaji tanggal 02 November 2006 klien
tampak gelisah, biasanya klien gelisah
pada saat BAB dan klien akan mulai tenang ketika klien sudah di bersihkan dari
kotoran BAB. Ketika gelisah klien mencoba mencabut selang infuse dan NGT maka
untuk mencegah hal tersebut tangan kiri klien di restrain. Tangan kanan dan
kaki kanan lemah tidak dapat digerakan, mulut klien mencong kekiri. Klien
terpasang infuse asering 20 tts/mnt, NGT dan kateter.
D Riwayat Kesehatan Dahulu
Kurang lebih satu bulan
yang lalu keluarga klien mengatakan klien mengeluh pusing dan kesemutan pada
tangan sebelah kanan. Klien menpunyai riwayat hipertensi, sebelum dibawa ke RS
Salak klien pernah dirawat di RS BMC dengan keluhan yang sama.
E Riwayat Kesehatan Keluarga Dan
Genogram
Dalam keluarga klien
ayah klien mempunyai penyakit hipertensi yang pernah diderita oleh klien.
KETERANGAN :
|
Perempuan
meninggal
Laki - laki
Perempuan
---------- Tinggal serumah
F
Pemeriksaan
Fisik
1. Tingkat kesadaran
kualitatif : sopor
kuantitatif
- respon motorik : 3
- respon verbal : 2
- respon membuka mata : 4
jml
9
2. Tanda-tanda vital
TD :
200/110 MMhG
N :
96 x/mnt
S :
37 OC
R :
24 x/mnt
MAP :
200 + 110 = 155 mmHg
2
G Pemeriksaan Sistemik
Kepala :
Rambut : ketika di palpasi rambut
klien tampak kotor dan berminyak
Mata : ketika dilakukan pemeriksaan pada pupil tampak pupil klien
isokor.
Hidung : tampak lubang hidung klien
bagian kanan terpasang NGT
Mulut : mulut klien mencong kekiri,
klien tampak sudah tidah memiliki gigi, lidah klien tiadak jatuh ke belakang,
lidah tampak bersih, mukosa bibir tampak lembab.
Telinga : telinga klien tampak
bersih, klien dapat mendengar dengan baik saat diajak bicara.
Leher : ketika di inspeksi vena zigularis klien tampak nyata (sedikit
membesar), ketika klien minum obat klien dapat memelannya dengan baik.
- Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas : tangan kanan tidak dapat digerakan
dengan maksimal. Reflex bisep dan trisep pada tangan kiri
Ekstremitas bawah : kaki kanan klien tidak dapat digerakan
Refle patella dan babinski
pada kaki kiri
Kekuatan otot 1
5
1 5
Klen tampak terpasang kateter dan
bokong klie tampak lecet.
H Pemeriksaan Saraf Kranial
1. N I (Olfaktorius)
Klien tidak dapat membedakan bau
balsam dan minyak kayuputih karena klien tidak mampu berbicara dengan jelas.
2. N II (Optikus)
Klien tidak dapat mengatakan bahwa
klien mampu melihat atau tidak dengan jelas apa yang dilihatnya.
3. N III, N IV, N VI (Okulomotorius, toklearis,
abdusen)
Klien mampu menggerakan bola matanya
kearah atas, bawah, kanan dan kiri.
4. N V (Trigeminal)
Klien mampu merasakan sentuhan kapas
pada pipi.
5. N VII (Fasialis)
Klien dapat mengekspresikan marah
ketika klien dilakukan tindakan oleh perawat dan keluarga.
6. N VIII (Vestibulokoklear)
Klien mampu mendengar dengan baik
setiap perkataan yang diucapkan perawat.
7. N IX (Glosovaringeus)
Klien tidak dapat membedakan rasa
gula dan garam karena bicaranya tidak jelas.
8. N X (Vagus)
Klien dapat menelan dengan baik.
9. N XI (Aksesorius)
Klien tidak mampu menahan dorongan tangan perawat padasaat perawat
menekan bahu klien yang sedang diangkat.
10. N XII (Hipoglosus)
Klien tidak dapat menjulurkan lidah
ke depan, belakang, kanan dan kiri.
I
Kebiasaan
Sehari-Hari
No
|
Kebiasaan
|
Di rumah
|
Di Rumah Sakit
|
1
|
makan
|
Makan 3x sehari, 1 porsi habis
|
Makanan cair melalui NGT, seperti susu dan jus
buah-buahan.
|
2
|
Minum
|
Kurang lebih 6 gelas/hari
|
Kurang lebih 4 gelas/hari
|
3
|
Istirahat dan tidur
|
Klien tidur kurang lebih 8 jam/hari
|
Klien tidur terus menerus 18 jam/hari
|
4
|
eliminasi
|
Klien BAB 1x sehari, BAK kurang lebih 5x sehari
|
Klien BAB 3x sehari, BAK melalui kateter
|
5
|
Aktivitas
|
Klien mampu beraktivitas dengan baik
|
Klien tidak dapat beraktivitas karena mengalami
kelemahan pada ekstremitas atas dan bawah bagian kanan, dank lien mengalami
penurunan kesadaran
|
6
|
Personal higiene
|
Klien mampu
melakukan personal hygiene secara mandiri. Mandi dan gosok gigi 2x sehari dan
keramas 3 hari ix
|
Personal higiene
dibantu oleh keluarga, klien mandi dilap dengan air hangat
|
J
Data
Psikologis
Klien tampak belum dapat menerima
penyakitnya karena klien tampak gelisah dan sesekali marah-marah.
