STARFLAZZ---Kesendirian bukanlah perasaan terburuk, tetapi dikelilingi orang yang ngebuat Loe ngerasa sedirianlah perasaan terburuk. ^_^

Wednesday, 28 August 2013

LAPORAN PENDAHULUAN STROKE

LAPORAN PENDAHULUAN

I.     KASUS                   : Stroke
Keluhan Utama       :
Masalah Utama      : Penurunan kesadaran (soporo)
II. PROSES TERJADINYA MASALAH :
1.   Pengertian
Stroke adalah suatu gangguan sirkulasi cerebral atau merupakan suatu gangguan neurologis yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologik pada pembuluh darah cerebral.
Stroke adalah sindrom hemiparesis atau hemiparalisis akibat lesi vaskuler yang bisa bangkit dalam beberapa detik sampai beberapa hari, tergantung pada jenis penyakit yang menjadi kausalnya.                                   
Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi cerebral, baik focal maupun menyeluruh (global) yang berlangsung dengan cepat berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa ditemukan penyebab selain daripada gangguan vasculer .
2.   Etiologi
Ada beberapa penyebab dari penyakit stroke, diantaranya :
a.     Aterosklerosis
b.     Trombosis
c.     Embolisme
d.     Intracerebral hemoragik
Faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit stroke
1)     Faktor risiko kuat
a)    Tekanan darah tinggi ( Hipertensi ).
b)    Penyakit jantung. (Infark miokard, ECG abnormal, hipertrofi bilik kiri, Penyakit katup jantung, Gagal jantung kongestif)
c)    Sudah ada manifestasi aterosklerosis secara klinis
(1) Gangguan pembuluh darah coroner (angina pektoris).
(2) Gangguan pembuluh darah karotis (terdapat bising di karotis).
(3)  Lain-lain : Denyut nadi di perifer tidak ada.
d)    Diabetes melitus (Penyakit kencing manis).
e)    Polisetemia.
f)    Pernah mendapat stroke.
2)    Faktor risiko yang lemah
a)    Kadar lemak yang tinggi.
b)    Hematokrit yang tinggi.
c)    Merokok.
d)    Kegemukan.
e)    Kadar asam urat tinggi.
f)    Kurang gerak badan/olah raga.
g)    Fibrinogen tinggi.
3.   Patofisiologi
Secara umum gangguan pembuluh darah otak atau stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral. Merupakan suatu gangguan neurologik fokal yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologi pada pembuluh darah cerebral seperti aterosklerosis, trombosis, embolisme dan beberapa penyakit yang mempunyai risiko terhadap timbulnya stroke.
Ateriosklerosis atau kekakuan pembuluh darah kelainan ini mengakibatkan menebalnya serta mengurangnya kelenturan (elastisitas) dinding pembuluh darah nadi atau arteri. Terdapat tiga jenis aterosklerosis yaitu :
a.     Aterosklerosis, ditandai oleh pembentukan ateromata (Plaque intima) focal. 
b.     Sklerosis Monckeberg, ditandai oleh perkapuran pada tunika media pembuluh darah arteri.  
c.    Arteriolosklerosis ditandai oleh proliferasi fibro-muscular atau penebalan endotel dinding arteri berukuran kecil dan arteriol.
Keadaan tersebut bila terjadi pada pembuluh darah cerebral akan menyebabkan berkurangnya atau menurunnya suplai darah ke otak yang pada akhirnya sel-sel otak tidak mampu lagi melakukan metabolisme, maka terjadi kematian jaringan otak yang dikenal dengan infark cerebri dan kejadian infark tersebut dapat terjadi pada bagian belahan otak mana saja.
Trombosis merupakan penyebab stroke tersering, pada proses ateriosklerosis ditandai oleh plak berlemak pada lapisan intima arteri besar. Bagian intima arteri cerebri menjadi tipis dan berserabut, sedangkan sel-sel ototnya menghilang. Lamina lumen pembuluh sebagian terisi oleh materi sklerotik .
Plak cenderung terbentuk pada percabangan atau tempat-tempat yang melengkung. Trombin juga dikaitkan dengan tempat-tempat khusus tersebut. Hilangnya intima akan membuat jaringan ikat terpapar, trombosit menempel pada permukaan yang terbuka sehingga permukaan pembuluh darah akan kasar. Trombosit akan melepaskan enzim, adenosin difosfat yang mengawali mekanisme koagulasi. Sumbat fibrinotrombosit dapat terlepas dan membentuk emboli, atau tetap tinggal di tempat dan akhirnya seluruh arteria itu akan tersumbat dengan sempurna.
Pada klien dengan kasus penyakit diabetes melitus pada tahapan pembuluh darah menyempit dan kasar pun sudah dapat menimbulkan kejadian penurunan suplai darah disebabkan pada klien dengan DM cenderung viskositas darahnya akan lebih kental dan proses koagulasi lebih cepat.
4.   Mekanisme Stroke
Oklusi pembuluh darah serebral

