BAB III
TINJAUAN
KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Struktur dan Sifat Keluarga
1) Nama : Tn. K
Umur : 38 tahun
Jenis
kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Asrindo
Pendidikan : SMA
Suku
bangsa : Jawa
Alamat : Cigugur Tengah RT. 06 RW.10 Cigugur Tengah,
Cimahi
Tanggal
dikaji : 7 Juli 2004
2)
Daftar
Anggota Keluarga
NO
|
NAMA
|
HUB
KEL
|
L/P
|
UMUR
|
PEND
|
PEKERJAAN
|
AGAMA
|
KEADAAN
KESEHATAN
|
IMUN
|
KB
|
B.
|
KET
|
1
2
3
4
|
TN. E
NY. D
AN. A
AN. D
|
KK
ISTRI
ANAK
ANAK
|
L
P
L
L
|
38
35
14
7
|
SMEA
SPG
SMP
SD
|
KARYAWAN
IRT
SMP
SD
|
ISLAM
ISLAM
ISLAM
ISLAM
|
BAIK
BAIK
BAIK
BAIK
|
-
-
√
√
|
√
|
√
√
|
|
3)
Tipe
Keluarga
Keluarga
Tn K adalah keluarga inti atau Nuklear Family
4)
Riwayat
Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga Tn. K berada pada tahap keluarga
dengan anak sekolah
5)
Struktur
Keluarga
a) Struktur Komunikasi
Keluarga
selalu mempunyai waktu untuk berkumpul dan bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa Jawa
b) Struktur Kekuasaan
Dalam
keluarga Tn. K yang paling sering mengambil keputusan adalah Tn. K dengan tidak
mengabaikan pendapat istri
c) Struktur Peran
Tn. K : Tn. K berperan sebagai
kepala keluarga disamping sebagai pelindung bagi anggota keluarga dan pencari
nafkah
Ny. E : Ny. D berperan sebagai
ibu rumah tangga yang harus mengurus suami, anak-anak dan mengatur rumah
tangga, disamping berperan sebagai seseorang yang memberi kasih sayang kepada
seluruh anggota keluarga, Ny. D juga sebagai pencari tambahan kebutuhan
keluarga.
An. A dan An. D : berperan
sebagai anak yang sedang belajar bersosialisasi dengan orang lain di rumah
disamping berperan sebagai anak yang menyayangi seluruh anggota keluarga
d) Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
:
Klien
:
Tinggal Serumah
: Hubungan
perkawinan
: Meninggal
b. Kebiasaan Sehari-Hari
1)
Kebiasaan
Makan dan Minum
Kebiasaan
makan keluarga Tn. K teratur dengan frekuensi makan 3 kali sehari dengan susunan
: nasi, telor/ikan, tempe ,
tahu dan sayur mayur. Dalam keluarga tidak ada anggota keluarga yang terlihat
terlalu gemuk. Kebiasaan minum An. A
menggunakan air putih dengan jumlah + 1,5 liter/hari
2)
Pola
Istirahat dan Tidur
Kuantitas tidur anggota keluarga Tn. K 6-7 jam/hari
sedangkan anak A 8-9 jam perhari
3)
Pola
personal Hygiene
Kuantitas
mandi keluarga 1-2 x.hari dengan menggunakan sabun mandi, keluarga keramas 2
kali seminggu, gosok gigi pada waktu mandi dan sebelum tidur. An. A melakukan
mandi 1 x/hari dengan menggunakan sabun, keramas 2 kali seminggu. Seluruh
keluarga Tn. D menggunakan alat mandi seperti sabun mandi, pasta gigi dan
shampo secara bersama-sama dengan alasan ekonomi
4)
Pola
Eliminasi
Frekuensi BAB keluarga 1-2 kali perhari dan BAK 4-5
kali/hari
5)
Pola
Rekreasi dan Hiburan
Untuk rekreasi dan hiburan memakai waktu senggang Tn.
K dan Ny. D hanya menonton TV di rumah, sedangkan An. D dan An. A menggunakan
watu sengggang untuk bermain degan teman-temanya
c. Faktor Sosial Budaya Ekonomi dan Spiritual
1) Data Sosial
Kehidupan
keluarga Tn. K sehari-hari jarang terjadi konflik antar tetangga Tn. K dan Yn.
D dalam waktu senggang sering mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti
pengajian atau arisan.
