STARFLAZZ---Kesendirian bukanlah perasaan terburuk, tetapi dikelilingi orang yang ngebuat Loe ngerasa sedirianlah perasaan terburuk. ^_^

Wednesday, 28 August 2013

LP askep COMBUSTIO

LAPORAN PENDAHULUAN


     I.    KASUS                            :  COMBUSTIO 32 % GRAD  II
   II.    MASALAH UTAMA        :   Nyeri
III.    PROSES TERJADINYA MASALAH
Nyeri pada luka bakar diakibatkan oleh trauma termal akan menyebabkan kerusakan integritas kulit sehingga tubuh akan merespon terhadap stimulus tersebut dengan mengeluarkan mediator kimia seperti histamin, bradikinin, prostagladin dan serotinin, mediator nyeri akan merangsang reseptor nyeri yang terdapat diujung  serabut syaraf di ermukaan kulit  selanjutnya akan disalurkan melalui sum-sum tulang belakang ke thalamus dan selanjutnya ke pusat nyeri di kortek cerebri dan dipersepsikan nyeri.
Dampak dari nyeri akan menimbulkan gangguan pergerakan dan menyebvabkan gangguan mobilitas fisik, kerusakan integritas kulit menyebabkan hilangnya lapisan pelindung kulit sehingga berisiko untuk terjadi infeksi, juga akan tejadi perpindahan cairan intravaskuler ke interstisial dan hilangnya cairan melalui proses epaporasi, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pembentukan kulit baru diperlukan asupan protein dan krbohidrat yang tinggi
  IV.    POHON MASALAH

Resiko kekurangan volume cairan gangguan mobilitas            perubahan Nutrisi
                                                               Fisik                kurang dari    kebutuhan

  Terjadi perpindahan cairan        gangguan pergerakan     peningkatan kebutuhan
                                                                                                               nutrisi
 

Intravaskuler ke interstisial                        nyeri
         ( epaporasi )
                                                   kerusakkan ujung saraf     Risiko tinggi infeksi

                                                   kerusakkan integritas kulit                 hilangnya 
                                                                                                           pelindung kulit

                                                         Trauma termal

     V.    MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA PENUNJANG
1.      Nyeri
DS ; klien mengatakan sakit dan susah tidur skala nyeri 7 – 9
DO ; ekspresi wajah meringis, gelisah, nadi meningkat, tekanan darah meningkat,  
       Dan respirasi meningkat
2.     Kerusakan integritas kulit
DS ; klien mengatakan kulit melepuh dan sebagian mengelupas
DO ; kulit tampak melepuh, melepuh, berwarna putih, hitam dan kemerahan
3.     Kekurangan volume cairan
DS ; Klien mengatakan mulut terasa kering dan haus
DO ; membran mukosa mulut kering, urine berwarna kuning pucat
4.     Risiko infeksi
DS ; klien mengatakan badan panas, luka bertambah sakit dan berbau
DO ; Suhu febris, luka basah, berbau dan hiperemi
5.     Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
DS ; kliem mengatakan badan lemas dan lapar
DO ; luas luka bakar, kadar protein total dalam darah menurun, kadar albuminn dalam darah menurun dan Anoreksia
  VI.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Nyeri berhubungan dengan trauma termal
2.     Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma termal
3.     Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan proses epaporasi
4.     Risiko infeksi berhubungan dengan hilangnya lapisan pelindung kulit
5.     Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolisme
VII.    RENCANA TINDAKAN
1.      Nyeri berhubungan dengan trauma termal
a.     Kaji tingkat nyeri dengan skala nyeri 0 – 10
b.     Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi
c.     Perhatikan tehnik aseptik dan antiseptik dalam perawatan luka bakar
1.  Basahi balutan yang menempel pada luka
2. Kurangi waktu pemajanan selama tindakan
3. Atur posisi tidur yang nyaman
2.     Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma termal
a.     Kaji tingkat kerusakan kulit dan jaringan
b.     Perhatikan tehnik aseptik dan antiseptik dalam perawatan luka bakar
c.     Rubah posisi tidur sesuai kebutuhan
3.     Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan proses epaporasi
a.     Monitor intake dan output
b.     Monitor keadaan umum dan tanda vital
c.     Berikan minum sesuai kebutuhan
d.     Monitor turgor kulit
e.     Kolaborasi untuk program terapi cairan parenteral
4.     Risiko infeksi berhubungan dengan hilangnya lapisan pelindung kulit
a.     Monitor keadaan umum dan tanda vital
b.     Monitor tanda-tanda peradangan
c.     Berikan minum sesuai kebutuhan
d.     Batasi jumlah pengunjung
e.     Kolaborasi dengan dokter untuk terapi yang tepat
5.     Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolisme  
a.     Kaji penyebab kurang kekurangan nutrisi
b.     Monitor keadaan umum dan tanda vital
c.     Berikan diet TKTP  sesuai kebutuhan
d.     Sajikan makanan dalam keadaan hangat
e.     Berikan informasi tentang guna nutrisi dalam penyembuhan
f.     Anjurkan makan sedikit  tapi sering
g.     Kolaborasi dengan dokter untuk terapi yang tepat
VIII.     DAFTAR KEPUSTAKAAN
Capernito Linda Juall, 2001, Asuhan Keperawatan, edisi 8, EGC, Jakarta,
Doengoes Marillyn E, 1999,  Rencana Asuhan Keperawatan, edisi ke III, EGC, Jakarta
Suriadi. Yuliani, Rita. 2001, Asuhan Keperawatan Pada Anak, Sagung Seto, Jakarta
Wong, L, Donna, 2003, Pedoman Keperawatan Pediatrik, Jakarta, EGC