Terhentinya perfusi jaringan cerebral

Iskemik
Metabolisme Anaerob

Asam Laktat
Aktivitas elektrolit terganggu

Pompa Na dan K Gagal
Edema cerebri

Perfusi otak menurun

Nekrosis jaringan otak
5.   Manifestasi klinis
Karena lesi vaskular regional di otak maka timbul hemiparalisis atau hemiparesis yang kontralateral terhadap sisi lesi. Adapun manifestasi klinik yang yaitu :
a.     Kelumpuhan  atau kelemahan pada esktremitas.
b.     Defisit fungsi sensori.
c.     Disfagia ( kesulitan menelan ).
d.     Ataksia ( gangguan koordinasi gerak ).
e.     Pusing.
f.     Gangguan komunikasi atau kerusakan kamunikasi verbal.
g.     Perubahan tingkat kesadaran.
h.     Gangguan daya ingat.
i.      Gangguan penglihatan bahkan sampai kebutaan (Hemianophia). ( Lemon, 2000 : 1767 ).
6.   Dampak terhadap sistem tubuh dan kebutuhan dasar manusia
a.   Sistem Neurologis
Aktivitas otak secara fisiologis tidak terlepas dari fungsi peredaran darah yang dialirkan oleh pembuluh-pembuluh darah yang menuju ke otak (arteri karotis, arteri vertebralis) penurunan / perubahan perfusi jaringan cerebral dapat menyebabkan beberapa hal seperti penurunan kesadaran, perubahan sensori persepsi (perabaan, penciuman, penglihatan), gangguan komunikasi.
b.   Sistem Muskuloskeletal
Area motorik dalam otak berfungsi untuk mengatur pergerakan sistem muskuloskeletal. Bila daerah tersebut mengalami infark, maka akan terjadi penurunan fungsi seperti kelemahan atau kelumpuhan anggota gerak sehingga menyebabkan gangguan aktivitas manusia untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.
c.   Sistem Gastrointestinal
Bila terjadi penurunan perfusi jaringan cerebral dapat mengakibatkan penurunan fungsi neurologis. Kelemahan reflek menelan yang terjadi akibat kerusakan pada nervus IX (Glasofaringeus) menyebabkan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
d.   Psikososial
Kecacatan fisik maupun ketidak mampuan manusia melakukan aktivitas secara mandiri sebagai dampak dari stroke mengakibatkan manusia tersebut merasa terganggu dengan gambarannya (body image) dapat menimbulkan suatu keadaan psikologis merasa tidak berguna, frustasi.
III.       POHON MASALAH
 





















IV. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA PENUNJANG
1.     Perubahan perfusi jaringan serebral
DS :
DO : Adanya penurunan kesadaran, hemiparese dextra.
2.     Tidak efektifnya bersihan jalan napas
DS :
DO : Adanya penurunan kesadaran, Immobilitas, reflek batuk menurun,
penumpukan sekret
3.     Kerusakan mobilitas fisik
DS :
DO : Adanya penurunan kesadaran, hemiparese dextra.
4.     Defisit perawatan diri
DS :
DO : K/u lemah, terjadi penurunan kesadaran, hemiparese dextra, KDM
dibantu total
5.     Gangguan komunikasi verbal
DS :
DO : Adanya penurunan kesadaran

V.    DIAGNOSE KEPERAWATAN
1.     Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan suplai O2 ke otak berkurang
2.     Inefektif bersihan jalan napas b.d penumpukan sekret
3.     Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan jaringan otak
4.     Defisit perawatan diri : personal hygiene, berhubungan dengan penurunan kesadaran
5.     Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan pada jaringan otak

VI.  RENCANA TINDAKAN

Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
Perubahan perfusi jaringan serebral b.d supali O2 ke otak berkurang

Tupan

Perfusi jaringan serebral adequat

Tupen

Tidak terjadi peningkatan TIK

Setelah dilakukan intervensi 5x24 jam perfusi jaringan serebral adequat ditandai : Kesadaran compos mentis,TTV normal

§ Monitor TTV setiap ½ jam
§ Pantau status neurologis

§ Pertahankan posisi kepala netral


§ Monitor asupan/ intake cairan setiap 8 jam

§ Kolaborasi dengan dokter untuk terapi


§ Mengetahui keadaan fungsi serebral
§ Mengetahui secara dini perubahan yang terjadi sehingga dapat menetukan arah tindakan selanjutnya
§ Akan melancarkan aliran balik darah vena kepala sehingga mengurangi edema dan mencegah peningkatan TIK
§ Untuk mencegah kelebihan cairan yang dapat menambah cedera serebri dan akan meningkatkan TIK

§ Untuk mendapatkan terapi yang tepat dan mempercepat penyembuhan





No comments :