2) Data Budaya
Pada
keluarga Tn. K tidak terdapat budaya yang mengarah pada cara makan baik jenis
maupun frekeunsi makan untuk anggota keluarga, akan tetapi untuk pengaturan
makan untuk An. A keluarga hanya menganjurkan An. A jangan terlalu banyak makan
ikan asin dan menganjurkan makan makanan seperti ikan, daging, telur.
3) Data Ekonomi
Tn.
K dan ny. D adalah merupakan sumber penghasilan dalam keluarga untuk membiayai
sehari-hari. Tn. D bekerja di sebuah persusahaan swasta (karyawan), sedangkan
Ny. D adalah seorang guru SMP. Penghasilan keluarga setiap bulannya +
2.500.000 (karena kadang-kadang mendapat tambahan penghasilan lainnya)
a) Perincian pengeluaran perbulan
- Keperluan memasak +
Rp. 500.000
- Biaya Listrik +
Rp. 60.000
- Uang sekolah +
Rp. 240.000
- Jajan dan ongkos anak + Rp.
200.000
JUMLAH + Rp.1.000.000
Penghasilan
dan pengeluaran tersebut bisa berubah (bertambah dan berkurang) sesuai keadaan
b) Simapanan keluarga : keluarga mengatakan dapat menyisihkan uang
penghasilanya setiap bulannya Rp. 1.000.000
4) Data Spiritual
Keluarga
menganut agama Islam dan selalu berusaha untuk melaksanakan ibadah sesuai
dengan agama dan kemampuan
d. Faktor Lingkungan
1) Perumahan
a) Status
rumah : milik sendiri
b) Bentuk
bangunan : permanen
c) Luas
rumah : + 5 x 8 dan ditingkat
d) Penerangan : Kualitas penerangan cukup baik, sinar matahari
masuk ke dalam rumah dan lampu digunakan pada malam hari saja
e) Lantai : Bertegel semen
f) Atap : Menggunakan internit
g) Ventilasi : Cukup, rumah tidak lembab
h) Jumlah
ruangan : 7 ruangan (bawah dan atas)
i) Keadaan rumah : Pengaturan alat rumah tangga kurang rapi dan kebersihan
rumah cukup dan Ny. D mengatakan bahwa ia membersihkan rumah setiap hari
j) Denah rumah :
Keterangan :
1. Garasi
2. Kamar tidur
3. Ruang tamu
4. Dapur + kamar mandi, WC
5. Ruangan tamu
6. Kamat tidur
7. Kamar tidur
2) Lokasi Tempat Tinggal
Lokasi tempat tinggal keluarga Tn. K di
pingir jalan desa dan merupakan perkampungan yang pendudukan dan perumahan yang
padat
3) Sarana dan Sanitasi Lingkungan
Sumber
air berasal dari sumur yang terdapat dalam kamar mandi di rumah, sumber air
tersebut dipergunakan untuk keperluan hidup sehari-hari seperti mandi, mencuci,
minum dan masak. Air limbah keluarga dibuang ke selokan belakang rumah,
pembuangan sampah keluarga dikumpulkan dalam plastik di depan rumah dan dibawa
oleh tukang sampah
4) Bahaya Kecelakaan
Kondisi
letak rumah agak padat sehingga beresiko untuk terjadi kebakaran atau
kecelakaan
5) Fasilitas Transportasi dan Komunikasi
Keluarga
mempunyai kendaraan pribadi yaitu sepeda motor yang digunakan untuk bekerja ke
kantor dan keluarga mempunyai sarana komunikasi di rumah yaitu telepon
6) Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Jika
ada anggota keluarga yang sakit keluarga membawanya ke rumah sakit tetapi
keluarga mempertimbangkan/tergantung tingkat keparahan sakitnya seperti saat
ini An. A karena keluarga menganggapi kurang beresiko maka An. A hanya berobat
ke mantri yang ada di kampung setempat. Keluarga sering pergi ke puskesmas
terutama pada waktu anaknya masih kecil
e. Data Kesehatan Keluarga
1) Tn. K
Pada
saat dikaji Tn K tampak sehat masih dapat melakukan pekerjaannya sehari-hari
sebagai kepala keluarga. Tn. K belum pernah dan tidak sedang menderita sakit
yang parah, hanya sakit ringan biasa seperti pusing, pilek yang sembuh dengan
minum obat warung
2) Ny. D
Pada
saat dikaji Ny. E tampak sehat dan masih dapat melakukan pekerjaannya
sehari-hari sebagai ibu rumah tangga dan bekerja sebagai guru di SMP (mengajar)
Ny. E belum pernah dan tidak sedang
menderita sakit parah, hanya sakit
ringan biasa sepeti batuk, pilek, pusing yang sembuh dengan minum obat warung
3) An. A
Pada
saat dikaji An. A tanpa lemah, An. A mengatakan bahwa kakinya sakit apabila digerakkan,
sejak satu minggu yang lalu berobat ke mantri karena kecelakaan dari motor
sehingga akinya robek. An. A mengatakan sekarang mempunyai keluhan badan lemah,
kaki sakit terutama apabila digerakkan tetapi anak A mengatakan rasa sakit
tidak mengganggu kuantitas dan kualitas tidur dan makan dan An. A mengeluh
aktivitasnya terganggu, keluarga An. A mengatakan tidak terlalu mengatahui
tentang perawatan luka dan terlihat luka tampak kotor
4) An. D
An.