ASUHAN KEPERAWATAN “ An. RMH “
DENGAN DIAGNOSA COMBUSTIO GRAD II
DI RUANG DAHLIA R.S PMI BOGOR

 I.     Pengkajian
  1. Identitas Klien
Nama                                        : Nn “ RMH “
Umur                                        : 13 tahun
Jenis kelamin                           : perempuan
Agama                                      : Islam
Pendidikan                                : Sekolah Dasar
Suku                                         : Sunda
Alamat                                     : Kp. Barengkok Rt 03. Rw Desa Sukasari rumpin Bogor
No R.M                                     : 038923
Ruangan                                    : Dahlia
Diagnosa Medik                        : Obs febris typoid
Tanggal masuk                          : 28 – 5 - 2005
Tgl Pengkajian                          : 31 – 5 – 2005
Nama Ayah                               : Bpk Ilyasin
Umur                                        : 60 tahun
Agama                                      : Islam
Pendidikan                                : S.D
Suku                                         : Sunda
Pekerjaan                                 : Buruh
Alamat                                     : Kp. Barengkok Rt 03. Rw Desa Sukasari rumpin Bogor
Nama Ibu                                 : Ny. Siti Masitoh
Umur                                        : 55 tahun
Agama                                      : Islam
Pendidikan                                : S.D
Suku                                         : Sunda
Pekerjaan                                 : Ibu rumah tangga

Alamat                                     : Kp. Barengkok Rt 03. Rw Desa Sukasari rumpin Bogor

  1. Keluhan utama
Nyeri akibat trauma termal pada permukaan kulit                                
  1. Riwayat kesehatan sekarang :
Klien dibawa ke IGD RS PMI tanggal 28 – 5 – 2005 dengan keluhan  muka sebelah kanan, leher, punggung, tangan kanan dan paha sebelah kanan tersiram air panas, kulit merngelupas dan sebagian melepuh. Klien mengeluh kesakitan dan dirawat di ruang Dahlia RS PMI bogor
  1. Riwayat kesehatan masa lalu :
         Riwayat kelahiran :
Menurut keterangan ibu klien “ persalinan normal ditolong oleh dukun bayi “
Usia kehamilan 9 bulan.
         Riwayat pemberian makanan :
Ibu kliem mengatakan lupa mulai usia berapa bulan klien diberi makan
         Riwayat penyakit pada masa anak-anak :
Ibu klien mengatakan “ Klien tidak pernah mengalami sakit parah dan belum
pernah dirawat di rumah sakit “
         Riwayat imunisasi :
Ibu klien mengatakan “ Imunisasi yang diberikan tidak lengkap seperti apa yang
Diprogramkan danj ibu kliem mengatakan dia lupa imunisasi apa yang pernah didapatkan oleh klien “
         Riwayat Alergi :
Ibu klien mengatakan “ tidak ada riwayat alergi yang diderita oleh klien “
E.     Riwayat pertumbuhan :
a.     Tinggi badan               : 160 cm
b.     Berat badan                : 50 kg
c.     Lingkar kepala             : 55 cm
d.     lingkar dada                : 82 cm
e.     lingkar perut               : 72 cm
f.     lingkar lengan atas      : 29 cm
  1. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut keterangan keluarga tidak ada anggota keluarga yang menderita suatu penyakit keturunan seperti diabetes mellitus, hipertensi.
  1. Saudara sekandung :
No
Nama
Umur
J / K
Pendidikan
status
Ket
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tn. S
Ny. ST S
Ny.D
Tn. I
Nn. RMH
An. R
An. A
An. –
An. K
An. -
35 th
33 th
27 th
22 th
13 th
11 th
10 th
-
8
-
L
P
P
L
P
L
P
L
L
L
SD
SD
SMP
SMA
SD
SD
SD
-
SD
-
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Sakit
Sehat
Sehat
Meninggal
Sehat
meninggal