K Data Sosial
Hubungan klien dengan keluarga,
tetangga dan lingkungannya baik. Klien kurang kooperatif dengan perawat karena
terjadi penurunan kesadaran.
L Data Spiritual
Klien beragama Kristen, selama di RS
klien tidak dapat melakukan ibadah sebagaimana biasanya.
M Data Penunjang
Hematology
Hemoglobin 12,2 gr %
Hematokrit 37 gr %
Trombosit 240 ul rb/mm3
Leukosit 5400 rb/mm3
Kimia klinik
GDS 122 mg/dl
Ureum 14 mg/dl
Kreatinin 0,7 mg/dl
SPOT 19 u/l
SGPT 16 u/l
E. Natrium 138 mmol/l
E. Kalium 3,4 mmol/l
N Terapi
Terapi parenteral
Broadsed 1x2 gr
Neurotam 1x12 gr
Brain act 2x500 mg
Manitol 4x125 cc
Terapi oral
Rantin 2x1 tab
Asabium 1x1/2 tab
Captropil 1x1 tab
II. Analisa Data
(tetlampir)
III. Diagnosa Keperawatan
1.
Perubahan
perfusi jaringan serebral b.d peningkatan TIK
2.
Kerusakan
mobilitas fisik b.d kelemahan fisik
3.
Kerusakan
komunikasi verbal b.d kerusakan sirkulasi serebral
4.
Defisit
perawatan diri b.d kelemahan fisik
IV. Rencana Asuhan Keperawatan
(terlampir)
V. Implementasi
(terlampi
- IMPLEMENTASI
Hari/tanggal
|
jam
|
No dx
|
implementasi
|
evaluasi
|
Ttd
|
Kamis, 2
november 2006
|
09.00
09.30
09.45
10.00
10.30
10.45
11.00
11.15
11.30
11.45
12.00
12.15
13.00
13.30
13.45
|
1
2
3
4
|
-
memantau tanda-tanda vital
-
menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan perfusi
serebral dan potensial peningkatan TIK
-
mengatur posisi kepala klien
-
mempertahankan tirah baring, ciptakan lingkungan tenang
-
memberikan obat oral dan parenteral
-
mengkaji kemampuan secara fungsional/luasnya kerusakan awal dan dengan
cara teratur
-
melakukan latihan ROM pasif
-
mengatur posisi badan klien dengan miring kanan dan kiri
-
memeriksa kekuatan otot
-
mengkaji tipe/derajat disfungsi seperti pasien kesulitan bicara
-
berbicara dengan nada normal dan menghindari percakapan yang cepat
-
menganjurkan pengunjung/orang terdekat mempertahankan usahanya untuk
berkomunikasi dengan pasien
-
mengkaji kemampuan dan tingkat kekurangan untuk melakukan kebutuhan
sehari-hari
-
membersihkan BAB dan mengganti pampers
-
mengidentifikasi kebiasaan defekasi
|
S: -
O:-Klien Tampak Gelisah
-Td: 180/100 Mmhg
-S
: 36,7
-N
: 84
-R
: 22
A: Masalah Teratasi Sebagian
P:-
Pantau Ttv
-Atur Posisi Kepala Klien
- Pertahankan Tirah Baring
-Berikan Obat Oral Dan Parentera
l
S: -
O:-Klien Tampak Lemah
-Tangan Dan Kaki Kanan Klien
Tidak Dapat Digerakan
-Kekuatan Otot 1 5
1 5
A:
Masalah Teratasi Sebagian
P:-Lakukan
Rom Pasif
-Atur Posisi Bdan Klien Dengan Miring Kiri Dan Kanan
-Periksa Kekuatan Otot
S: -
O:-Klien Bicara Tidak Jelas
-Mulut Klien Mencong Ke Kiri
-Klien Tidak Dapat Menjulurkan Lidah
A: Masalah Teratasi Sebagian
P:-Bicara Dengan Nada Normal Dan Menghindari Percakapan Yang Cepat
-Anjurkan Pengunjung/Orang Terdekat Mempertahankan Usahanya Untuk
Komunikasi Dengan Pasien
S:-
O:-Personal Higiene Klien Di Bantu
-Klien Mandi Di Lap Dengan Air Hangat
A:Masalah Teratasi sebagian
P:-bersihkan BAB dang anti pampers
-identifikasi kebiasaan defekasi
|
|
No comments :
Post a Comment