D pada saat dikaji tampak sakit dan tidak mempunyai keluhan apapun. An. D belum
pernah dan tidak sedang menderita sakit yang parah, hanya sakit biasa yang
sembuh denga obat warung
5) Pemeriksaan Fisik
NO
|
ASPEK
|
Tn.
K
|
Ny.
D
|
An.
A
|
An.
D
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
Penampilan
Kesadaran
Tanda-tanda
vital
· TD
· Nadi
· Suhu
· Respirasi
Kepala
· Rambut
· Kulit
kepala
· Mata
nyeri
Masa
· Konjungtiva
· Sklera
· Lensa
· Pupil
· Penglihatan
Hidung
· Bentuk
· Septum
· Sekret
· Masa/nyeri
· Cuping
hidung
· Penciuman
Mulut
· Keadaan
mukosa
· Jumlah
gigi
· Caries
· Uvula
· Tonsil
· Pengecapan
Telinga
· Bentuk
· Sekret
· Masa/nyeri
· Pendengaran
Leher
· JVP
· KGB
· Tyroid
· Reflek
menelan
Dada
· Bentuk/pergerakan
· Perkusi
· Auskultasi
· Auskultasi
jantung
Abdomen
· Bentuk
· Masa/nyeri
· Bising
usus
Ekstremitas
· Deformiotas
· Tonus
otot
· Oedema
· Varises
· Pergerakan
· Keluhan
|
Sehat
CM
130/80 mmHg
80 x/menit
36OC
18 x/menit
Hitam
Bersih
Tidak ada
An anemis
An ikterik
Jernih
Isokor, miosis
Bisa baca papan nama
Simetris
Di tengah
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Membedakan bau
Lembab
32
Tidak ada
Simetris di tengah
Tidak ada pembengkakan
Bisa membedakan rasa
Simetris
Tidak ada
Tidak ada
Baik
Tidak ada peningkatan
Tidak teraba
Tidak ada pembesaran
Baik
Simetris
Resonan
Vesikuler
Reguler
Datar
Tidak ada
Tidak ada
5 5
5 5
Tidak ada
Tidak ada
Dapat bergerak sesuai ROM
Tidak ada
|
|
Agak lemah
CM
-
88 x/menit
36OC
18 x/menit
Hitam
Bersih
Tidak ada
An anemis
An ikterik
Jernih
Isokor, miosis
Bisa baca papan nama
Simetris
Di tengah
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Membedakan bau
Lembab
28
Tidak ada
Simetris di tengah
Tidak ada pembengkakan
Bisa membedakan rasa
Simetris
Tidak ada
Tidak ada
Baik
Tidak teraba
Tidak teraba
Tidak ada pembesaran
Baik
Simetris
Resonan
Vesikuler
Reguler
Datar
Tidak ada
Tidak ada
5 5
5 5
Tidak ada
Tidak ada
Dapat bergerak sesuai ROM
Kaki kanan merasa nyeri apabila
digerakkan
|
|
6)
Sumber
Pelayanan Kesehatan
Keluarga
mengatakan jika berobat An. A dibawa ke mantri karena keluarga menganggap
penyakit anaknya tidak parah
7)
Harapan
Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan
Keluarga
berharap petugas kesehatan lebih memperhatikan dan lebih sering mengadakan
kunjungan ke rumah karena keluarga Tn. K merasakan banyak manfaatnya
8)
Riwayat
Kesehatan keluarga Dalam Menerima Pelayanan Petugas Kesehatan
Keluarga
mengatakan belum pernah kecewa berharap pelayanan petugas kesehatan baik di
Puskesmas maupun dengan mantri
f. Koping Keluarga
1) Stressor Keluarga
a) Jangka Pendek
Keluarga mengatakan cemas dengan kondisi
an.A karena An. A sedang sekolah di SMP kelas III dan mau menghadapi ujian
akhir
b) Jangka Panjang
Keluarga mengatakan cemas kondisi penyakit
anaknya takut terjadi infeksi sehingga penyakitnya sulit sembuh.