Klien


     Sakit

Saat lahir

Genogram
 







Keterangan :       : laki -laki         : Perempuan      n  : klien   †  : Meninggal
                                    tinggal serumah

H.  Pemeriksaan Fisik
1.    Tingkat kesadaran   :
a.     Kwalitatif                    : Compos mentis
b.     Kuantitatif                  : Respon motorik                       : 6
  Respon Verbal             : 5
  Respon membuka mata            : 4
  Jumlah                                   : 15



2.   Tanda-tanda Vital
Ø  Suhu                            : 36 7 0C
Ø  Nadi                             : 100 x / mnt
Ø  Pernafasan                   : 24 x / mnt
Ø  Tekanan darah : 100 / 60 mmhg
Ø  MAP                             : 80 mmHg
Ø  Kesimpulan                   : perfusi ginjal dalan keadaan baik

I. Pemeriksaan Sistematis

1.    Kepala                                   
Ø  Rambut                         : Tampak terlihat bersih
Ø  Mata                            : Conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Ø  Hidung                                     : Tampak terlihat normal, tidak ada kelainan
  anatomis, anak dapat mebedakan aroma
Ø  Telinga                         : Terlihat bersih, dan tidak ada serumen
Ø  Mulut dan gigi              : gigi terlihat bersih, bibir terlihat kering, lidah
  tidak kotor
Ø  Leher                           : terdapat luka bakar
2.   Thorak
a.   Inspeksi                             : bentuk simetris, tidak ada refraksi otot
  interkosta,Terdapat luka bakar ± 10 %
b.  Palpasi                               : Vibrasi merata di semua bagian paru,
c.   Perkusi                              : sonor di semua bagian paru
d.  Auskultasi             : Vesikuler
3.   Jantung                                            
a.   Inspeksi                             : ictus Cordis tidak terlihat di ICS 5
b.  Palpasi                               : ictus Cordis teraba di ICS 5, pada mead
  clavikula ( 1 cm )
c.   Perkusi                              : Redup
d.  Auskultasi             : rhytme teratur
4.   Abdoment                                         
o    Inspeksi                       : bentuk datar, kulit bersih
o    Auskultasi                    : Bising Usus 12 x / menit
o    Palpasi                          : tidak ada nyeri tekan
o    Perkusi                         : suara Thympani
5.   Kulit dan genitalia ekterna     : secara umum kulit terlihat bersih, pada bagian
  muka sebelah kanan, leher, punggung, dan tangan kanan kulit tampak melepuh dan sebagian berwarna putih.
6.   Gerakan ekstermitas  :
a.     Rentang gerak :
1.      Tangan kiri terpasang infus
2.     Tangan kanan terdapat luka bakar
3.     Paha kanan terdapat luka bakar
4.     Tungkai kiri bebas
5.     Kekuatan otot                   5          5
5          5




  1. Kebiasaan sehari-hari

No
Pola aktifitas
Di rumah
Di Rumah Sakit
1




2




3





4

Nutrisi
·       Frekwensi:
·       Jumlah :
·       Macam :
·       Minum :
Eliminasi
A.    BAK
B.     BAB
ü  Frekwensi
ü  konsistensi
Istirahat
a.     siang
b. Malam
ü  Lama
ü  Waktu