2)
Kemampuan
Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Keluarga
dapat berfikir dan bertindak tenang jika ada masalah akan tetapi kadang-kadang
keluarga menjadi panik bila masalah dirasakan terlalu berat
3)
Strategi
Koping Yang Digunakan
Mekanisme
pertahanan diri yang digunakan oleh keluarga jika mendapat masalah adalah
berkumpul dengan seluruh anggota keluarga dan brusaha mencari pemecahan
masalahnya
g. Analisa Data
DATA
|
MASALAH KESEHATAN
|
MASALAH KEPERAWATAN
|
Penjajakan
I :
DO : - An. A berumur 14 tahun dengan BB 41 kg dan
tinggi 150 cm
- An. A terlihat lemah
- Pada pemeriksaan ekstremitas
bawah karena terdapat luka robek pada kalkareus
DS : - An. A mengatakan “saya merasa sakit da
pegal pada kaki karena sejak 10 hari yang lalu”
- An. A mengatakan “yang saya
rasakan sekarang adalah badan agak lemah dan saya merasa pegal pada kaki
kanan.
Penjajakan
II :
DO : - Ny. D mengatakan “saya tidak tahu bagaimana
cara merawat luka yang benar”
- Ny. D mengatakan “ Sejak 10
hari yang lalu saua tidak pernah membersihkan luka anak saya dan saya selalu
membawanya ke mantri”
|
Vulnus laceratum kalkareus
dextra ekstremitas bawah pada An. A
|
Ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah keperawatan luka karena ketidaktahuan fakta
Ketidakmampuan merawat anggota keluarga
yang sakit karena tidak mengetahui sifat perkembangan perawatan yang
dibutuhkan
|
Penjajakan
I :
DO : - An. A menderita luka pada kaki kanan bagian
bawah
- Luka tampak kotor dan lembab
Penjajakan
II :
DS : - Ny. D mengatakan “saya kurang mengerti
tentang cara merawat kuka yang baik”
- Ny. D mengatakan “saya kurang
mengerti tentang lingkungan yang sehat yang menunjang untuk pencegahan
infeksi dan untuk mepertahankan kebersihan luka”
- Ny. D mengatakan “ saya
sekeluarga tidak menganjurkan An. A untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi
kalori dan tinggi protein
|
Resiko terjadinya infeksi
|
- Ketidakmampuan keluarga
mengenal resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan kurang mengerti cara
merawat luka dengan baik
- Ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit karena kurangnya pengetahuan dan
keterampilan dalam melakukan prosedur perawatan
- Ketidaksanggupan keluarga
mengenal masalah nutrisi karena ketidaktahuan tentang fakta
|
h. Skala Prioritas
Luka
robek (vulnus laceratum) pada An. A
NO
|
KRITERIA
|
PERHITUNGAN
|
SKOR
|
PEMBENARAN
|
1
2
3
4
|
Sifat
masalah tidak/kurang sehat
Kemungkinan
masalah dapat diubah : dengan mudah
Potensi
masalah untuk dicegah : cukup
Menonjolnya masalah “ada masalah tetapi tidak perlu
segera ditangani
|
3/3
x 1
2/2
x 2
2/3
x 1
½
x 1
|
1
2
2/3
1/2
|
§
Masalah
adalah tidak sehat dan memerlukan tindakan yang segera
§
Sumber-sumber
dan tindakan-tindakan untuk memecahkan masalah dapat dijangkau oleh keluarga
§
Kemungkinan
untuk terjadi infeksi dapat dicegah dengan cara perawatan yang benar
§
Keluarga
mengenal masalah mereka telah meminta pertolongan ke pelayanan kesehatan
keluarga tidak melihatnya sebagai masalah yang harus segera ditangani
|
JUMLAH
|
4 1/6
|
|
Resiko
terjadinya infeksi
NO
|
KRITERIA
|
PERHITUNGAN
|
SKOR
|
PEMBENARAN
|
1
2
3
4
|
Sifat
masalah : ancaman kesehatan
Kemungkinan
masalah dapat diubah : dengan mudah
Potensi
masalah untuk dicegah : cukup
Menonjolnya masalah : masalah tidak dirasakan
|
2/3
x 1
2/2
x 2
2/3
x 1
0/2
x 1
|
2/3
2
2/3
0
|
§
Masalah
adalah ancaman kesehatan dan tidak memerlukan tindakan yang segera
§
Keluarga
memilki sumber daya I untuk mengatasi masalah
§
Kemungkinan
resiko terjadinya infeksi dapat dicegah dngan tindakan perawatan yang benar
§
Keluarga
tidak sadar akan adanya masalah
|
JUMLAH
|
3 1/3
|
|
i. Diagnosa keperawatan keluarga
berdasarkan prioritas masalah
1)
Adanya
anggota keluarga yang mengalami luka robek
a) Ketidakmapuan keluarga mengenal
masalah keperawatan luka tidaktahuan fakta
b) Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit karena tidak mengetahui sifat perkembangan perawatan yang
dibutuhkan
2)
Resiko terjadinya infeksi
a) Ketidakmampuan keluarga mengenal
resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan kurang mengerti cara merawat luka
dengan baik
b) Ketidakmampuan keluarga merawat
angota keluarga yang sakit karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam
melakukan prosedur perawatan
c) Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah nutrisi karena ketidaktahuan tentang fakta
2. Rencana
Perawatan Keluarga
MASALAH
KESEHATAN
|
MASALAH
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
EVALUASI
|
INTERVENSI
|
||
UMUM
|
KHUSUS
|
KRITERIA
|
STANDAR
|
|||
Adanya
anggota keluarga yang mengalami luka robek (vulmus laceratum)
Resiko
terjadinya infeksi
|
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
keperawatan luka karena ketidakmampuan fakta
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit karena tidak mengetahui sifat perkembangan perawatan yang
dibutuhkan
Ketidakmampuan keluarga mengenal resiko terjadinya
infeksi berhubungan dengan kurang mengerti cara merawat luka dengan baik
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan
prosedur perawatan
Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah nutrisi
karena ketidaktahuan tentang fakta
|
Setelah 1 kali pertemuan selama 30 menit keluarga
memahami tentang luka robek
Setelah 1 kali pertemuan selama 30 menit keluarga
mampu memberikan perawatan pada anggota keluarganya yang mengalami luka
Setelah 1 kali pertemuan selama 30 menit keluarga
memhami tentang resiko terjadinya infeksi
Setelah 1 kali pertemuan selama 30 menit keluarga
mampu melakukan perawatan luka
Setelah 1 kali pertemuan selama 30 menit keluarga
dapat mengerti tentang asupan nutrisi
|
-
Setelah diberi penyuluhan selama
15 menit pertama keluarga dapat menyebutkan pengertian gejala macam-macam
luka
-
Setelah diberikan penyuluhan
selama 15 menit kedua keluarga dapat memahami tentang luka
-
Setelah diberikan penyuluhan
selama 30 menit keluarga dapat menyebutkan kembali cara perawatan luka
-
Setelah diberikan penyuluhan
selama 30 menit keluarga dapat memberikan perawatan pada anggota keluarga
yang mengalami luka
-
Setelah diberikan penyuluhan
selama 20 menit kleuarga dapat menyebutkan pengertian infeksi, penyebab dan
gejala infeksi
-
Setelah diberikan penyuluhan
selama 10 menit kedua keluarga dapat memahami tentang infeksi luka
-
Setelah diberikan penyuluhan
selama 15 menit keluarga dapat menyebutkan prosedur perawatan luka
-
Setelah pertemuan kedua selama 15
menit keluarga mampu melakukan perawatan luka dengan baik
-
Setelah diberikan penyuluhan
selama 15 menit keluarga mampu menyebutkan bahan makanan yang tinggi kalori
dan tinggi protein (makanan bergizi)
|
Memahami tentang luka robek
Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang
mengalami luka
Memahami prsedur perawatan luka
Memahami tentang kebutuhan asupan nutirsi
|
-
Secara verbal dan non verbal
keluarga dapat menyebutkan kembali pengertian gejala dan macam-macam luka
-
Keluarga dapat menjelaskan
tentang luka
-
Secara verbal dan non verbal
keluarga menyebutkan kembali cara perawatan pada luka
-
Secara verbal dan non verbal
keluarga menyebutkan kembali pengertian infeksi, penyebab dan gejala infeksi
-
Keluarga menjelaskan tentang
infeksi dan luka
-