Personal hygiene
ü  mandi


ü  gosok gigi

ü  Keramas

·  3 x sehari
·  1 porsi sedang
·  tidak ada pantang
·  5 – 7 gls

§ 3-5 x sehari

§ 1 x sehari
§ lembek, kuning / khas

§  jarang tidur siang

§  8 jam
§ jam 22.00 – 05.00


§ 2 – 3 x sehari, mandiri


§ 2x sehari, mandiri

§ 2 x seminggu, mandiri


§ Makan 3x sehari sesuai dengan pola rumah sakit
§ TKTP
§ 10 – 12 gls

§ 2 – 4 x sehari

§ 1 x sehari kadang 2 hari sekali
§ lembek

§ tidur siang  selama ± 2 jam

§ 8 jam
§ 22.00 – 05.00, malam tidur sering terbangun

§ 2x sehari, dilap dengan air hangat di tempat tidur dibantu perawat / keluarga
§ 2x sehari dibantu perawat / keluarga
§ belum keramas, karena kondisi yang belum memungkinkan

  1. Data psikologis ;
F  Keadaan emosi                   : stabil
F  Tingkat kecemasan            : klien terlihat cemas
F  Respon klien                       : klien selalu menanyakan apakan keadaan kulitnya
  akan kembali normal
  1. Data sosial :
Menurut keterangan keluarga klien dapat berhubungan baik dengan semua teman baik di sekolah maupun dirumah dan klien kooperatif saat dilakukan pengkajian
  1. Data Spiritual :
Klien selalu ber istigfar bila terasa sakit
  1. Pemeriksaan Lab :

No
pemeriksaan
hasil
Nilai normal
1
2
3
4
5
6
7
8
Hb
Leukosi
Trombhosit
Hematokrit
Eritrhosit
Segmen
Limfosit
LED
11,5 gr / mm3
4700
98
33
3,8
58
42
20
L = 13-16. P = 12-14
4 – 10 ribu / ul
150 – 450 ribu / ul
L = 40-48. P = 37-43
4 – 5 juta / ul
50 – 70 %
20 – 40 %
L  < 10. P < 20

  1. Therapi ;
1.     Infus RL 4 cc x % luka bakar x BB
2.     Amoxan                              : 3 x 1 gram
3.     Kalmetason                         : 3 x 1 ampul
4.     Thyamicin                          : 4 x 250 mg
5.     Trunal                                : 2 x 1 ampul
6.     Debridement                      : dilakukan di ruang O.K
7.     Diet                                    : TKTP

 II.       Analisa Data
No
Data senjang
Kemungkinan penyebab
Masalah
1








DS :
Klien mengeluh nyeri pada daerah punggung, leher, dada dan paha kanan. Skala nyeri 6-7 ( skala 1 – 10 )
DO :
Klien tampak meringis,
Tampak terlihat luka bakar di daerah muka sebelah kanan, leher, punggung, tangan kanan, dan paha kanan
Suhu       : 36 7 0C
Nadi         :100x / mnt
Respirasi : 24 x / mnt
TD          : 100/70 mmhg
Bb            : 22 kg
Nyeri
ã
Cortek cerebri                         ( dipersepsikan )
ã
Thalamus
ã
Sumsum tulang belakang
ã
Reseptor nyeri pada ujung saraf bebas
ã
Keluar mediator kimia, bradikinin dan prostagladin
ã
Kerusakan integritas kulit
ã
Cedera  termal
Nyeri

Risti infeksi






2
DS
Klien mengatakan “ kulit pada daerah muka sebelah kanan, leher, punggung, tangan kanan, dan paha kanan melepuh dan sebagian mengelupas
DO
kulit pada daerah muka sebelah kanan, leher, punggung, tangan kanan, dan paha kanan tampak melepuh dan sebagian mengelupas
kulit terlihat kemerahan dan sebagian berwarna putih

Kerusakan integritas kulit
ã
Cedera  termal

Kerusakan integritas kulit

DS
Klien mengatakan “ mulut terasa kering dan haus terus
DO
Membran mukosa terlihat kering
Turgor kulit berkurang
Keadaan umum lemah

Terjadi proses epaporasi
ã
Perpindahan cairan dari intravaskuler ke rongga interstisial
ã
Kerusakan integritas kulit
ã
Cedera  termal

Risiko tinggi defisit volume cairan

III.       DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Nyeri berhubungan dengan trauma termal
2.     Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma termal
3.     Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan proses epaporasi
4.     Risiko infeksi berhubungan dengan hilangnya lapisan pelindung kulit








No RM              : 038923                                                                                                                                  Ruangan            : Dahlia
Nama                : An “ RMH “                                                                                                                             Tanggal                        : 3 Juni  2005

Tgl
Jam
No
DP
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi
Rasional
3 / 6

1
Nyeri berhubungan dengan trauma termal ditandai dengan;
DS
Klien mengeluh nyeri pada muka kanan, leher, punggung, tangan kanan dan paha kanan
DO
*      Klien tampak meringis, skala nyeri 6-7
*      Tampak luka bakar di daerah muka kanan, leher, punggung, tangan kanan dan paha kanan
*      Luka combustio di balut verban
*      TD : 100 / 60 mmHg
*      Nadi : 100 x / menit
*      Suhu : 36 7 0C
*      Respirasi : 24 x / menit
*      Keadaan umum lemah
       
Tupan ;
 Nyeri teratasi
Tupen ;
*      Nyeri berkurang
*      Skala nyeri 2-3


Setelah dilakukan intervensi selama 2  hari, diharapkan :
*      Nyeri berkurang
*      Skala nyeri 2-3
*      Ekspresi wajah tenang
*      Klien mampu mengungkapkan tehnik non invasif untuk mengurangi nyeri
Mandiri
*      Kaji tingkat nyeri dengan skala 1 – 10
*      Jelaskan bahwa nyeri yang dirasakan adalah kondisi fisiologis
*      Kaji pengetahuan klien tentang tehnik non invasif dalam mengatasi nyeri yang sering dilaku-kan
*      Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi
*      Hati-hati dalam perawatan luka

Kolaborasi
*      Kolaborasi dengan dokter untuk pem-berian analgesi

*      Nyeri merupakan ke-luhan yang subjektif
*      Informasi yang akurat dapat mengurangi kecemasan klien

*      Dengan mengetahui kebiasaan yang sering dilakukan klien akan memper-mudah menentukan tindakan
*      Relaksasi dan distraksi dapat mengurangi nyeri
*      Dengan meper-hatikan tehnik aseptik dan antiseptik meng-hindari terjadinya infeksi sekunder
*      Pemberian analgesik yang tepat, menentu kan efektifitas obat


No RM              : 038923                                                                                                                                  Ruangan            : Dahlia
Nama                : An “ RMH “                                                                                                                             Tanggal                        : 3 Juni  2005

Tgl
Jam
No DP
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi
Rasional
16/9

2
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma termal
DS;
Klien mengatakan  “ kulit yang terkena luka bakar mengelupas dan melepuh “
DO;
§  Kulit pada daerah muka kanan, leher, punggung, tangan kanan dan paha kanan tampak mengelupas dan melepuh
§  Kulit yang terkena luka bakar terlihat kemerahan
Tupan ;
Kerusakan integritas kulit teratasi
Tupen :
Luka tidak infeksi
Setelah dilakukan inter-vensi selama dua hari, diharapkan :
§  Luka kering
§  Elastisitas kulit kembali normal
§  Kaji tingkat kerusakan kulit



§  Hindari penjggunaan obat-obatan yang dapat mengiritasi kulit

§  Rubah posisi tidur klien sesuai dengan kebutuhan


§  Lakukan perawatan luka dengan tehnik aseptik dan anti septik
§  Kolaborasi untuk program terapi
§  Untuk mengetahui tingkat kerusakan kulit dan menentukan tindakan perawatan yang diperlukan
§  Penggunaan zat-zat yang dapat mengiritasi kulit dapat memperberat tingkat kerusakan kulit
§  Untuk menghindari penekanan pada daerah luka yang dapat mem-perburuk tingkat kerusakan kulit
§  Tehnik aseptik dan antiseptik dapat mencegah terjadinya infeksi sekunder
§  Untuk pemberian terapi yang efektif










No comments :