Secara verbal dan non verbal
keluarga dapat menyebutkan kembali prosedur perawatan luka
-
Secara psikomotor keluarga
melakukan tindakan sesuai dengan prosedur keperawatan luka
-
Secara verbal dan non verbal keluarga
menyebutkan bahan makanan yang mengandung nilai gizi tinggi
|
-
Diberikan penyuluhan tentang
pengertian gejala dan macam-macam luka
-
Diskusikan gejala yang dialami
klien dengan teori yang diberikan
-
Beri penyuluhan tentang cara
perawatan pada penderita luka
-
Demonstarsikan tentang cara
perawatan luka
-
Berikan penyuluhan pada keluarga
tentang pengertian penyebab dan gejala dari infeksi
-
Berikan penyuluhan tentang
prosedur perawatan luka
-
Berikan penyuluhan tentang
kebutuhan asupan bahan makanan yang bergizi tinggi untuk mempercepat proses
penyembuhan
|
3. Implementasi dan Evaluasi
MASALAH
KESEHATAN
|
MASALAH
KEPERAWATAN
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
|
OBSERVASI
|
MODIVIKASI
|
|||
Adanya anggota keluarga yang mengalami luka
Resiko terjadinya infeksi
|
Ketidakmampuan kleuarga mengenal masalah
keperawatan luka karena ketidaktahuan fakta
Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit
karena tidak mengetahui sifat perkembangan perawatan yang dibutuhkan
Ketidakmampuan keluarga mengenal resiko terjadinya
infeksi berhubungan dengan kurang mengerti cara merawat luka dengan baik
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan
prosedur perawatan
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah nutirsi
karena ketidaktahuan tenatng fakta
|
-
Memberikan penyuluhan kepada
keluarga tentang luka yang meliputi : gejala, pengertian dan macam luka
-
Mendiskusikan gejala yang dialami
klien dengan teori yang diberikan
-
Memberikan penyuluhan kepada
keluarga tentang cara perawatan pada penderita luka
-
Mendemonstrasi
-
Memberikan penyuluhan kepada
keluarga tentang penegrtian, penybab dan gejala infeksi
-
Memberikan penyuluhan kepada
keluarga tentang prsedur perawatan luka
-
Memberikan penyuluhan kpada
keluarga tentang kebutuhan asupan bahan makanan bergizi guna mempercepat
proses penyembuhan
|
-
Keluarga menyimak dan dapat
menyebutkan kembali pengertian dan macam luka
-
Keluarga menyebutkan gejala yang
dialami klien yaitu nyeri bila digerakkan pegal-pegal
-
Keluarga dan klien menyimak dan
dapat menyebutkan kembali cara perawatan luka
-
Keluarga menyimak dan mengerti
tentang cara perawatan luka
-
Keluarga menyimak dan dapat
menyebutkan kembali tentang pengertian, penybab dan gejala infeksi
-
Keluarga menyimak dan dapat
menyebutkan kembali tentang prosedur perawatan luka
-
Keluarga menyimak dan dapat
menyebutkan jenis makanan bergizi
|
|
4. Catatan
Perkembangan
Nama : An. A
Umur : 14 tahun
TANGGAL
|
CATATAN PERKEMBANGAN
|
PARAF
|
8 Juli
2004
9 Juli
2004
10 Juli
2004
|
S :
O :
A :
P :
I :
E :
S :
Keluarga mengatakan telah mencoba melakukan perawatan pada An. A
sesuai dengan perawatan yang telah diberikan
O : -
Luka tampak bersih
-
Klien tampak tenang
A : -
Lanjutkan tekhnik perawatan
yang telah diberikan
- Anjurkan kleuarga untuk melakukan perawatan
luka 2 hari sekali
I :
mneganjurkan kepada keluarga untuk melakukan tekhnik
perawatan/melanjutkan tekhnik perawatan yang telah diberikan
E :
keluarga mau mengikuti najuran perawat
S : Keluarga mengatakan telah mencoba
memberikan menu makanan kepada An. A sesuai yang telah diberikan
O : Klien tampak tenang
A :
Masalah teratasi
P : Lanjutkan pemberian menu makanan
sesuai yang telah diberikan
I : Menganjurkan kepada keluarga untuk
melanjutkan pemberian makan sesuai yang telah diberikan
E : Keluarga mau mengikuti anjuran
perawat
|
|
No comments :
Post a Comment